Politik Ekologi Pertambangan Timah: Persaingan Kepentingan dan Dampak Lingkungan

Politik Ekologi Pertambangan Timah: Persaingan Kepentingan dan Dampak Lingkungan
info gambar utama

Bangka Belitung dikenal dengan Tambang Timahnya. Penambangan Timah, baik di darat maupun di lepas pantai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai potensi yang sangat besar. Sebagian besar cadangan timah di darat merupakan limbah penambangan sebelumnya, tetapi cadangan timah di laut diperkirakan cukup untuk ditambang selama 50 tahun dengan kapasitas produksi saat ini.

Kegiatan penambangan darat oleh PT Timah Tbk di kepulauan Bangka dan Belitung menjalankan operasi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP). Penambangan laut di Bangka Belitung masih banyak terdapat endapan timah yang berada di dasar laut, walaupun sudah dikeruk ratusan tahun lalu Timah masih menjadi sumber daya berharga di Laut Bangka-Belitung.

Ekologi politik pertambangan timah di Bangka Belitung melibatkan konflik kepentingan antara pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat lokal. Penambangan timah di Provinsi Bangka Belitung menimbulkan dampak lingkungan yang serius, termasuk kerusakan lahan, pencemaran air, dan hilangnya daerah aliran sungai yang besar.

Konflik juga muncul antara kelompok yang mendukung penambangan timah dan kelompok yang menentangnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi dampak lingkungan akibat penambangan timah di Bangka Belitung, termasuk reklamasi dan perbaikan pengelolaan lingkungan. Namun, upaya tersebut masih mempunyai keterbatasan dan permasalahan lingkungan belum dapat diatasi sepenuhnya.

Ekologi politik pertambangan timah di Bangka Belitung juga mencakup permasalahan sosial ekonomi seperti hak-hak buruh dan dampak pertambangan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal. Perusahaan pertambangan timah Bangka Belitung juga menggunakan strategi hubungan media untuk mempengaruhi penetapan agenda media dan opini publik mengenai pertambangan timah.

Mengingat konteks politik-ekologis penambangan timah di Bangka Belitung, penting untuk mempertimbangkan kepentingan lingkungan dan masyarakat ketika mengambil keputusan terkait penambangan timah. Mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial ekonomi akibat penambangan timah di Bangka Belitung memerlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.

Pertambangan timah di Bangka Belitung menjadi perhatian karena adanya persaingan kepentingan dan dampak lingkungan yang signifikan. Beberapa aspek penting terkait dengan pertambangan timah di daerah ini seperti.

  1. Potensi Pertambangan dan Pertambangan Timah Putih: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah yang mempunyai potensi dalam bidang pertambangan karena banyak lahannya yang mengandung bijih timah dan bahan galian lainnya. Penambangan timah putih (stannum) di Bangka Belitung menghasilkan timah putih BANGKA TIN yang populer di pasar internasional.
  2. Pengelolaan Tambang dan Pengaruhnya Terhadap Generasi Muda: Tambang timah di Bangka Belitung mempengaruhi pemikiran generasi muda sehingga menjadi generasi yang berorientasi ekonomi murni. Pemerintah juga memanfaatkan peluang ekspor timah untuk meningkatkan keuntungan pemerintah, namun penambangan timah juga menyebabkan kerusakan lingkungan.
  3. Dampak dan Kerugian Lingkungan Serta Korban Jiwa: Penambangan timah di Bangkabulitung telah menyebabkan kerusakan lingkungan, antara lain genangan air yang besar, terbentuknya tailing, dan hilangnya tailing. Dampak lingkungan ini juga mencakup perubahan penggunaan lahan, pencemaran kualitas dan kuantitas air, serta kerusakan bentang alam. Penambangan timah di Bangka Belitung telah memakan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak dan remaja berusia 7 hingga 20 tahun.

Persaingan kepentingan dan dampak lingkungan di Bangka Belitung terkait dengan pertambangan timah melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan tambang dan masyarakat lokal. Hanya dalam beberapa tahun, jumlah TI berbasis darat berkembang pesat di Pulau Bangka Belitung. Selain itu, beberapa perusahaan peleburan timah skala menengah beroperasi di Pulau Bangka, sehingga meningkatkan persaingan dalam penambangan Timah.

Pertambangan Timah ini sendiri memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Beberapa dampak negatifnya meliputi pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, berkurangnya sumber daya perikanan, dan meningkatnya kemiskinan. Yang memberikan dampak besar untuk masyarakat tak terkecuali dalam aspek kesehatan masyarakat dan lingkungan adalah penambangan Timah masif.

Penambangan tak hanya terjadi di darat dan laut juga, tetapi kawasan hutan lindung dan hutan produksi itu. Faktanya, pada Data Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (2021) ditunjukan bahwa 20.078,1 hektar luas lahan kritis pada tahun 2019 di pulau timah ini. Jumlah itu masuk ke zona pemerintah, kawasan perekonomian, dan area pemukiman.

Selain itu, kolam bekas tambang timah di Kepulauan Bangka Belitung sekitar 12.000 yang menunggu untuk direklamasi. masyarakat sekitar dibayang-bayangi ancaman kematian, termasuk adanya dugaan radiasi yang dapat membahayakan kesehatan.

Pertambangan timah di Bangka Belitung melibatkan kepentingan yang saling bersaing antara pemerintah, perusahaan pertambangan, dan masyarakat setempat. Dampak juga sangat banyak lingkungan yang serius seperti pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, penipisan sumber daya perikanan, dan peningkatan kemiskinan akibat pertambangan timah yang ekstensif selain itu juga menyebabkan degradasi lahan, polusi air, dan hilangnya daerah aliran sungai.

Konflik juga terjadi antara kelompok yang mendukung dan menentang penambangan timah, yaitu pemerintah, perusahaan tambang dan masyarakat lokal. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi dampak lingkungan, tetapi memiliki keterbatasan. Penambangan timah juga berdampak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat setempat.

Meskipun terdapat potensi besar untuk penambangan timah di wilayah ini. Namun, hal ini juga menyebabkan kerusakan lingkungan dan hilangnya nyawa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini