Sejarah RS Sitanala, Rumah Sakit Kusta yang Pernah Dikunjungi Putri Diana

Sejarah RS Sitanala, Rumah Sakit Kusta yang Pernah Dikunjungi Putri Diana
info gambar utama

Tangerang memiliki banyak tempat menarik untuk dibahas, baik mengenai kuliner, budaya, seni hingga sejarah. Salah satu tempat bersejarah yang cukup menarik untuk dibahas adalah sebuah rumah sakit bernama Rumah Sakit Sitanala.

Rumah Sakit Sitanala adalah rumah sakit rujukan bagi penderita kusta yang berada di Tangerang. Diketahui kusta atau lepra adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi, serta saluran pernapasan.

“Tingginya jumlah penderita kusta pada waktu itu, membuat Rumah Sakit Sitanala menjadi rumah sakit rujukan penderita kusta,” tulis laman Kaskus.

Rumah Sakit Tertua di Indonesia

Rumah sakit yang berada di Desa Karangsari, Kampung Sewan, Kecamatan Neglasari ini didirikan pada 28 Juli 1951. Rumah sakit yang memiliki luas 54 hektare ini awalnya bernama Rumah Sakit Sewaan.

Tetapi untuk menghargai jasa seorang dokter yang pertama kali berkecimpung menangani penderita kusta, yaitu Dr JB Sitanala. Rumah sakit yang diresmikan oleh Ny Rahmi Hatta selaku ibu Wakil Presiden RI ini diubah menjadi Rumah Sakit Sitanala.

Rujukan pasien

Walaupun rumah sakit kusta ada di beberapa daerah mulai dari Mojokerto, Medan, Jepara, Banyuasin. Tetapi Rumah Sakit Sitanala adalah rumah sakit rujukan pasien para pasien kusta dari berbagai Indonesia.

“Hal ini menjadi pertanda bahwa Rumah Sakit Sitanala sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pemerintah sehingga dijadikan rumah sakit rujukan,” paparnya.

RI Resmi Punya RS Pertahanan 28 Lantai, Ini Lokasi dan Fasilitasnya

Beberapa tokoh penting dunia pernah datang ke Rumah Sakit Sitanala. Tamu istimewa tersebut adalah Putri Diana dari Kerajaan Inggris dan Marc van Rysselberghe Duta Besar dari Kerajaan Inggris.

Putri Diana berkunjung ke RSK Dr Sitania pada 4 November 1989. Dirinya tak canggung untuk berbincang dan menggenggam tangan pasien. Putri Diana berkeliling RSK Dr Sitanala dan berpartisipasi dalam permainan tradisional Inggris.

Kampung kusta

Tidak hanya rumah sakit, RSK Dr Sitania juga menyediakan kampung kusta bagi para pasien yang sudah dirawat. Karena kebanyakan dari pasien berasal dari luar daerah dan juga tidak memiliki sanak saudara.

“Kampung kusta ini sudah kebanyakan yang sehatnya. Yang sepuh-sepuh udah enggak ada yang tinggal anak cucunya,” ujar Wahyudi selaku koordinator pasien kusta yang dimuat Detik.

Saat ini sudah banyak rumah yang disewakan untuk masyarakat umum. Orang yang menempatinya pun adalah orang-orang sehat. Ini menandakan sudah tidak adanya diskriminasi terhadap mantan pasien kusta.

3 Rumah Sakit Tertua dan Bersejarah di Indonesia

Namun yang ironis, pasien yang telah berobat ke rumah sakit dan tidak memiliki tempat tinggal, malah tak bisa tinggal di kampung itu. Padahal dulu memang difungsikan bagi pasien kusta yang sudah selesai dirawat,

“Keluar dari rumah sakit langsung ke sini. Kalau dulu bisa nempatin tempat-tempat kosong, kalau sekarang mah udah enggak ada,” cerita Warhudi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini