Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum telah selesai merehabilitasi Bendungan Situ Lembang di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Bendungan ini sudah berdiri sejak 1912.
Menurut Kepala BBWS Citarum, Bastari, Bendungan Situ Lembang tercipta dari aktivitas urukan tanah dengan tinggi 10,5 meter, panjang 350 meter, dan luas waduk 54,97 hektare, sehingga membentuk tampungan berkapasitas 3,02 juta meter kubik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Bendungan Situ Lembang, demi keamanan dan optimalisasi fungsinya, maka bendungan ini perlu direhabilitasi.
“Pekerjaan rehabilitasi Bendungan Situ Lembang meliputi: perbaikan tubuh bendungan, pengerukan sedimen, perbaikan bangunan pelimpah dan intake, serta pembangunan fasilitas dan sarana pendukungnya,” ungkap Bastari.
Upaya Pemerintah Cegah Pantura Tenggelam: Bangun Bendungan hingga Giant Sea Wall
Rehabilitasi Bendungan Situ Lembang berlangsung pada 2022—2023 dengan biaya Rp43,802 miliar. Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono menyatakan, untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, seperti hujan ekstrem atau kekeringan panjang, Indonesia harus memperbanyak tampungan air, baik melalui embung ataupun bendungan.
“Salah satu adaptasi perubahan iklim dapat dilakukan dengan mengoptimalkan dan merehabilitasi bendungan, termasuk Bendungan Situ Lembang ini,” ucapnya.
Bendungan Situ Lembang berfungsi untuk konservasi daerah aliran sungai (DAS) Situ Lembang seluas 6,05 kilometer persegi serta sumber air baku bagi warga Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat sebesar 200 liter/detik. Di samping itu, bendungan ini juga dimanfaatkan sebagai prasarana latihan militer karena berada di wilayah Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpasus).
“Bendungan Situ Lembang juga berkontribusi untuk pengendalian banjir di wilayah Bandung yang dapat mereduksi debit banjir hingga 73 persen di daerah tangkapan airnya," pungkas Bastari.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
