Cerita Bung Karno yang Harus Mencicil untuk Dapatkan Lukisan Favorit

Cerita Bung Karno yang Harus Mencicil untuk Dapatkan Lukisan Favorit
info gambar utama

Ir Soekarno tidak hanya terkenal sebagai orator ulung, tetapi seorang pecinta barang seni dalam hal ini lukisan. Koleksi lukisan yang kini tersebar di berbagai istana negara adalah saksi bisu apresiasi Bung Karno kepada karya seni.

“Boleh dibilang pada masanya dia makhluk langka, dialah presiden yang juga paham soal seni,” kata A.R Gapoer, kurator Istana (1950-1967) yang dimuat Tempo.

Karya pelukis tenar seperti Basuki Abdullah, Affandi, Sudjojono, dan Otto Djaja masih bisa dilihat di sana. Tetapi di antaranya rusak karena tidak dirawat sebagaimana mestinya. Bahkan ada juga yang dicuri oleh orang.

Menelusuri Tempat Sejarah, Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Gapoer sangat menyayangkan kondisi koleksi lukisan Bung Karno. Pasalnya, lukisan itu tidak hanya mengandung nilai estetis yang tinggi, tetapi juga nilai historis. Karya itu, jelasnya menunjukan keterlibatan pelukis terhadap perkembangan politik Indonesia.

“Karya itu menunjukkan keterlibatan pelukis terhadap perkembangan politik an bisa menunjukkan paradigma seni rupa Indonesia,” katanya.

Mencicil

Gapoer menyebutkan Bung Karno mendapatkan ribuan lukisan itu tidak dengan mudah. Koleksi itu, jelasnya, sebagian besar dibeli dengan uang pribadi Bung Karno, bahkan ada yang dengan cara utang.

“Pernah suatu ketika ada seorang pelukis datang ke Istana menagih utang dan BK membayarnya,” ujarnya.

Dikatakannya, kadang Bung Karno juga membeli lukisan itu dengan cara mencicil. Dia juga sering memutar otak agar dapat membeli lukisan buruannya, salah satunya dengan uang hasil royalti buku.

“Saya ingin royalti penjualan buku Di Bawah Bendera Revolusi Karangan beliu belum dibayar,” katanya.

Momen Cindy Adams yang Berhasil Membuka Tabir Manusia Soekarno

Ketika itu, jelas Gapoer, pembagian keuntungan Rp250 juta akhirnya dibayar oleh penerbit. Bila itu benar, uang royalti itu sangat besar untuk ukuran tahun 1960 an. Apalagi harga lukisan saat itu tak begitu mahal.

Berburu ke banyak tempat

Pengamat Seni Rupa Indonesia, Jim Supangkat menyebut Bung Karno berburu lukisan ke banyak tempat. Lukisan berjudul Perburuan karya Raden Saleh, dibeli Bung Karno di sebuah toko barang antik.

Dalam kesempatan lain, Bung Karno juga mendatangi langsung para pelukisnya, seperti Sudjojono yang telah dikenal baik. Ada juga orang yang memberikan lukisan kepada Bung Karno secara cuma-cuma.

Sosok Hartini, Ibu Negara yang tak Pernah Disukai oleh Publik

Misalnya lukisan berjudul Women With Flowers karya seniman Meksiko Diego Rivero yang diberikan oleh kepala negara tersebut. Beberapa hadiah lukisan juga pernah diterima dari pelukis mancanegara yang punya hubungan dengan Bung Karno.

“Selain kenal dengan Diego, BK juga mengenal secara pribadi para pelukis ternama Asia,” kata Jim.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini