Pembangkit Alutsista dan Ekonomi Indonesia

Pembangkit Alutsista dan Ekonomi Indonesia
info gambar utama

Awalnya, Indonesia mempunyai 5 kapal selam yang beroperasi: KRI Cakra-401, KRI Nanggala-402, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404 dan KRI Alugoro-405. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 membuat jumlah kapal selam aktif yang dimiliki Indonesia menjadi empat.

Dalam pembangunan kapal selam kelas Nagapasa (KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404 dan KRI Alugoro-405), dilakukan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Korea melalui PT PAL Indonesia dan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Limited Liability Perusahaan. Kerja sama tersebut berupa transfer teknologi produksi dan perbaikan kapal selam dengan tujuan agar Indonesia dapat memproduksi kapal selam sendiri melalui PT PAL Indonesia.

Transfer teknologi ini dilakukan dengan mengirimkan teknisi dari PT PAL Indonesia untuk meneliti dan ikut serta dalam produksi kapal selam KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404 di galangan kapal DSME Korea. Sedangkan pada tahap produksi KRI Alugoro-405, proses akhir produksi kapal selam dilakukan di galangan kapal PT PAL Indonesia Surabaya. KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404 diproduksi di Korea dan dikirim ke Indonesia sebagai kapal selam jadi. Sedangkan KRI Alugoro-405 diproduksi di Korea dan dikirim sebagian ke Indonesia. Kemudian proses perakitan (bagian umum) dilakukan oleh teknisi PT PAL Indonesia.

Tradisi Pertunangan (Uang Bele) sampai pada proses Pernikahan (Bele Elu) di Lembata

Indonesia mampu membuat sebuah kapal selam dan menjadi satu satunya negara pembuat kapal selam di ASEAN. Proyek ini dilakukan karena adanya kerja sama antara Indonesia-Korea dalam pengembangan industri alutsista. Indonesia pernah juga berencana membuat kapal selam dari kerjasama Teknologi (ToT) bersama prancis dan India.

Masyarakat Indonesia sangat antusias dikarenakan Indonesia bisa membuat alutsista sendiri. Hal ini menjadikan Indonesia negara yang maju dalam hal alutsista. Meskipun itu hanya wilayah ASEAN tetapi Indonesia dapat menunjukkan kegagahannya. Hal ini bisa menjadi peluang bisnis Indonesia dalam penjualan kapal selam ke negara tetangga sehingga dapat membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Proyek kapal selam tersebut akan dibangun lebih awal, sekitar September 2021. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melaksanakan pengerjaan yakni PT PAL Indonesia (Persero) akan melaksanakan dua batch, sedangkan empat sisanya akan dikerjakan oleh Daewoo Shipbuilding & Marine. Perusahaan Teknik (DSME) Korea. Proyek ini diharapkan selesai dalam waktu 4 tahun atau 48 bulan. Artinya pada September 2025, Indonesia akan menambah satu kapal selam baru.

Kapal selam yang mampu menampung 45 awak kapal ini diberi nama KRI Alugoro-405. Diproduksi di galangan kapal PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, kapal selam ini merupakan yang pertama diproduksi di Asia Tenggara. 206 teknisi Indonesia ikut serta dalam pembuatan kapal ini dengan mentransfer teknologi ke Korea. Kapal selam yang diproduksi Korea Selatan adalah KRI Ardadedalia 404 dan KRI Nagapasa 403.

Kapal selam ini memiliki panjang 61,3meter dengan kecepatan maksimal 21 knot dibawah air dan dengan ketahanan 30 tahun didalamnya diisi 40 kru serta berat kapal selam tersebut berkisar 1460ton (saat muncul dipermukaan) dan 1596 ton (saat menyelam). Dari ciri tersebut membuat kapal selam Indonesia tidak kalah dengan kapal selam lainnya.

Pengujian Tactical Dive Depth (TDD) sebagai bagian dari Sea Acceptance Test (SAT) kapal selam Alugoro di perairan utara Bali pada kedalaman 300 meter. Pengujian ini dilakukan setelah lolos uji kedalaman penyelaman nominal (NDD) pada kedalaman 250meter pada Januari 2020. Tahap pengujian ini merupakan tahap yang berisiko dari segi desain dan produksi kapal selam.

Akhirnya dorongan itu muncul, Alugoro telah memasuki kedalaman kritis bagi kapal selam. Tampilan kedalaman di dalam kabin menunjukkan kedalaman 310,8 meter. Saat itu, tim peneliti mengambil sampel air laut di kedalaman tersebut dan kemudian meminum air laut bersama-sama sebagai bentuk rasa syukur.

Menyoal Lokalitas Hingga Kekisruhan: Tradisi Nyadran di Desa Sonoageng, Kabupaten Nganjuk

  • https://www.cnbcindonesia.com/news/20201105121826-4-199480/ri-bikin-3-kapal-selam-baru-lagi-negara-lain-bakal-gentar
  • https://setnasasean.id/news/read/ri-jadi-satu-satunya-negara-pembuat-kapal-selam-di-asean#:~:text=JAKARTA%2C%20KOMPAS.com%20%2D%20Pelan,yang%20diproduksi%20di%20Asia%20Tenggara.
  • https://indonesiadefense.com/pertama-di-asean-indonesia-bakal-mampu-produksi-kapal-selam-sendiri/
  • https://www.cnbcindonesia.com/news/20201015114703-4-194536/menegangkan-tes-kapal-selam-buatan-ri-bikin-dag-dig-dug
  • https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-yogyakarta/baca-artikel/16069/Kapal-Selam-Sang-Penjaga-Wilayah-Maritim-Indonesia.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini