RI Pimpin Dunia Menuju Transformasi Pelucutan Senjata

RI Pimpin Dunia Menuju Transformasi Pelucutan Senjata
info gambar utama

Duta Besar dan Wakil Tetap Indonesia untuk PBB, Febrian Alphyanto Ruddyard, resmi memulai masa jabatannya sebagai Presiden Konferensi Pelucutan Senjata atau Conference on Disarmament (CD). Ia akan memimpin selama empat pekan hingga 15 Maret 2024 di Markas PBB, Jenewa, Swiss.

Pada minggu kedua presidensi, dari 26 Februari s.d. 1 Maret, Febrian akan memimpin Segmen Pertemuan Tingkat Tinggi CD yang bakal dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, Sekretaris Eksekutif Organisasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (CTBTO), serta pejabat tingkat tinggi dari 65 negara anggota CD, termasuk Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.

“Presidensi Indonesia di CD menandai langkah signifikan dalam upaya global menuju transformasi pelucutan senjata—khususnya senjata pemusnah massal—dan mewujudkan perdamaian serta keamanan dunia,” tulis KBRI Jenewa, Selasa (20/2/2024).

RI Pimpin Pembentukan Aliansi Lawan Tuberkulosis di PBB, 22 Negara Bergabung

Sebagai presiden CD, Indonesia memandang momentum ini sebagai kesempatan penting untuk menegaskan peran kepemimpinan dalam mendorong perdamaian dan keamanan global. Presidensi kali ini akan fokus pada revitalisasi kemauan politik, pembangunan kepercayaan, serta pengurangan ketidakpercayaan antarnegara.

Indonesia bertekad untuk memastikan CD tetap relevan dan responsif dalam menghadapi tantangan global yang kompleks dalam konteks perlucutan senjata. Ada empat tantangan utama yang disorot Indonesia selama empat pekan ini: mendorong kemajuan signifikan dalam implementasi komitmen perlucutan senjata nuklir, mengatasi retorika dan potensi penggunaan senjata nuklir, mengurangi ketertarikan negara terhadap aliansi militer, serta memperkuat komitmen negara pemilik senjata nuklir dalam perlucutan senjata.

Selama presidensi ini, Indonesia melancarkan inisiatif pertama dalam sejarah CD, yaitu pelaksanaan diskusi tematik interaktif yang mengusung dua tema kritis: penyempurnaan metode kerja CD dan upaya membangun kepercayaan serta mengurangi ketidakpercayaan. Inisiatif tersebut nanti menghasilkan dokumen kertas kerja atas nama Indonesia yang akan dijadikan dokumen resmi CD.

“ Indonesia berkomitmen untuk memastikan CD membahas isu-isu baru dan penting, termasuk pemanfaatan teknologi baru dalam sistem persenjataan, dengan pendekatan yang mengedepankan kerjasama, dialog terbuka, dan responsif terhadap aspirasi anggota CD,” tandas KBRI Jenewa.

CD hadir sebagai forum kerja sama multilateral utama yang didirikan pada 1979. konferensi ini diadakan untuk negosiasi perjanjian internasional dalam bidang perlucutan senjata, termasuk senjata pemusnah massal. CD telah memainkan peran kunci dalam pengembangan perjanjian penting seperti Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT), Konvensi Pelarangan Senjata Biologi (BTWC), Konvensi Pelarangan Senjata Kimia (CWC), dan Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (CTBT).

RI Pimpin Anggota GNB, Bergerilya Dorong Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini