Amankan Arus Mudik Lebaran, BMKG Bakal Lakukan Modifikasi Cuaca

Amankan Arus Mudik Lebaran, BMKG Bakal Lakukan Modifikasi Cuaca
info gambar utama

Dalam rangka mengantisipasi cuaca ekstrem selama periode mudik dan libur Lebaran 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama BRIN, BNPB, dan TNI AU akan menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, operasi teknologi modifikasi cuaca ini dipilih berdasarkan data prakiraan cuaca terbaru yang mendapati adanya potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi selama musim libur panjang Lebaran tahun ini.

Maka dari itu, Dwikorita menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi musim mudik Lebaran yang kerap kali diwarnai oleh lonjakan arus transportasi di tengah masalah gangguan cuaca yang mungkin terjadi.

“Kami mengimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik. Dinamika atmosfer di Indonesia sangat dinamis sehingga bisa tiba-tiba berubah,” ujarnya.

Prakiraan cuaca BMKG

BMKG memprediksi pada 17–23 April 2024 atau sepekan setelah lebaran, Indonesia bagian utara dan tengah berpotensi mengalami hujan dengan kategori ringan–sedang. Selain itu, perlu diwaspadai juga potensi siklon tropis di wilayah perairan selatan Indonesia.

Dwikorita mengingatkan masyarakat agar secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan mudik. Jika kondisi cuaca sedang buruk, hendaknya ditunda. Terutama bagi pemudik yang menggunakan moda transportasi laut.

“Pantau terus perkembangan info cuaca dan peringatan dini cuaca, gelombang tinggi, pasang air laut, dan tsunami, serta info dini gempa bumi melalui aplikasi InfoBMKG dan Indonesia Weather Information for Shipping (InaWIS),” imbuhnya.

Baca juga Cuaca Panas meski Sedang Musim Hujan? Efek El Nino adalah Penyebabnya

Waspada gelombang tinggi

BMKG sebelumnya juga mengeluarkan peringatan dini adanya gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan pada 1–2 April 2024. Hal ini terjadi karena pola angin wilayah Indonesia bagian utara bergerak dari timur laut ke timur dengan kecepatan sekitar 6–25 knot.

Sementara angin di Indonesia bagian selatan bergerak dari tenggara ke selatan dengan laju 4–25 knot. Kondisi hembusan ini menurut BMKG berpeluang memicu gelombang laut setinggi 2,5–4,0 meter di Kepulauan Mentawai, Lampung, dan pesisir selatan Banten.

Potensi gelombang tinggi juga terdeteksi di Pulau Sumba, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas Bagian Selatan, pesisir Jawa Tengah, hingga Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua. Masyarakat di area pesisir diimbau agar selalu waspada.

Baca juga Hujan guyur Jabodetabek Berkat Modifikasi Cuaca, Begini Cara Kerjanya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini