Ancaman Teknologi: Tenaga Kerja Manusia Terancam Tergantikan Oleh Teknologi?

Ancaman Teknologi: Tenaga Kerja Manusia Terancam Tergantikan Oleh Teknologi?
info gambar utama

Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kini banyak perusahaan yang sudah mengandalkan teknologi sebagai alat alternatif untuk mendapatkan keuntungan.

Untuk saat ini teknologi yang sedang ramai di perbincangkan dan memainkan peran penting dalam transformasi bisnis adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

AI bukanlah semata sebuah tren, melainkan sebuah keniscayaan yang mempengaruhi struktur, operasi, dan strategi bisnis secara mendasar.

AI memang menjadi salah satu ancaman untuk tenaga kerja manusia namun selain AI masih banyak lagi teknologi yang dapat menggantikan peran manusia dalam pekerjaan.

Alasan utama teknologi dapat berperan penting dalam pekerjaan

Salah satu alasan utama mangapa teknologi sangat berperan penting dalam dunia pekerjaan yaitu kemampuannya dalam meningkatkan efisiensi operasional bisnis.

Dengan menggunakan algoritma dan koputasi yang canggih, teknologi mampu menganalisis data dalam jumlah besar dengan kecepatan yang jauh melampaui kapasitas manusia.

Teknologi membantu dalam mengidentifikasi peluang baru dan tren yang dapat membentuk pengembangan produk yang lebih unggul. Inovasi yang dipicu oleh teknologi ini memungkinkan bisnis untuk tetap relevan dan kompetitif dalam pasar yang terus berubah.

Berikut beberapa contoh pekerjaan yang terancam atau sudah mulai tergantikan oleh teknologi.

  1. Pekerjaan Media (periklanan, pembuatan konten, penulisan teknis, jurnalisme)

Seperti yang kita tau AI pada saat ini sedang menguasai dunia. Pekerjaan media dapat terpengaruh oleh Chat GPT atau AI lainnya.

Hal ini disebabkan AI mampu membaca, menulis, dan memahami data berupa teks dengan baik dan akan lebih ditingkatkan lagi oleh teknologi AI generatif.

Namun mau gimana pun manusia tetep diperlukan dalam hal pengoreksian. Sebuah pekerjaan yang menghasilkan sebuah konten tidak bisa diotomatisasi karena akan membutuhkan penilaian manusia.

  1. Kasir

Pekerjaan kasir untuk saat ini sedang terancam bahkan malah sudah ada yang tergantikan.

Dengan adanya mesin loket, pembayaran bisa dilakukan secara online. Pemindai barcode, tap/menempelkan kartu E-Money, menghitung total belanjaan, hingga melakukan pengemasan dimasa depan akan digantikan oleh kecerdasan buatan.

Contohnya seperti pembelian tiket bioskop, kita sudah bisa membeli tiket secara online dan ditukarkan dimesin penukaran tiket dengan menscan barcode yang tersedia.

Kemudian loket-loket pembayaran parkir dan tol, tenaga manusia sudah jarang digunakan untuk pekerjaan ini karna sudah tergantikan oleh mesin yang tinggal menempelkan kartu E-Money kita dimesin, maka portal akan secara otomatis terbuka.

Baca Juga: Sisi Lain Telemedicine: Pantaskah Artificial Intelligence Menjadi Andalan Health 4.0?
  1. Karyawan Industri

Pekerjaan yang satu ini terancam atau bahkan sudah tergantikan oleh mesin. Seperti yang kita tahu pabrik-pabrik sekarang sudah menggunakan mesin untuk memproduksi produk mereka, baik itu barang, makanan, ataupun minuman.

Mesin-mesin ini lah yang bakal menggantikan pekerjaan manusia. Namun manusia tetep diperlukan dalam pekerjaan ini sebagai pengontrol hasil produknya.

  1. Pelayan Restoran

Jenis Pekerjaan yang satu ini juga terancam tergantikan oleh kecerdasan buatan. Di negara maju teknologi.

Cina contohnya yang sudah menggunakan robot sebagai pengganti pelayan di restoran. Di Indonesia pun sudah ada yang mencoba untuk menggunakan robot sebagai pelayan.

  1. Teller Bank

Jenis pekerjaan ini kemungkinan akan hilang tergerus oleh teknologi. Jika kalian biasanya melakukan penarikan, penukaran mata uang, tarik tunai dan setor tunai, semua itu kini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.

Penggunaan ATM, mobile banking dan internet banking merupakan permulaan tergantinya peran teller oleh teknologi.

Jumlah pekerja yang sudah tergantikan oleh teknologi

Penggunaan mesin otomatis di berbagai bidang industri membuat pekerja yang tergantikan dari posisinya.

70 persen perusahaan negara berkembang akan memperbanyak otomasi proses, artinya kita ketika bekerja, persaingan semakin ketat. Tidak hanya dengan manusia, tapi juga dengan robot, dengan teknologi yang sudah ada, membuat perusahaan lebih efisien,” kata Profesional Human Resources Samuel Ray dalam gelaran Kompasfest, Sabtu (21/8/2021).

Bahkan ia menyebutkan, sekitar 9,5 juta karyawan Indonesia posisinya akan tergantikan oleh teknologi pada 2028.

Oleh karena itu, berdasarkan hasil riset World Economy Forum (WEF), 50 persen dari seluruh tenaga kerja dunia perlu melakukan pengembangan keahlian atau reskilling pada 2025.

Lalu bagaimana cara kita mengatasi ancaman teknologi dalam persaingan pekerjaan di era modernisasi?

Samuel mengatakan, dua keahlian penting yang perlu dimilki pekerja untuk tetap eksis di tengah masifnya penggunaan mesin otomatis ialah critical thinking dan problem solving.

Jadi Kawan harus bisa untuk berpikir kritis saat terjadinya masalah dalam kerjaan. Kemampuan interaksi dan komunikasi dengan pihak lain itu menjadikan kita benar-benar manusia dan tidak bisa tergantikan oleh mesin kecerdasan buatan.

Sebagai generasi penerus bangsa ini kita bisa menyikapi perihal tentang teknologi dengan banyak cara.

Saat kita berinteraksi dengan siapapun, pikiran, jiwa, raga dan pancaindera hadir total. Kebiasaan melakukan ini secara giat membuat anda sulit tergantikan oleh siapapun, termasuk teknologi ini.

Baca Juga: Nodeflux,Membangun Masa Depan dengan Pengembangan Teknologi Artificial Intelligence

Kesimpulannya, mau secanggih dan semaju apapun teknologi kedepannya manusia tetap memiliki peran penting dalam dunia industri, karena teknologi pun buatan manusia yang tentu saja akan terjadi kesalahan sistem yang membuat pekerjaan menjadi berantakan.

Namun manusia pun harus punya skill agar tidak mudah terancam dan tergantikan oleh teknologi. Jadilah manusia yang sebenarnya manusia apabila Anda ingin siap menghadapi perkembangan teknologi ini.

Referensi :

  • Dwi, A. (2023, Desember 7). Revitalisasi Bisnis: Mengapa AI Bukan Hanya Sebuah Trend, tetapi Keniscayaan. Kompasiana.
  • Techno.okezone. (2023, September 8). 10 Daftar Pekerjaan yang Terancam Digantikan oleh AI, Ada Pekerjaanmu? Jakarta: Techno.okezone.
  • Ramli, R.R & Sukmana, Y. (2021, Agustus 21). Semakin Banyak Pekerja Digantikan Mesin, Semakin Penting Reskilling. Jakarta: Kompas.com.
  • Masida, R.I. (2021, Juli 30). Artificial Intelligence, Dampak dan Bagaimana Cara Menyikapinya. Kompasiana.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini