Menilik Kiprah Suster-Suster OSF Pertama Kali di Indonesia

Menilik Kiprah Suster-Suster OSF Pertama Kali di Indonesia
info gambar utama

Jika Kawan GNFI pernah melintas di Jalan Ronggowarsito Kota Semarang, Kawan akan menemukan bangunan kuno bergaya indis neoklasik dengan bangunan tembok berupa susunan batu bata berwarna merah. Di depannya, terdapat pintu gerbang kuno bertuliskan Suster-Suster St. Fransiskus atau biasa dikenal dengan Susteran OSF Gedangan.

Susteran OSF Gedangan merupakan kompleks susteran yang terdiri atas bangunan-bangunan kapel, asrama suster, bangsal perawatan untuk lansia, sekolah TK, dan SD. Ada juga beberapa bangunan bekas rumah bersalin Panti Siwi dan museum-museum studi OSF yang diperuntukkan bagi Suster-Suster OSF maupun masyarakat awam atau umum.

Bangunan ini masuk ke dalam Cagar Budaya Kota Semarang, sehingga bangunan ini masih orisinal, tidak mengalami perubahan, hanya ada beberapa perawatan bangunan. Interior di dalam kapel juga masih asli. Terlihat pula pada ukiran-ukiran di bangku-bangku jamaah yang sudah berumur ratusan tahun, tetapi masih terawat. Jendela-jendela kapel yang menyerupai gereja-gereja di Eropa. Pintu-pintu, lantai kapel, dan beberapa perabot-perabot kuno yang masih terpajang di sana pun masih asli. Tidak ada yang berubah.

Sebelumnya, Susteran OSF Gedangan merupakan bangunan rumah panti asuhan sekaligus sekolah untuk anak yatim yang kepengurusan diserahkan kepada PGPM (Pengurus Gereja Papa Miskin). Beberapa tahun sejak berdirinya rumah panti asuhan, jumlah anak-anak panti asuhan semakin bertambah, sedangkan tenaga-tenaga untuk memelihara anak-anak terbatas.

Ditelusuri melalui website suster.osfsemarang.org, pada tahun 1868 Pastor Lijnen memutuskan untuk mencari tenaga-tenaga untuk merawat anak panti asuhan dengan menjalin kesepakatan dengan Kongregasi Suster-Suster Fransiskan Biara Biduk di Heythusen, Belanda.

Pastor Lijnen menemui Pemimpin Jenderal OSF yakni Moeder Aloysia Lenders di Belanda untuk menanggapi permintaannya. Pemimpin Jenderal OSF kemudian menyetujuinya dan dikirimkan 10 suster yang terpilih untuk pergi ke Semarang.

Pada tanggal 5 September 1869, 10 suster terpilih berangkat ke Semarang dengan menumpang Kapal Jacob Cornelia. Selama pelayaran kondisi cuaca tidak begitu baik, dan di tengah pelayaran tiba-tiba Suster Suzanna jatuh sakit. Sempat akan digantikan dengan Suster Cunigonde Iding, ternyata keadaan Suster Suzanna berangsur membaik dengan cepat.

Akhirnya pelayaran ke Semarang pun dilanjutkan bersama Suster Cunigonde yang turut serta. Pada tanggal 5 Februari 1870, 11 Suster OSF pertama kali tiba di Hindia Belanda (Indonesia) tepatnya di Gedangan - Semarang setelah menempuh pelayaran kurang lebih 3 bulan.

11 Suster OSF tersebut antara lain Sr. Alphonsa Houben, Sr. Marina Deideren, Sr. Aurelia van de Pas, Sr. Lucia Porten, Sr. Yosepha Wisink, Sr. Plechelma Scholten, Sr. Odilia Ten Pol, Sr. Antonine Reuner, Sr. Nicole Yacobe, Sr. Suzanna Broam, Sr. Cunigode Iding.

Kedatangan 11 Suster OSF di Semarang memberi angin segar pada kehidupan panti asuhan dan sebuah keberkatan bagi anak-anak panti asuhan akhirnya mendapatkan perawatan yang lebih baik. Selain itu, Suster-Suster OSF juga membuka sekolah yang diperuntukkan tidak hanya untuk anak-anak panti tetapi juga anak-anak di luar panti asuhan.

Menurut cagarbudaya.semarangkota.go.id, sekolah ini yang menjadi cikal bakal berdirinya sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Marsudirini.

Pada perkembangan selanjutnya, dibuka pula sekolah calon Biarawati OSF untuk perempuan Eropa maupun pribumi. Pelayanan Suster-Suster OSF pada masa itu pun juga menjangkau masyarakat umum dengan didirikannya unit pelayanan klinik bersalin Panti Siwi.

Namun saat ini, klinik tersebut berhenti beroperasi dan hanya menyisakan beberapa unit bangunan yang ada. Beberapa suster-suster OSF juga mulai menyebarkan kerasulannya ke seluruh wilayah dari Sumatera hingga Papua Barat.

Bagi Kawan GNFI yang penasaran tentang sejarah Suster-Suster OSF di Gedangan - Semarang lebih mendalam dan memiliki hobi menelusuri bangunan-bangunan kuno, bisa mengikuti tur di Rumah Studi Misi OSF Semarang, yang baru dibuka pada bulan Juni 2023 kemarin.

Susteran OSF Gedangan ini juga semakin dikenal karena pernah menjadi salah satu lokasi syuting film Ave Maryam yang dibintangi oleh Maudy Koesnaedi dan Chicco Jerikho sebagai pemain utama.

Referensi:

  • Suster.osfsemarang.org. OSF di Indonesia Penyelenggaraan Ilahi dalam Provinsi Tritunggal Maha Kudus Indonesia. https://suster.osfsemarang.org/index.php/osf-di-indonesia/
  • Cagarbudaya.semarangkota.go.id. TK. Fatima dan SD Marsudirini Susteran St. Fransiskus R.K. https://cagarbudaya.semarangkota.go.id/page?id=2

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini