Angkasa Pura I dan II Merger, Jadi Operator Bandara Terbesar ke-5 di Dunia

Angkasa Pura I dan II Merger, Jadi Operator Bandara Terbesar ke-5 di Dunia
info gambar utama

PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney resmi menggabungkan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports pada Kamis (28/12/2023). Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menyatakan, InJourney Airports siap menangani 172 juta penumpang per tahun. Dengan begitu, subholding tersebut akan menduduki urutan kelima sebagai perusahaan operator bandara terbesar di dunia, mengalahkan Vinci Airports dari Prancis dan GMR Group asal India.

Dia bahkan mengeklaim, dalam beberapa tahun ke depan, InJourney Airports bakal menjadi perusahaan pengelola bandara terbesar ketiga di dunia. Penggabungan AP I dan II bakal menjadikan bandara-bandara yang dikelola InJourney Group menjadi lebih sehat dan profitable.

“InJourney Airports akan meningkatkan keramahtamahan terhadap penumpang dengan memberikan experience yang lebih berkesan kepada pengguna jasa bandara seperti fit out yang lebih menarik, tenant mixing lebih berkualitas, dan memanjakan para pengguna jasa dengan pelayanan sepenuh hati,” ucap Dony di Jakarta.

Sejak 2015, Pemerintah Bangun 25 Bandara Baru hingga Pedalaman Indonesia

InJourney Airports, kata Dony, bakal menjalankan berbagai langkah strategis, seperti meningkatkan pelayanan, melakukan transformasi strategi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional dalam rangka menjadikan bandara sebagai face of the nation. Dia berharap, InJourney Airports bisa meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga wisatawan mendapatkan kesan dan pengalaman yang sama saat berada di seluruh bandara Indonesia.

“Dengan memberikan pengalaman yang lebih baik serta merata di seluruh bandara di Indonesia ditambah penataan pada seluruh lini sektor pariwisata, maka potensi untuk mendatangkan wisatawan akan lebih terbuka lebar,” imbuhnya.

Pada saat yang sama, InJourney juga meluncurkan PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS). Subholding baru itu bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, logistik, dan akan melakukan transformasi dengan business chain yang lebih efektif juga efisien.

IAS akan memperkuat portofolio bisnis utamanya, yakni Cargo and Logistics, Ground Handling, Hospitality, dan Operations Support, yang memberikan pelayanan profesional serta menghasilkan produk kompetitif untuk pasar Indonesia dan global.

“Melalui simplifikasi struktur perusahaan dan business process, sinergi dan transformasi ini jadikan IAS berpotensi untuk menjadi Top 5 Global Player di industri layanan aviasi dan kargo dan akan bersanding dengan Dnata, Swissport, Menzies, Fraport dan SATS,” pungkas Dony.

Baru Diresmikan, Bandara Siboru dan Douw Aturure Telan Anggaran Rp1,5 Triliun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini