Melintasi Jalan Bahasa, Mengungkap Kekayaan Lisan Kalimantan Timur

Melintasi Jalan Bahasa, Mengungkap Kekayaan Lisan Kalimantan Timur
info gambar utama

Kalimantan Timur, salah satu provinsi di Indonesia, merupakan rumah bagi berbagai suku dan budaya yang beragam. Salah satu aspek yang mencerminkan keragaman ini adalah ragam bahasa daerah di Kalimantan Timur. Bahasa-bahasa ini tidak hanya menjadi identitas masyarakat setempat, tetapi juga menyediakan wawasan yang menarik tentang sejarah dan warisan budaya daerah ini.

Melalui artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang ragam bahasa daerah Kalimantan Timur dan peran pentingnya bagi penduduk setempat.

Kecanggihan Duhung, Senjata Suku Dayak yang Diciptakan dari Kahyangan

16 Bahasa di Kalimantan Timur

Di Kalimantan Timur, ada sedikitnya 16 bahasa berbeda yang dituturkan oleh masyarakatnya. Berikut adalah daftar lengkap 16 bahasa daerah Kalimantan Timur!

  1. Bahasa Aoheng (Penihing): Dituturkan oleh masyarakat di Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu.
  2. Bahasa Bahau Diaq Lay: Dituturkan oleh masyarakat di Desa Diaq Lay, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur.
  3. Bahasa Bajau Pondong: Dituturkan oleh masyarakat di beberapa desa dan kecamatan di Kalimantan Timur.
  4. Bahasa Benuaq: Dituturkan oleh masyarakat di beberapa desa di Kalimantan Timur, dengan enam dialek yaitu Jerang Dayak, Muara Lawa, Jambuk, Tanjung Isuy, Keay, dan Temula.
  5. Bahasa Basap: Dituturkan oleh masyarakat di beberapa desa di Kalimantan Timur, terdiri atas dua dialek, yaitu dialek O dan dialek U.
  6. Bahasa Jawa: Dituturkan di beberapa desa dan kota di Kalimantan Timur, termasuk Desa Segihan, Kecamatan Sebulu; Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kertanegara; dan Desa Kayungo, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser.
  7. Bahasa Melayu: Biasa dituturkan di beberapa desa dan kota di Kalimantan Timur, seperti Desa Banua Baru, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur; Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda; dan Desa Muara Lesan, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau.
  8. Bahasa Punan Merah: Dituturkan oleh masyarakat di Desa Long Merah, Kecamatan Long Bangun, Kabupaten Mahakam Hulu.
  9. Bahasa Punan Long Lamcin: Dituturkan oleh masyarakat di Desa Long Lamcin, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau.
  10. Bahasa Segaai: Dituturkan oleh masyarakat di daerah pedalaman, seperti di Desa Long Lanuk, Kecamatan Sambaliung dan Desa Long La’ai, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau.
  11. Bahasa Tunjung: Dituturkan oleh masyarakat di Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
  12. Bahasa Modang: Termasuk dalam rumpun Borneo Utara atau Orang Ulu yang dituturkan di Kalimantan Timur.
  13. Bahasa Seputan: Termasuk dalam rumpun Borneo Utara atau Orang Ulu yang dituturkan di Kalimantan Timur.
  14. Bahasa Bahau: Termasuk dalam rumpun Borneo Utara atau Orang Ulu yang dituturkan di Kalimantan Timur.
  15. Bahasa Kenyah b: Termasuk dalam rumpun Borneo Utara atau Orang Ulu yang dituturkan di Kalimantan Timur.
  16. Bahasa Tidung: Termasuk dalam rumpun Borneo Utara atau Orang Ulu yang dituturkan di Kalimantan Timur.

Semua bahasa ini biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari antarwarga dan juga dalam momen resmi seperti upacara adat atau pernikahan. Bahasa pengantar masyarakat Kalimantan Timur umumnya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Banjar. Penutur bahasa Jawa dan bahasa Bugis juga cukup besar di Kalimantan Timur karena banyaknya pendatang asal Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi.

Bahasa dalam konteks budaya memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan identitas dan menunjukkan keragaman. Apabila kita memperdalam pengetahuan tentang ragam bahasa di Kalimantan Timur, maka kita juga memperluas wawasan terhadap suku-suku yang ada di wilayah ini.

Misalnya, ketika mempelajari bahasa Dayak, kita juga belajar tentang adat istiadat dan ritual-ritual daerah tersebut. Bahasa merupakan pintu masuk ke dalam dunia budaya dan bisa menjadi jendela yang memperkenalkan kita pada keunikan dan kekayaan Kalimantan Timur.

Sosok Nyai Balau: Wanita Sakti dari Suku Dayak yang Diabadikan dalam Teater

Ragam bahasa daerah di Kalimantan Timur tidak hanya digunakan di dalam keluarga dan komunitas, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang beragam ini sering digunakan oleh penduduk setempat dalam berbagai situasi seperti interaksi sosial, perdagangan, dan bahkan dalam sektor pendidikan. Bahasa daerah juga memiliki peran yang penting dalam memperkuat komunikasi dan hubungan interpersonal antara individu dan kelompok-kelompok dalam komunitas.

Di lingkungan pendidikan, pengajaran bahasa daerah di sekolah-sekolah lokal mulai diperkenalkan secara serius sebagai upaya pelestarian dan penghargaan terhadap warisan budaya daerah. Hal ini memungkinkan generasi muda untuk belajar dan memahami bahasa-bahasa daerah. Dengan demikian, bahasa daerah ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga merangsang minat siswa dalam mempelajari sejarah dan identitas wilayah mereka.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini