Luasnya Bendungan Lolak di Bolmong, Jadi PLTMH dan Pasok Air Baku 500 Liter

Luasnya Bendungan Lolak di Bolmong, Jadi PLTMH dan Pasok Air Baku 500 Liter
info gambar utama

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Lolak di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada Jumat (23/2/2024). PT Pembangunan Perumahan (PP) menggarap proyek ini bersama PT Asfhri Putralora dari 2015—2023 dengan nilai kontrak Rp2,026 triliun.

Bendungan Lolak sangat besar. Kapasitas tampungnya mencapai 16,23 juta meter kubik dan luas genangannya 101,75 hektare. Bendungan ini bermanfaat untuk irigasi lahan pertanian seluas 2.214 hektare, memasok air baku 500 liter per detik, dan mereduksi banjir hingga 29,42 persen.

Bukan itu saja, Bendungan Lolak akan berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan kapasitas energi 2,43 megawatt (MW). Bendungan ini juga akan menjadi destinasi tempat pariwisata baru di daerah Bolaang Mongondow, sementara lahan eks galian bisa dimanfaatkan sebagai hutan buah produktif.

Bendungan Situ Lembang: Berdiri Sejak 1912, Direhab Rp43 Miliar

Potret Bendungan Lolak pada 2017.

Jokowi dalam sambutannya menyebut, Indonesia saat ini memiliki 4.400 lebih sungai, tapi bendungan baru ada 292. Jumlah itu sangat sedikit bila dibandingkan dengan Tiongkok yang punya 98 ribu bendungan dan Korea Selatan dengan 20 ribu bendungan. Untuk itu, pengelolaan sumber daya air harus menjadi konsentrasi kerja pemerintah Indonesia.

Dia berharap, Bendungan Lolak tidak hanya menjadi solusi kekurangan air dan pengendalian banjir, tapi juga model pengelolaan sumber daya air yang efisien.

“Ke depan, urusan air, urusan energi, akan menjadi persoalan besar kalau kita tidak siapkan sekarang. Kalau provinsi dan kabupaten lain juga memiliki bendungan dengan kapasitas kurang lebih sama, air yang ada di negara akan bisa kita kelola dengan baik, sehingga bermanfaat seperti Bendungan Lolak ini,” ucap Jokowi.

Jokowi juga berharap, semakin banyak pembangunan infrastruktur seperti Bendungan Lolak, maka Indonesia akan mampu mengelola sumber daya secara lebih efektif. Hal itu termasuk mendukung pertanian, mengurangi risiko bencana alam, dan memajukan produksi energi bersih bagi seluruh rakyat.

”Hal ini tidak hanya akan meningkatkan ketersediaan air dan energi, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia dapat menghadapi tantangan masa depan dengan sumber daya yang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Habiskan Rp2 Triliun, Bendungan Cipanas Siap Pasok Air Baku ke Kawasan Rebana

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini