Apa Arti Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani?

Apa Arti Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani?
info gambar utama

Hari ini, 2 Mei 2024, Indonesia kembali memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Dalam suasana Hardiknas ini, tentu ada salah satu sosok yang jasanya tidak bisa dilupakan untuk bangsa ini. Dia adalah Ki Hajar Dewantara, Sang Bapak Pendidikan Nasional.

Dalam Hardiknas ini pula, mungkin Kawan GNFI kerap membaca atau mendengar semboyan yang kerap muncul ketika peringatan Hari Pendidikan ini, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, serta Tut Wuri Handayani.

Semboyan ini pun telah menjadi filosofi pendidikan yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara.

Lantas, apa sebenarnya arti dari semboyan Ki Hajar Dewantara yang menggunakan bahasa Jawa ini? Ayo kita ketahui lebih lanjut.

Kenapa 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Arti Ing Ngarso Sung Tulodo

Semboyan yang pertama adalah Ing Ngarso Sung Tulodo. Yang mana, semboyan ini memiliki arti:

“Di depan memberi teladan”

Makna dari kalimat ini bila dalam konteks pendidikan bisa diterapkan kepada guru. Sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik yang bertugas mencerdaskan anak bangsa, guru setidaknya harus bisa menjadi teladan atau bisa menjadi pemimpin yang baik sehingga bisa menjadi contoh untuk murid-muridnya.

Makna teladan ini pun bisa diterapkan kepada selain dari guru. Entah itu kepala sekolah, petugas sekolah, orang tua, atau bahkan kita yang lebih tua, paling dapat mencontohkan hal-hal yang bisa berbuah baik kepada mereka para murid atau yang lebih muda.

Mereformasi Sistem Pendidikan, Merangkul Teknologi Digital untuk Pembelajaran Abad 21

Arti Ing Madyo Mangun Karso

Kedua adalah Ing Madyo Mangun Karso. Arti dari semboyan ini adalah:

“Di tengah memberi semangat”

Maksudnya, selain sebagai pemimpin atau pembimbing yang berada di depan, guru juga harus memberi semangat, bersama-sama dengan murid serta sesamanya agar dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Guru pun harus membaur dengan murid agar motivasi mereka bisa terpicu serta menjadi inspirasi dan teman diskusi dalam proses pembelajaran. Mereka pun harus bisa berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan setiap muridnya.

Arti Tut Wuri Handayani

Untuk semboyan yang satu ini, mungkin kamu sudah sangat sering mendengarnya. Sebab, Tut Wuri Handayani juga menjadi logo Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta kerap digunakan untuk logo dari berbagai institusi pendidikan.

Ketika masa sekolah, semboyan ini pun sangat umum untuk digunakan. Namun, apakah kamu saat ini masih belum mengetahui artinya?

Jadi, Tut Wuri Handayani ini memiliki arti:

“Di belakang memberi dorongan”

Artinya, selain berada di depan dan di tengah, guru pun bisa diibaratkan berada di “belakang” untuk mendorong para murid-muridnya dalam belajar dan menyongsong masa depan. Dengan dorongan dari guru, murid pun bisa semakin bersemangat dalam menuntut ilmu.

Jadi, itu dia arti dari Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani yang menjadi semboyan dari Ki Hajar Dewantara dan kini telah membaur dengan semangat memajukan pendidikan untuk anak-anak bangsa.

Tentang Kartu Indonesia Pintar: Apakah Bisa Mengundurkan Diri dari Penerima KIP-K?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini