Pemerintah Bangun Tanggul Laut Raksasa di Pantura Jawa, Biaya Awal Rp164 Triliun

Pemerintah Bangun Tanggul Laut Raksasa di Pantura Jawa, Biaya Awal Rp164 Triliun
info gambar utama

Pemerintah Indonesia akan membangun Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di Pantai Utara (Pantura) Jawa untuk menyelamatkan wilayah itu dari penurunan muka tanah dan ancaman air laut. Biaya awal megaproyek ini diestimasikan sebesar Rp164,1 triliun.

“Ini hanya untuk bendungnya saja, untuk tanggul. Banyak proyek yang bisa kita kembangkan dari sini. Ini adalah program yang sifatnya transformatif,” terang Airlangga dalam Seminar Nasional: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut di Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Sekitar 50 juta warga di pesisir Pantura menghadapi bahaya erosi, abrasi, banjir rob, dan penurunan permukaan tanah (land subsidence) 1—25 cm setiap tahun. Kondisi itu semakin mengkhawatirkan akibat muka air laut terus naik 1—15 cm per tahun di berbagai lokasi. Maka dari itu, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendesak pembangunan Giant Sea Wall sebagai solusi dari fenomena tersebut.

“Kita harus kumpulkan the best brain of our country. Segera kita percepat pembangunan Giant Sea Wall untuk menyelamatkan bangsa depan Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi berjalan,” ujarnya.

Contoh Amsterdam, Tanggul Laut Raksasa Akan Dibangun di Tol Semarang-Demak

Program Giant Sea Wall terdiri dari 3 fase, papar Airlangga. Pada Fase A, pemerintah akan membangun tanggul pantai dan muara sungai sepanjang 120 kilometer (km) hingga 2030. Pembangunan difokuskan di lokasi kritis sejauh 44,2 km, saat ini tersisa 33,3 km yang sedang dibangun.

Fase B akan dimulai pada 2030. Tanggul laut bakal dibangun di sisi barat Jakarta sepanjang 20 km. Lalu, Fase C bakal digarap oada 2040. Tanggul sepanjang 12 km akan dibangun di sisi timur Jakarta. Pada tahun itu juga, tanggul laut akan tertutup dan memiliki waduk untuk menyuplai air baku. Pemerintah masih menyediakan akses bukaan untuk kapal, tapi kalau land subsidence semakin parah, bukaan tanggul laut akan sepenuhnya ditutup.

Anggaran Rp164,1 triliun yang diungkapkan Airlangga hanyalah total biaya tanggul Fase A dan B. Kementerian PUPR RI membiayai proyek Fase A sebesar Rp10,3 triliun dan Pemprov DKI Jakarta menyumbang Rp5,8 triliun. Kemudian, proyek Fase B membutuhkan biaya Rp91 triliun untuk pembangunan tanggul jalan tol dan Rp57 triliun bagi pengembangan lahan sekitar tanggul. Totalnya 148 triliun.

Mengutip pernyataan Prabowo, kemungkinan total biaya Giant Sea Wall di Pantura Jawa bisa melebihi 50 sampai 60 miliar dolar AS. Dia membenarkan, tanggul raksasa ini baru akan terwujud 25 sampai 40 tahun lagi, tapi pembangunan harus segera dilaksanakan demi generasi berikutnya.

“Ini kewajiban kita. Mungkin kita tidak akan lihat selesainya Giant Sea Wall ini. Tapi, di situlah tanggung jawab kita untuk generasi yang di bawah kita. Kita harus berani mulai. Kita harus berani untuk mengalokasi sumber daya,” ucapnya.

Logam Tanah Jarang Berlimpah di Laut RI, Baru Tercatat 4,6 Miliar Meter Kubik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini