Mengenal Hibridisasi, Teknologi Reproduksi Pada Tanaman Agar Hasil Maksimal

Mengenal Hibridisasi, Teknologi Reproduksi Pada Tanaman Agar Hasil Maksimal
info gambar utama

Apakah Kawan pernah mendengar tentang teknik hibridisasi? Teknik ini merupakan proses reproduksi persilangan dua organisme dan mempunyai perbedaan genetik maupun berasal dari spesies berbeda.Teknik ini bisa terjadi antar spesies, genus, subspesies maupun famili tanaman, sehingga menghasilkan genetik campuran antara keduanya.

Lantas, seperti apa dan bagaimana teknik ini dilakukan? Mari simak hingga tuntas ulasan berikut untuk mendapatkan informasinya secara keseluruhan!

Apa itu Hibridisasi?

Secara garis besar hibridisasi merupakan mekanisme perkawinan silang yang biasa dilakukan pada hewan, tumbuhan maupun mikroorganisme. Hasil dari teknik ini sering berbeda dari kedua orangtua dan akhirnya menciptakan sebuah variasi genetik baru.

Dalam dunia tumbuhan, proses penyerbukan terjadi dari dua individu tumbuhan yang mempunyai genetik berbeda. Proses penyilangan ini mempunyai peran sangat penting di dalam pengembangan tanaman. Utamanya, tanaman yang mempunyai kemampuan penyerbukan.

Teknologi ini umumnya menjadi tahap awal untuk menguji potensi keturunan serta menguji daya tahan hibrida agar dapat membentuk varietas yang lebih unggul.

Fungsi Hibridisasi

Teknik hibridisasi banyak dilakukan oleh pembudidaya tanaman karena beberapa tujuan khusus terutama untuk memperbaiki sifat tanaman. Lebih lanjut, teknik perkawinan silang ini memiliki ragam fungsi, diantaranya:

1. Menghasilkan produktivitas serta kualitas lebih tinggi

Produktivitas suatu tanaman yang tinggi tentu merupakan harapan dari setiap pembudidaya tanaman. Hal ini dapat diwujudkan dengan menerapkan teknologi hibridisasi. Pasalnya, proses persilangan tanaman berfungsi serta memiliki tujuan agar menghasilkan varietas yang bisa memberi hasil panen lebih tinggi.

Disisi lain, teknik ini bukan hanya sekedar meningkatkan kuantitas dari pertumbuhan tanaman melainkan beriringan secara linear dengan peningkatan kualitas sehingga begitu menguntungkan bagi pembudidaya.

2. Memiliki ketahanan pada lingkungan yang lebih baik

Tanaman yang dapat bertahan pada penyakit atau hama serta bisa tumbuh di berbagai macam kondisi lingkungan akan membantu petani mengurangi kerugian yang dikarenakan faktor lingkungan.

Ketahanan tanaman ini juga dapat diwujudkan dengan hibridisasi, sehingga teknik ini juga menjadi solusi bagi pembudidaya yang berada pada kondisi geografis yang rentan baik itu terhadap cuaca maupun serangan hama.

3. Semakin meningkatkan nilai gizi

Seperti yang telah dijelaskan, teknik persilangan memiliki salah satu fungsi utama untuk memperbaiki sifat tanaman. Dalam hal ini kandungan gizi dari tanaman seperti vitamin, protein dan mineralnya pun juga akan ikut meningkat.

4. Untuk beradaptasi di pasar global

Menilik fungsi teknik hibridisasi secara lebih luas, persilangan tanaman akan lebih membantu Indonesia dalam persaingan pasar global dengan menghasilkan tanaman yang unggul sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen di pasar global.

5. Memiliki penampilan yang lebih menarik

Bukan hanya berfungsi untuk meningkatkan kuantitas hingga kualitas dari suatu tanaman. Teknik hibridisasi juga berfungsi untuk meningkatkan nilai estetika dari tanaman.

Teknik ini dapat membuat tanaman tampak lebih menarik dengan warna yang lebih tajam, ukuran bunga lebih besar hingga bentuk yang indah akan semakin meningkatkan daya tarik pasar serta harga jualnya.

Baca juga : Singkong Gajah, Varietas Unggul yang Beratnya Mencapai 50 Kilogram Per Pohon

Bagaimana Cara Menentukan Hibridisasi Tumbuhan?

Menjadi salah satu teknik reproduksi tanaman yang populer, tak sedikit pembudidaya yang masih bingung dalam menentukan hibridisasi tumbuhan. Berikut langkah tepat dalam menentukan hibridisasi tumbuhan.

Identifikasi Tumbuhan Induk

Langkah pertama dalam menentukan hibridisasi yakni dengan menentukan tumbuhan mana yang akan dijadikan induk. Pastikan Kawan memilih tumbuhan dengan karakteristik yang diinginkan. Misalnya tanaman dengan buah yang besar, rasa yang manis, dan tanpa biji.

Persiapkan Tumbuhan Induk

Setelah menentukan tanaman yang akan dijadikan sebagai induk, pastikan bahwa tumbuhan induk tersebut dalam kondisi yang sehat dan memiliki bunga yang siap untuk proses penyerbukan.

Penyerbukan

Setelah berhasil menentukan indukan yang akan melalui tahap persilangan, selanjutnya akan masuk ke tahapan penyerbukan.

Lakukan penyerbukan silang antara dua tumbuhan induk yang telah ditentukan. Penyerbukan bisa dilakukan dengan mentransfer serbuk sari dari bunga tumbuhan induk satu ke putik bunga tumbuhan induk lainnya.

Perawatan

Setelah penyerbukan dilakukan, perawatan yang tepat terhadap tumbuhan induk dan bunga penting untuk dilakukan guna memastikan perkembangan benih yang sukses.

Pemantauan dan Pengumpulan Benih

Pantau tumbuhan hasil penyerbukan, lalu kemudian kumpulkan benihnya ketika sudah matang.

Pemuliaan Generasi Berikutnya

Benih yang dikumpulkan dapat ditanam untuk menghasilkan generasi baru tumbuhan hibrida. Selanjutnya, Kawan dapat mengevaluasi karakteristik fenotip dan genotip dari tumbuhan hasil hibridisasi untuk menentukan apakah tumbuhan tersebut memenuhi harapan Kawan.

Teknik Hibridisasi Tanaman

Selain mengetahui cara menentukan hibridisasi dan alur persilangannya, terdapat beberapa teknik hibridisasi tanaman yang perlu Kawan ketahui.

Konvensional

Teknik konvensional melibatkan penyerbukan tanaman dengan cara alami, dan menggunakan teknik yang sudah ada dari dulu. Teknik ini mulai dari memilih varietas tanaman unggul, proses penyerbukan silang, seleksi generasi. Umumnya, teknik ini tidak melibatkan modifikasi genetik.

Inovatif

Metode ini menggunakan teknologi modern seperti teknik kloning dan genetika. Metode ini dilakukan dengan penggantian, penghapusan, hingga penambahan gen pada tanaman sehingga dapat memperoleh kualitas dan ketahanan yang baik.

Contoh Hibridisasi Tumbuhan

Persilangan tumbuhan merupakan proses persilangan dua varietas maupun spesies tanaman berbeda agar dapat menghasilkan keturunan dan kombinasi karakteristik unik. Teknik ini dapat dilakukan pada banyak jenis tanaman salah satunya tanaman cabe.

Dua varietas cabe yang memiliki perbedaan genetik digabungkan agar dapat menciptakan keturunan sesuai dengan sifat yang diingini, seperti cabe yang memiliki resistensi tinggi pada penyakit, disilangkan dengan cabe yang mempunyai produktivitas tinggi.

Berikut contoh cara melakukan teknologi ini pada tanaman cabe, yaitu:

  1. Siapkan induk yang akan disilangkan serta peralatan. Kawan dapat menggunakan induk betina dari cabai besar, sedangkan induk jantan berasal dari cabai kering. Kemudian, alat yang digunakan seperti gunting, pinset, spidol, benang, selotip, cangkir, benang.
  2. Pilih bunga betina yang akan dibuahi. Ciri bunga betina yang siap untuk dibuahi adalah sudah mekar. Jika sudah diperoleh, Kawan dapat melakukan emaskulasi serta kastrasi dengan cara memelintir bunga sampai mahkotanya hampir dapat dilepas bersama dengan kotak sari.
  3. Siapkan tanaman jantan. Ambil kotak sari, Kawan dapat menggunakan pinset untuk membuka kotak sari serta keluarkan polennya, sehingga dapat menempel di bagian ujung pinset.
  4. Oleskan polen. Jangan lupa mengoleskan polen di bagian kepala putik betina. Proses ini dilakukan secara maksimal, dalam kurun waktu 1 menit.
  5. Sungkup bunga dengan menggunakan selotip. Langkah ini dilakukan agar dapat melindungi bunga dari penyerbukan lain, karena bisa menyebabkan kegagalan. Biasanya, penyerbukan yang berhasil akan menghasilkan anakan buah, dan dapat matang dengan sempurna.

Contoh Buah dan Sayur Hasil Hibridisasi

Hasil hibridisasi saat ini sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat modern. Seperti buah dan sayur yang hampir setiap hari dikonsumsi sebagian besar juga merupakan hasil dari hibridisasi, yang diantaranya :

  1. Stroberi. Stroberi yang kita konsumsi saat ini punya ukuran yang besar dan cukup bisa bertahan lama dan rasanya enak. Stroberi yang seperti ini merupakan buah hibrida buatan manusia dari stroberi liar yang ukurannya jauh lebih kecil, tidak tahan lama dan rasanya asam.
  2. Wortel. Wortel yang kita kethaui dan konsumsi berwarna orange. Namun sebelum dilakukan hibridisasi, wortel dulunya berwarna putih yang kita kenal dengan lobak.
  3. Jeruk tangelo. Jeruk jenis ini merupakan perkawinan silang antara jeruk keprok dengan jeruk bali.
  4. Pineberry. Mungkin buah ini masih jarang ditemukan di Indonesia. Tetapi di Eropa Selatan buah pineberry sudah lazim yang merupakan hasil hibridisasi dari nanas dan buah stroberi dan biasanya tersedia di awal bulan Mei hingga bulan Juni. Bentuknya seperti stroberi, namun jika dimakan rasanya seperti nanas.
  5. Mangga alpukat. Lalu ada juga mangga yang bentuk dan cara makannya seperti alpukat, namun rasanya masih rasa mangga. Buah ini merupakan hasil hibridisasi dari buah mangga jenis Gadung dengan mangga jenis Arumanis.
Baca juga : Padi Hibrida, Menanam "Permata" bagi Pertanian Indonesia di Masa Depan

Dengan memiliki pengetahuan yang cukup serta mengikuti langkah-langkah yang tepat, menerapkan teknologi hibridisasi tentu tak sesulit yang dibayangkan.

Teknologi yang satu ini dapat Kawan manfaatkan untuk mendapatkan tanaman dengan karakteristik yang diharapkan dan pastinya menguntungkan. Bagaimana, apakah Kawan tertarik untuk mencoba teknologi ini?

Sumber:
https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/mengetahui-proses-persilangan-cabai-24
https://kumparan.com/seputar-hobi/6-cara-persilangan-tanaman-cabai-dengan-mudah-dan-efektif-21Us0yYDAv6/full
https://faperta.umsu.ac.id/2023/05/08/pemuliaan-tanaman-pengertian-tujuan-teknik-dan-contoh-dalam-meningkatkan-produktivitas-dan-kualitas-tanaman/
https://www.liputan6.com/hot/read/5446332/hibridisasi-adalah-proses-reproduksi-silang-ketahui-pengertian-dan-contohnya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Raras Wenny lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Raras Wenny.

RW
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini