Upaya Pemerintah Cegah Pantura Tenggelam: Bangun Bendungan hingga Giant Sea Wall

Upaya Pemerintah Cegah Pantura Tenggelam: Bangun Bendungan hingga Giant Sea Wall
info gambar utama

Sekitar 50 juta penduduk di pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa berhadapan dengan ancaman erosi, abrasi, hingga banjir rob. Kondisi ini dipicu kenaikan permukaan air laut dan penurunan muka tanah (land subsidence) 1—25 sentimeter per tahun.

Tak ingin Pantura Jawa sampai tenggelam, pemerintah Indonesia bakal membangun sejumlah pengaman pantai, mulai dari bendungan hingga tanggul laut raksasa alias giant sea wall.

Salah satu kawasan yang terkena dampak degradasi lingkungan, yaitu Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu. Daerah itu pernah diterjang banjir rob setinggi 1 meter. Oleh sebab itu, Kementerian PUPR RI tengah membangun beberapa bendungan untuk menganggulangi kedatangan banjir rob.

“Pembangunan bendungan itu sangat diperlukan oleh masyarakat karena kita lihat di dalam perjalanan ada beberapa rumah yang tidak ditinggali dan ada yang ditinggali,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, saat kunjungan kerja di Desa Eretan Kulon, Rabu (24/1/2024).

Pemerintah Bangun Tanggul Laut Raksasa di Pantura Jawa, Biaya Awal Rp164 Triliun

Airlangga melihat langsung lokasi struktur pemecah ombak dan tanggul pantai di pesisir desa itu. Dia bilang, bangunan tanggul tersebut bersifat sementara untuk menjaga garis pantai tidak kembali mengalami kemunduran akibat abrasi.

Demi memitigasi risiko bencana di pesisir Pantura Jawa, pemerintah membangun pula tanggul pengaman pantai dan sungai, serta sistem polder dan pompa, di wilayah utara DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Pembangunan ini termasuk Proyek Strategis Nasional.

Pemerintah juga melaksanakan pembangunan Major Project pengaman pesisir di 5 perkotaan, di antaranya: Jabodetabek, Cirebon Raya, Kedungsepur, Petanglong, dan Gerbangkertosusila. Upaya itu dilakukan pemerintah melalui penyediaan akses air minum perpipaan, pemantauan penurunan tanah dan kualitas air, pembangunan tanggul pantai, serta pengolahan air limbah.

Di samping semua itu, giant sea wall dianggap sebagai solusi jangka panjang atas masalah lingkungan di Pantura Jawa. Airlangga menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan konsep pembangunan giant sea wall, salah satunya bakal berada di Jalan Tol Semarang–Demak.

Giant sea wall tidak hanya berperan sebagai bangunan pelindung, tapi juga sarana konservasi lingkungan kelautan dan perbaikan kehidupan masyarakat. Melalui proyek ini, pemerintah akan meningkatkan penyediaan sanitasi, air bersih, konektivitas dan aksesibilitas, penciptaan lapangan kerja, serta penataan kawasan yang lebih adaptif juga inklusif.

Giant Sea Wall Bisa Selamatkan Ekonomi dan Ancaman Banjir di Pantura

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini