PLN Dapat Hibah Rp15 Miliar dari AS, Kembangkan EBT di Wilayah 3T

PLN Dapat Hibah Rp15 Miliar dari AS, Kembangkan EBT di Wilayah 3T
info gambar utama

PT PLN (Persero) menerima dana hibah sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp15,6 miliar dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA). Dana tersebut bakal dimanfaatkan untuk persiapan studi kelayakan teknis dan ekonomi proyek mini-grid energi baru terbarukan (EBT) di lima wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) bagian Indonesia Timur.

PLN dan USTDA akan mengembangkan pembangkit hibrida dengan mengolaborasikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang ada (existing), Solar PV, serta battery storage, di lima lokasi 3T.

"Saya harap kolaborasi ini menjadi langkah awal yang bisa membawa pengaruh besar bagi masyarakat Indonesia,” tutur Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly dalam keterangan tertulis, Selasa (13/2/2024).

Perusahaan Energi Arab Saudi, ACWA Power, Bakal Investasi EBT di IKN

Studi kelayakan yang dimaksud Sinthya meliputi desain solusi teknik terperinci, evaluasi dampak ekonomi, lingkungan, hingga dampak lain dari pembangkit listrik EBT ketika beroperasi. Studi ini penting untuk menganalisis dan mendukung implementasi PLN dalam mempersiapkan proyek EBT di wilayah 3T lainnya. Lewat dukungan energi hijau, kerja sama ini diharapkannya dapat meningkatkan akses kelistrikan di lima wilayah 3T menjadi 24 jam.

Kerja sama PLN dengan USTDA diresmikan lewat pertukaran dokumen Grant AgreementThe Indonesia Net Zero World Renewable Energy Mini-Grid”. Kedua pihak telah menandatanganinya di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, kolaborasi dan kemitraan sangat penting untuk memajukan transisi energi di Indonesia dan mendukung langkah Ppemerintah dalam mencapai target Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC) pada 2030 serta Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

"Kemitraan ini tentu saja sejalan dengan tujuan PLN untuk meningkatkan bauran energi terbarukan dalam rangka mewujudkan Net Zero Emissions," kata Darmawan.

PTPN V dan Jepang Bangun Pembangkit Tenaga Biogas, Terapkan EBT Pertama di Dunia

Sementara itu, Direktur USTDA, Enoh Titilayo Ebong, menyatakan bahwa kolaborasi pengembangan EBT bersama PLN sejalan dengan visi global USTDA dalam mendorong pertumbuhan keberlanjutan di negara berkembang. Transformasi penggunaan EBT akan berimplikasi terhadap mitigasi krisis iklim melalui penyediaan akses kelistrikan.

”Dengan menawarkan sumber daya teknis dan teknologi yang tersedia, kami melihat peluang besar untuk memperluas akses energi ramah lingkungan di seluruh Indonesia,” ucap Enoh.

Kemudian, Chargé d’Affaires ad interim U.S. Embassy Indonesia, Michael F. Kleine, menyebutkan bahwa dana hibah USTDA dihasilkan dalam pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden AS Joe Biden tahun lalu. Mereka membahas upaya peningkatan hubungan bilateral antarkedua negara, salah satunya kerja sama energi bersih.

”Kami sangat bersemangat dengan proyek ini. Melalui kolaborasi inovasi dan perdagangan dengan tujuan yang sama, kita akan mencapai tujuan yang kita inginkan,” pungkas Michael.

Punya 17 Ribu GW EBT, Mampukah ASEAN Capai Nol Emisi Karbon?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini