Kesenian Khas Sunda Ini Tetap Eksis di Era Gempuran Pargoy

Kesenian Khas Sunda Ini Tetap Eksis di Era Gempuran Pargoy
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Hai, Kawan GNFI!

Kalian pernah dengar gak, sih, istilah Pargoy?

Yap. Pargoy ialah gerakan joget atau goyangan yang dilakukan oleh individu maupun sekelompok orang. Pargoy pertama kali booming di aplikasi TikTok. Virus Pargoy kerap kali menyebar di tengah para pengguna aplikasi tersebut, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Pasalnya, kesenian daerah perlahan mulai ditinggalkan bahkan dilupakan oleh generasi muda kita. Terlebih anak-anak muda di lingkungan sekitar saya pun acap kali memposting kegiatan ‘pargoy’ mereka di sosial di media. Kini seni dan budaya tradisional dinilai kurang trendi dan terkesan ketinggalan jaman, sehingga generasi muda saat ini kurang tertarik untuk belajar dan hampir tidak mengetahui tentang seni dan budaya mereka sendiri (Cece, 2023).

Namun, sebagai salah satu upaya melestarikan kesenian daerah agar tetap eksis di tengah masyarakat khususnya generasi muda, saya bersama instansi pendidikan tempat saya mengajar melaksanakan upacara khas sunda dalam acara perpisahan sekolah kami, yakni upacara adat “Lengser”.

Penari Upacara Lengser
info gambar

Kepala sekolah kami mendatangkan pelatih profesional untuk melatih para siswa-siswi yang akan berperan di dalam upacara tersebut. Jadi, tidak hanya menampilkan kesenian sebagai hiburan, melainkan mengajarkan kepada para siswa-siswi agar mereka setidaknya tahu dan ikut andil dalam melestarikan kesenian daerah agar tidak usang terkikis zaman.

Umumnya upacara adat lengser dilakukan dalam resepsi pernikahan untuk “mapag panganten” atau menyambut pengantin. Namun, upacara ini juga bisa dilaksanakan di acara-acara lainnya seperti perpisahan sekolah, khitanan, penyambutan para petinggi pemerintah, dan lain-lain (Valentina F, 2013).

Apa Itu Upacara Lengser?

Lengser adalah upacara tradisional khas provinsi Jawa Barat, khususnya di masyarakat Sunda. Ini dilakukan oleh sosok laki-laki yang disebut Aki Lengser atau Ki Lengser, yang juga dikenal sebagai tetua tradisional. Ki Lengser adalah simbol keakraban dan kedekatan yang sangat menyatu dengan kehidupan masyarakat Sunda.

Dalam acara pernikahan, upacara Lengser ini merupakan kegiatan untuk menyambut kedatangan calon pengantin dari pihak mempelai pria beserta keluarganya ke kediaman keluarga mempelai wanita (Irmawati & Irna, 2022). Karena pada umumnya upacara pernikahan masyarakat Sunda digelar di kediaman keluarga pengantin Wanita.

Bagaimana Cara Memerankan Lengser dalam Upacara Adat Sunda?

Berikut ini hal-hal yang terdapat dalam pelaksanaan upacara Lengser dalam adat tradisional Sunda:

  1. Ki Lengser. Ia adalah karakter unik yang digambarkan sebagai seorang lelaki tua berpakaian sederhana, mengenakan kemeja kampret, celana pangsi lengkap dengan sarung yang diikatkan di pinggangnya, dan ikat kepala. Ki Lengser merupakan pemeran atau tokoh utama dalam upacara ini.
  2. Ki Lengser didampingi oleh tokoh wanita paruh baya bernama ‘ambu’, beberapa penari, serta pembawa umbul-umbul atau bendera. Kemudian dia juga mengarahkan jalannya upacara dan membimbing pasangan untuk duduk di mimbar pernikahan.
  3. Upacara ini penuh dengan atraksi budaya, seperti tarian merak atau tarian serupa, serta berbagai kesenian Sunda seperti karawitan, bodoran, dan lainnya.

Makna Upacara Lengser Khas Sunda

Upacara Lengser dalam adat tradisional sunda mengandung makna yang mendalam dan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sunda. Merupakan sebuah perayaan yang merangkul berbagai nilai-nilai dan tradisi berharga yang turun-temurun. Berikut adalah beberapa makna yang mendasari upacara lengser:

  1. Kedekatan atau keakraban

Kata "Lengser" dalam bahasa Sunda merangkum esensi keakraban dan kedekatan yang erat dengan rakyat. Ki lengser, figur penting dalam upacara ini yang memimpin seluruh prosesi, adalah simbol nyata dari keakraban ini. Beliau mewakili ikatan emosional dan hubungan yang erat dengan masyarakat sunda, serta menjadi perwujudan dari kedekatan yang sangat mendalam.

  1. Pelestarian Budaya Sunda

Upacara Lengser adalah sebuah bentuk pelestarian budaya sunda yang kaya dan bervariasi. Melalui upacara ini, tradisi-tradisi yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dilestarikan dan dipertahankan. Dalam seluruh prosesi upacara, kita bisa menemukan keindahan atraksi budaya seperti tarian merak atau tarian serupa, serta kesenian khas sunda seperti karawitan, bodoran, dan komedi. Semua ini adalah upaya nyata dalam mempertahankan warisan budaya yang kaya dan berharga.

  1. Komunikasi

Penerimaan dan sambutan kepada ki lengser sangat terkait dengan komunikasi yang akrab dan ramah, sebuah ciri khas masyarakat Sunda yang terkenal akan keramahannya. Sikap Ki Lengser yang ramah, baik, dan penuh humor menciptakan ikatan emosional dengan para penonton. Dalam peranannya yang unik, Ki Lengser tidak hanya menjadi pemimpin upacara, tetapi juga seorang komunikator yang mampu membuat orang tertawa dan merasa diterima. Sikapnya yang hangat mencerminkan nilai-nilai persahabatan dan kedekatan yang menjadi inti dari upacara lengser.

Dengan segala makna yang terkandung dalam upacara Lengser, kita dapat melihat betapa pentingnya upacara ini dalam memperkuat hubungan antar anggota masyarakat Sunda, merawat warisan budaya, dan merayakan komunikasi yang ramah. Upacara Lengser bukan hanya sebuah peristiwa, tetapi juga sebuah pengalaman yang mendalam yang mencerminkan jati diri dan kekayaan budaya masyarakat Sunda.

Referensi:

Valentina, F. (2013). Eksistensi Lengser Dalam Upacara Adat Mapag Panganten Di Kota Bandung (Studi Etnografi Mengenai Eksistensi Lengser Di Kota Bandung) (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).

Irmawati, I. (2022). UPACARA ADAT MAPAG PENGANTEN:(Kajian Keislaman dalam Inovasi Tari Lengser Lingkung Seni Siswa SMKN 1 Cikedung Indramayu). Khulasah: Islamic Studies Journal, 4(2), 12-30.

Wulandari, P. (2020). Bentuk Penyajian Tari Mapag Panganten dalam Upacara Perkawinan Adat Sunda Kreasi Citra Nusantara Studio di Kabupaten Bogor (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).

Rukmana, C. (2023). Seni dan Budaya Tradisional Hampir Ditinggalkan, Tergerus Perkembangan Zaman. Diakses dari https://www.rri.co.id/opini/283254/seni-dan-budaya-tradisional-hampir-ditinggalkan-tergerus-perkembangan-zaman pada 06 November, pukul 08.43

Infogarut.id. Mengenal "Aki Lengser", Si Bodor dalam Upacara Adat Pernikahan Urang Sunda. Diakses dari https://infogarut.id/public/mengenal-aki-lengser-si-bodor-dalam-upacara-adat-pernikahan-urang-sunda-54248 pada 06 November, pukul 09.02

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini