Generasi muda memerankan peran penting untuk kemajuan bangsa dan negaranya di masa depan, bahkan anak muda menjadi pendobrak dalam membangun perubahan suatu negara.
Jelang pemilihan umum 2024, anak muda menjadi kelompok yang memiliki pengaruh besar dalam penentu suara Pemilu. Lalu bagaimana generasi muda memandang politik dan hukum, jelang Pemilu?
Untuk mengetahui hal tersebut, Good News From Indonesia (GNFI) berkolaborasi dengan lembaga survei Populix meluncurkan hasil Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023 yang dilaksanakan baru-baru ini. Tujuannya untuk mengukur tingkat optimisme generasi muda terhadap masa depan Indonesia dalam berbagai aspek yang telah dibentuk dalam 5 dimensi, yaitu Pendidikan dan Kebudayaan, Kebutuhan Dasar, Ekonomi dan Kesehatan, Kehidupan Sosial, Politik dan Hukum. Dilengkapi juga dengan dimensi tambahan yaitu Lingkungan dan Pemilu.
.png)
Hasil dari survei tersebut, tercatat skor Indeks Optimisme Indonesia Tahun 2023 sebesar 7,77 dari skala 10 dan generasi muda lebih optimis terhadap dimensi Pendidikan dan Kebudayaan, sementara dimensi Politik dan Hukum memiliki tingkat optimisme paling rendah.
.png)
Menyoroti dimensi Politik dan Hukum, generasi muda cenderung pesimis akan dimensi tersebut bahkan tercatat skor indeks terendah dengan nilai 5,72. Khususnya pada unsur “berkurangnya korupsi di masa depan” dengan skor indeks terendah yaitu 5,43.
“Boleh dibilang walaupun kita merasa optimis di hal-hal lain, bagi kalangan muda PR terbesar untuk negara kita adalah bagaimana kita bisa improve, bagaimana kita bisa mengembangkan aspek-aspek ketatanegaraan terutama dalam dunia Politik dan Hukum, bagaimana kita bisa mengurangi korupsi atau persepsi bahwa kita adalah negara yang bersih yang tidak ada korupsi di level tinggi,” ujar CEO & Co-Founder Populix, Timothy Astandu.
.png)
Meski begitu, masyarakat masih cukup optimis pada aspek pemilu, tercatat dengan skor indeks 7,00. Terutama dalam unsur “memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam Pemilu” dengan nilai indeks optimisme 7,58 dan pesimis pada unsur “kinerja penyelenggara Pemilu” dengan skor indeks 6,69.
Menurut persepsi responden dari hasil survei Populix, permasalahan utama di Indonesia yaitu korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang kerap kali terjadi di berbagai sektor dari level tinggi hingga rendah.
Menyikapi hal tersebut, komisioner KPU periode 2017-2022 Ilham Saputra, mengkhawatirkan anak muda karena memiliki tingkat optimisme yang rendah terhadap Politik dan Hukum memungkinkan akan terjadinya golput saat Pemilu nanti.
“Jangan pesimis, kemudian lihat track record orang-orang yang kalian akan pilih,” ujar Ilham Saputra dalam diskusi hasil Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia, memberikan saran kepada generasi muda yang pertama kali akan mengikuti Pemilu.
.png)
Permasalahan mengenai korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan terutama bagi generasi muda yang mendominasi suara Pemilu. Generasi muda dituntut untuk kritis dan lebih rasional lagi dalam memilih pemimpin dimasa depan karena itu akan menjadi penentu bagaimana Indonesia kedepannya.
“Penting kita harus melek, jangan sampai kita masuk di pesimis atau apatisnya. Kalau misalnya kita sebagai anak muda masih apatis dan pesimis, bagaimana Indonesia ini akan maju, yang menentukan Indonesia akan maju kita juga. Jadi, bener-bener harus melek dengan peran kita untuk melihat calon-calon kandidat yang luar biasa untuk membantu Indonesia ini bisa lebih maju dan kita pun juga bisa terbantu karena memiliki pemimpin yang keren yang hebat dan bisa memberikan banyak pengaruh untuk Indonesia," tutur Rinaldi Nur Ibrahim selaku founder Youth Ranger yang turut hadir juga dalam acara diskusi Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
