Burung Beo, Burung Asal Nias yang Bisa Ngomong Bahasa Manusia

Burung Beo, Burung Asal Nias yang Bisa Ngomong Bahasa Manusia
info gambar utama

Burung Beo merupakan salah satu satwa yang sangat ramah dan akrab dengan manusia. Maka tak heran jika burung satu ini menjadi salah satu hewan peliharaan yang tepat, karena bisa membuat semua orang menjadi senang dan terhibur.

Hal ini dikarenakan bahwa Burung Beo dapat berbicara atau mengulang serta menyaut ucapan seseorang yang berbicara dengannya. Wah, sangat hebat bukan satwa satu ini? Lalu apalagi keistimewaan dari burung satu ini? Mari simak beberapa informasi mengenai Burung Beo yang perlu Kawan ketahui, di antaranya:

Berkenalan dengan Burung Beo

Berkenalan dengan Burung Beo | pinterest
info gambar

Burung Beo memiliki bahasa latin Psittaciformes, yang termasuk ke dalam kelompok burung. Terdapat lebih dari 350 spesies Burung Beo yang ada di dunia. Ada beberapa spesies Burung Beo yang terkenal di dunia, seperti Beo Raja dengan nama latin Ara chloropterus dan Beo Yucatan dengan bahasa latin Amazona xantholora.

Di Indonesia terdapat juga Burung Beo Nias yang sudah ditetapkan sebagai satwa endemik Sumatera Utara. Burung Beo Nias memiliki nama latin gracula religiosa robusta yang hanya bisa Kawan temukan di Pulau Nias, Sumatera Utara. Burung ini dikenal cukup cerdas dan mahir mengulang dan menirukan bahasa manusia yang ia dengar secara jelas dan berulang-ulang.

Burung Beo Nias memiliki suara yang sangat keras dan nyaring, tubuhnya juga lebih besar dibandingkan burung beo lainnya dengan panjang sekitar 40 cm. Tubuhnya berwarna hitam dengan corak kuning di sisi kepalanya dan corak putih di bagian sayap. Terdapat sepasang gelambir cuping di belakang kepalanya.

Burung Beo Nias merupakan jenis burung yang bisa Kawan jumpai di dataran rendah atau perbukitan. Makanannya adalah buah-buahan, nektar, serangga, dan binatang kecil.

Karena kepiawaiannya mampu menirukan ucapan manusia inilah membuat Burung Beo disenangi oleh manusia. Bahkan ada juga yang mampu berbicara, tentunya jika dilatih dengan baik bagi yang memeliharanya.

Keistimewaan Burung Beo

Keistimewaan Burung Beo | Fábrica Mohn S.A./pinterest
info gambar

Selain bisa berbicara dan menirukan suara manusia atau benda yang ia dengar, Burung Beo memiliki beberapa keistimewaan yang sangat menakjubkan. Berikut beberapa penjelasan mengenai keistimewaan Burung Beo, di antaranya:

  • Dikenal sebagai burung yang cerdas

Otaknya yang berkembang cukup baik membuat Burung Beo bisa belajar dengan cepat. Nah, bagi Kawan yang akan memelihara Burung Beo tentu bisa mengajarkan mereka hal yang baik untuk bisa ditirunya.

Burung Beo juga dapat dengan cepat memahami lingkungannya, ia bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan interaksi sosialnya.

  • Memiliki kreativitas yang baik

Saat bermain, Burung Beo memiliki kreativitas yang baik. Ia sangat mahir dan menyukai bermain bola dan benda lain yang bisa dibawakan dengan kaki ataupun mulutnya. Aktivitas bermain ini ternyata bisa membantu Burung Beo untuk hidup sehat.

  • Burung Beo berumur panjang

Umur Burung Beo cukup lama dibanding beberapa jenis burung lainnya. Terlebih jika hidup dalam penangkaran, ia akan memiliki harapan hidup hingga mencapai puluhan tahun.

Beberapa penelitian mengatakan umur Burung Beo yang panjang ini dikarenakan memiliki ukuran otak yang relatif besar. Namun, penelitian ini belum secara mendalam dan belum dapat dipastikan alasannya.

  • Si Burung banyak akal

Hidup di hutan bebas juga membuat Burung Beo bisa bertahan hidup cukup lama, ini dikarenakan kecerdikan Burung Beo yang banyak akal. Ia mampu memecahkan masalah di alam liar dan bisa menikmati hidup lebih baik dan lama.

Kenapa Burung Beo bisa ngomong?

Tentunya Kawan bertanya-tanya, mengapa Burung Beo bisa ngomong bahkan bisa berinteraksi dengan manusia. Nah, penelitian menyebutkan bahwa Burung Beo memiliki struktur mirip dengan laring yang berada di bagian atas trakea manusia. Struktur pada Burung Beo ini dikenal dengan istilah Syrinx.

Syrinx pada Burung Beo berada di bagian dada bawah trakea, disinilah alasan mengapa burung pintar ini bisa mengucapkan kata-kata manusia dengan baik, jelas dan lantang.

Menurut penelitian, saat burung ini memulai untuk berbicara maka suara akan melewati tenggorokan dan mulut lalu dimanipulasi oleh lidah. Lalu suara yang keluar akan mirip dengan kata-kata manusia atau benda sekitar yang ia tirukan.

Tidak asal berbicara ya Kawan, Burung Beo tentunya bisa mengucapkan kata-kata atau menirukan bunyi benda yang ia dengar karena latihan dan mendengar bunyi tertentu secara berulang.

Penting nih bagi Kawan yang ingin memelihara Burung Beo, bisa mengajarkan mereka untuk menirukan kata-kata secara berulang terutama pada saat mereka di usia masih muda.

Saat melatih mereka berbicara, Kawan juga bisa mengajarkannya dengan latihan sederhana seperti apa kamu sudah makan? Maka Kawan juga bisa menjawabnya dengan baik, jika dilakukan secara berulang maka Burung Beo akan percaya dengan Kawan manusianya saat berkomunikasi.

Fakta-fakta menarik tentang Burung Beo

Fakta tentang Burung Beo | swisshippo/pinterest
info gambar

Selain keistimewaan yang dimiliki Burung Beo, ada juga beberapa fakta menarik yang bisa Kawan ketahui mengenai burung pintar ini yaitu:

  • Burung Beo memiliki paruh yang kuat

Kekuatan paruh Burung Beo bisa menghancurkan biji-bijian, buah-buahan dan kacang-kacangan. Bahkan paruhnya juga digunakan sebagai tangan untuk mereka memanjat dan berpegangan pada dahan.

  • Memiliki sifat sosial

Fakta menarik lainnya, Burung Beo memiliki sifat sosial yang tinggi. Ia mampu menjadi hubungan yang erat dan akrab dengan pemiliknya. Bahkan ia sangat setia, perhatian dan mampu berinteraksi dengan baik.

  • Burung Beo terancam punah

Adanya perdagangan ilegal dan hilangnya habitat alami pada satwa satu ini, membuat kehidupannya di alam bebas terancam punah. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan untuk melindungi satwa satu ini tetap ada dan kelangsungan hidupnya terjaga.

  • Memiliki pasangan seumur hidup

Memiliki sifat setia juga menjadi fakta seekor burung beo yang setia pada pasangannya seumur hidup. Istilah ini dinamakan monogami, dimana jika ia menemukan pasangannya maka ia akan sangat erat dan tak bisa dipisahkan. Jika terpisah dari pasangannya, maka Burung Beo alan merasakan kesepian.

  • Burung Beo Nias fauna endemik Sumatera Utara

Indonesia merupakan salah satu tuan rumah bagi Burung Beo Nias, tepatnya di Sumatera Utara di Nias. Burung ini banyak ditemukan di Pulau Nias dan pulau-pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Simo, Pulau Tuangku, dan Pulau Bengkaru.

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa burung yang memiliki warna yang cantik ini, juga piawai dalam menirukan suara manusia dan memiliki tubuh yang besar dibandingkan jenis Burung Beo Lainnya.

  • Burung Beo Nias bersarang di atas pohon

Fakta lainnya mengenai Burung Beo Nias adalah hidupnya yang secara berkelompok dan membuat sarang di batang pohon yang tinggi. Sarangnya berdiri tegak dan ada lubang untuk ia masuk ke dalam sarang.

Perbedaan Burung Beo dan Burung Kakatua

Perbedaan Burung Beo dan Burung Kakatua | alihamdan/pinterest
info gambar

Kira-kira menurut Kawan, Burung Beo dan Burung Kakatua itu sama atau tidak? Nah, jawabannya tentu berbeda meski sama-sama panda menirukan ucapan manusia atau suara benda disekitarnya.

Burung Kakaktua memiliki nama latin Cacatuidae termasuk dalam ordo Psittaciformes, bersama dengan famili lainnya yakni Bayan sejati (Psittacidae). Karakteristik yang dimiliki Burung Kakatua tampak dari dua jarinya yang menghadap ke belakang dan dua lainnya ke depan, bentuk paruh bengkok dan tubuh yang tegak. Selain itu, Burung Kakatua saat berbicara akan menggerakkan jambulnya untuk menarik perhatian.

Itu tadi sekilas perkenalan mengenai Burung Beo, satwa pintar yang banyak akal. Semoga menambah pengetahuan kita mengenai fauna yang harus dilindungi dan dijaga agar tidak punah dan kehidupannya terancam. Yuk, sayangi satwa.

Referensi :

detik.com
wikipedia
idntimes.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Deka Noverma lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Deka Noverma.

DN
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini