Naiknya Indeks Optimisme, Wujud Harapan Rakyat Menuju Indonesia Maju

Naiknya Indeks Optimisme, Wujud Harapan Rakyat Menuju Indonesia Maju
info gambar utama

Belakangan ini semakin banyak anak muda yang berani menyuarakan aspirasi mereka dalam berbagai bentuk melalui lisan maupun tulisan, secara langsung maupun virtual. Dalam negara demokrasi, sudah seharusnya seluruh lapisan masyarakat berhak mengemukakan aspirasi mereka untuk mengkritik sampai memberi solusi atas kinerja atau program yang ada.

Terlebih atas kritikan yang membangun tentu akan lebih diperhitungkan atau bahkan sesegera mungkin ditindak lanjuti oleh pemerintah.

Jika mengacu pada data Indeks Optimisme Tahun 2023 yang dirilis oleh populix x GNFI menunjukkan sebesar 7,77 dari 10 responden yang ikut serta dalam pendataan ini. Hasil ini menunjukkan tingkat optimisme rakyat Indonesia cukup tinggi terutama di bidang Pendidikan dan Kebudyaan yang mencapai indeks optimisme 8,55 dari skala 10. Sedangkan Politik dan Hukum menjadi yang paling rendah dalam survei ini dengan skala 5,72 dari 10.

Namun demikian hasil Indeks Optimisme Indonesia Tahun 2023 mengalami peningkatan dibandingkan 2 tahun lalu. Tahun 2021- 2022 Indeks Optimisme Indoneisa lebih rendah yaitu ada pada skala 7,2 dari 10.

Dengan demikian, peningkatan Indeks Optimisme Indonesia yang berarti rakyat menaruh kepercayaan lebih terhadap pemerintah untuk terus meningkatkan kinerja dan memperbaiki kecatatan didalamnya.

Berikut data Indeks Optimisme Tahun 2023:

  1. Pendidikan dan Kebudayaan (8,55)
  2. Kebutuhan Dasar (8,38)
  3. Ekonomi dan Kesehatan (8,31)
  4. Kehidupan Sosial (7,87)
  5. Politik dan Hukum (5,72)

Indeks Optimisme Tahun 2023, Menurut Profil Demografi

Nyatanya para responden perempuan cenderung lebih optimis dalam aspek Pendidikan dan Kebudayaan, serta kehidupan sosial. Para wanita sebagai bagian penting dalam kemajuan bangsa Indonesia melihat bahwa pengaruh pendidikan sangat lah mendasar bagi setiap individu. Seorang individu yang terdidik maka akan melahirkan individu terdidik lannya yang berkompeten dan berpeluang besar turut serta dalam memajukan negeri ini.

Wanita merasa kehidupan sosial juga tidak kalah pentingnya dari pendidikan dan kebudayaan Wanita menilai bahwa kehidupan sosial memiliki nilai sebanding dengan pentingnya pendidikan dan kebudayaan dalam membentuk identitas dan keseimbangan hidup.

Mereka yakin bahwa interaksi sosial memberikan pelajaran berharga, memperluas pandangan, dan membangun jejaring yang krusial dalam pengembangan pribadi. Selain pentingnya ilmu dan warisan budaya, wanita percaya bahwa keterlibatan aktif dalam komunitas memperkaya pengalaman hidup.

Dengan berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mereka mengakui bahwa membangun hubungan yang kuat, mendukung, dan berempati adalah landasan penting untuk kesuksesan pribadi serta kontribusi nyata dalam masyarakat yang inklusif.

Sedangkan para Gen Z menunjukkan optimisme yang luar biasa terkait dengan perkembangan ekonomi dan kesehatan. Mereka secara aktif menghadapi tantangan masa depan dengan sikap yang positif, percaya bahwa perkembangan teknologi dan inovasi akan memberikan solusi bagi masalah ekonomi global.

Selain itu, kesadaran akan kesehatan mental dan fisik semakin meningkat di kalangan Gen Z, mereka cenderung mencari cara untuk memperbaiki dan memelihara kesejahteraan secara holistik. Keterbukaan terhadap perubahan, pemikiran kritis, serta semangat untuk mencari solusi yang inovatif menjadi landasan dari optimisme mereka, memandang masa depan sebagai peluang untuk pertumbuhan dan perubahan positif.

Generasi Z juga menunjukkan optimisme yang mencolok terhadap aspek pendidikan dan kebudayaan. Mereka secara positif menghadapi tantangan dalam meningkatkan sistem pendidikan, percaya bahwa teknologi dapat membuka akses lebih luas terhadap pengetahuan.

Selain itu, keberagaman budaya dianggap sebagai kekayaan yang memperkaya pengalaman belajar dan memupuk pemahaman yang lebih dalam tentang dunia. Dengan semangat inovatif dan pengakuan akan pentingnya pluralisme, Generasi Z melihat pendidikan dan kebudayaan sebagai pilar penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berdaya saing global.

Para milenial justru menunjukkan tingkat optimisme yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan dasar. Mereka fokus pada aspek-aspek esensial seperti keamanan finansial, perumahan yang terjangkau, dan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Dengan kesadaran akan tantangan ekonomi dan perubahan sosial, milenial cenderung mencari solusi yang praktis untuk meningkatkan stabilitas kehidupan. Mereka menekankan perlunya keadilan dalam hal pembayaran yang setara dan kesempatan yang merata.

Optimisme ini terdorong oleh semangat untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan semua individu untuk mencapai kebutuhan dasar dengan lebih mudah, memberikan fondasi yang stabil untuk masa depan yang lebih baik.

Jika menelisik lebih dalam terhadap bagian timur Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampapua), tingkat optimisme masyarakat tampak lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Terutama dalam aspek ekonomi, kesehatan, dan kehidupan sosial, Sulampapua menghadapi tantangan yang signifikan.

Kondisi ini seringkali dipengaruhi oleh akses terhadap sumber daya, infrastruktur yang terbatas, serta ketidaksetaraan dalam distribusi layanan kesehatan dan pendidikan. Akibatnya, warga di wilayah tersebut cenderung mengalami ketidakpastian ekonomi dan kesehatan yang lebih besar, mengakibatkan tingkat optimisme yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

Kesimpulannya, dalam Indeks Optimisme generasi muda Indonesia, aspek Pendidikan dan Kebudayaan menempati posisi tertinggi, menunjukkan keyakinan yang kuat terhadap peran penting pendidikan dalam mengubah masa depan.

Di posisi kedua, kebutuhan dasar juga memegang peranan signifikan, menunjukkan fokus pada stabilitas kehidupan sehari-hari. Hal ini menggambarkan bahwa meskipun pentingnya pendidikan dan kebudayaan diutamakan, kebutuhan dasar tetap menjadi perhatian yang signifikan bagi generasi muda Indonesia. Menegaskan keinginan mereka untuk menciptakan pondasi yang stabil seiring dengan peningkatan pengetahuan dan warisan budaya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini