Kampung Lali Gadget: Kembalikan Dunia Anak-anak Lewat Dolanan Tradisional

Kampung Lali Gadget: Kembalikan Dunia Anak-anak Lewat Dolanan Tradisional
info gambar utama

Perkembangan teknologi tidak selalu membawa dampak positif. Fenomena anak-anak kecanduan gadget merupakan salah satu contoh dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi. Anak-anak dengan gadget berpotensi terpapar konten-konten yang tidak sesuai dengan usianya.

Tak hanya bagi orang tua dan praktisi kesehatan, adiksi terhadap gadget pada anak-anak juga menjadi perhatian bagi Irfandi. Sosok pemuda ada Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur ini turut berjuang melindungi anak-anak dari pengaruh buruk gadget.

Irfandi mencetuskan program Kampung Lali Gadget dengan menghidupkan kembali permainan tradisional. Siapa yang menyangka, gerakan yang digagas sejak tahun 2018 ini ternyata cukup efektif untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget.

Bersama melindungi anak-anak

Meskipun belum ada survei dan penelitian yang mencatat jumlah anak yang mengalami kecanduan gadget, dari sejumlah kasus yang terungkap di publik, fenomena kecanduan gadget pada anak-anak saat ini berada di tahap mengkhawatirkan.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi menyatakan, sejak 2013 pihaknya telah menangani 17 kasus anak yang kecanduan gadget. Begitu juga Komite Nasional Perlindungan Anak, yang sejak 2016 sudah menangani 42 kasus.

Irfandi meyakini jika hal itu merupakan tugas bersama untuk mengurangi kecanduan gadget pada anak. Sehingga pada 1 April 2018, dia mengumpulkan anak-anak muda melalui Instagramnya untuk membangun Kampung Lali Gadget.

Lima Pemuda Inspiratif Terima Apresiasi 14th SATU Indonesia Awards 2023 dari Astra

Dolanan tradisional jadi “senjata”

Permainan, atau yang dalam Bahasa Jawa disebut “dolanan”, menjadi “senjata” bagi Irfandi untuk menjauhkan anak-anak dari paparan gadget. Lewat dolanan tradisional, anak-anak tidak lagi disibukkan dengan jarinya yang berselancar di internet.

Berbagai aktivitas dikemas apik di Kampung Lali Gadget. Selain dolanan tradisional, Irfandi bersama timnya juga memberikan edukasi tentang budaya melalui kegiatan menarik seperti pengenalan gamelan, mewarnai wayang, hingga parenting kepada para orang tua.

Dalam perkembangannya, Kampung Lali Gadget tidak hanya fokus pada anak-anak. gerakan ini juga hadir untuk memberdayakan masyarakat dan mengembangan potensi ekonomi desa melalui sentra kerajinan permainan anak dan ecobricks dari sampah plastik.

Tak kenal putus asa

Kampung Lali Gadget
info gambar

Membangun Kampung Lali Gadget bukanlah hal mudah bagi Irfandi dan rekan-rekannya. Mereka harus berjuang meyakinkan masyarakat dengan berkunjung dari rumah ke rumah untuk mengenalkan Kampung Lali Gadget.

Di tengah kesibukan yang lain, Irfandi tetap gigih menghidupkan Kampung Lali Gadget hingga menerima apresiasi dari Satu Indonesia Awards Semangat Astra Terpadu pada tahun 2021. Penghargaan ini makin melecut semangatnya untuk melindungi anak-anak dari pengaruh buruk gadget.

Kembangkan Cakupan, Naikkan Dampak: “Kampung Lali Gadget” Pasca-SATU Indonesia Awards 2021

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini