PT Pertamina International Shipping (PIS) meluncurkan dua unit kapal tanker gas raksasa di Kota Yeongam, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Selasa (9/1/2024). Kapal kembar itu bernama Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas Tulip dan VLGC Pertamina Gas Bergenia.
Keduanya diklaim sebagai kapal tanker gas raksasa terbesar di dunia dengan teknologi terkini dan ramah lingkungan. Masing-masing tanker memiliki panjang 2 kali lapangan sepak bola.
VLGC Pertamina Gas Tulip dan Bergenia dibangun di galangan kapal milik Hyundai Samho Heavy Industries Co., Ltd. Kedua kapal itu akan bertugas untuk mengangkut komoditas Liquid Petroleum Gas atau LPG di dalam dan luar negeri.
“Kehadiran dua kapal VLGC ini tentunya bisa meningkatkan kemampuan Pertamina Group dalam mengamankan pasokan energi untuk mendukung ketahanan energi nasional,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menyampaikan sambutan.
Tanker Raksasa Pertamina Tembus 50 Rute Global, Terbesar di Asia Tenggara
VLGC hadir berkat kerja sama PIS dengan BGN Energy Holding SA—perusahaan perdagangan energi internasional—yang dimulai pada Desember 2020, sejak penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kata Nicke, kedua VLGC itu telah memenuhi syarat untuk berlayar di rute internasional. Dengan begitu, PIS dapat memperluas ekspansi ke pasar global untuk mengharumkan nama Indonesia.
CEO PIS Yoki Firnandi menambahkan, pihaknya berencana menambah 6 VLGC pada 2024, 2 di antaranya telah diluncurkan. Armada baru itu disebutnya bakal memperkuat posisi PIS di pasar bisnis angkutan LPG dunia.
“Pembelian VLGC yang merupakan kapal ramah lingkungan ini, sejalan dengan misi kami menjadi perusahaan maritim logistik yang mendukung bisnis energi hijau,” ucap Yoki.
Alasan nama Tulip dan Bergenia dipilih karena bunga-bunga tersebut memiliki arti istimewa bagi PIS dan BGN. Bunga Tulip melambangkan kemegahan, sedangkan Bergenia melambangkan kekuatan.
Inilah Pertamina Pride, Kapal Tanker Raksasa yang Jamin Pasokan Energi Nasional
Bisa angkut gas amonia
Dua VLGC itu memiliki tangki dual fuel yang memungkinkan kapal untuk mengoptimalkan bahan bakar bersulfur rendah dan gas. Tanker ini tidak hanya bisa mengangkut gas atau LPG, tapi juga komoditas petrokimia, seperti amonia.
Teknologi terkini yang dimiliki kedua VLGC tersebut dapat meningkatkan kecepatan kapal melalui penggunaan bahan bakar, bahkan lebih efisien hingga 16 persen. Bukan itu saja, kapal-kapal ini juga dilengkapi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR).
Setelah 2 VLGC diluncurkan, armada kapal milik PIS kini bertambah menjadi 97 unit, 61 kapal tanker telah beroperasi di rute internasional.
“Kami optimistis jumlah ini bisa terus bertambah ke depannya, sesuai dengan target perusahaan,” pungkas Yoki.
Melihat Teknologi PT PAL Indonesia dalam Pemeliharaan SPM untuk Berlabuhnya Kapal Tanker
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
