Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali Siap Unjuk Potensi ke Delegasi Forum Air Sedunia

Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali Siap Unjuk Potensi ke Delegasi Forum Air Sedunia
info gambar utama

Desa wisata Jatiluwih di Tabanan Bali terpilih sebagai destinasi untuk dikunjungi oleh para peserta Forum Air Sedunia (World Water Forum) ke-10 yang akan diadakan pada 18—25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.

Forum global ini akan dihadiri oleh tamu undangan yang menaruh perhatian pada isu air yang datang dari berbagai belahan dunia. Mereka akan memeroleh suguhan keragaman budaya dan pariwisata yang dimiliki Indonesia.

Kesempatan kunjungan dari para delegasi internasional ke desa yang terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan (Bali) ini merupakan peluang emas untuk memperkenalkan Indonesia, khususnya Bali, dalam menjaga dan merawat sumber daya alam.

Keberadaan Jatiluwih di lereng Batukaru, membuat desa wisata ini berdiri berlokasi yang memiliki ketinggian 685 meter di atas permukaan laut. Posisi ini membuat Jatiluwih dikelilingi panorama yang memikat.

Desa Jatiluwih, Destinasi Wisata yang akan Dikunjungi oleh Peserta 10th World Water Forum

Kesiapan Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali

Desa wisata Jatiluwih Tabanan Bali telah mempersiapkan diri menerima kedatangan para delegasi internasional yang tengah mengikuti Forum Air Sedunia ke-10 (World Water Forum/WWF10) 2024.

Untuk memastikan kesiapan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyempatkan diri untuk mengunjungi Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali.

"Kami pastikan dengan kunjungan ke Jatiluwih ini kesiapan sebagai site visit dari delegasi World Water Forum dan kita sudah lihat beberapa spot-nya yang telah dipersiapkan," kata Menparekraf Sandiaga, Jumat (3/5/2024).

Pada kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga turut menyampaikan bahwa model pengelolaan air di Bali yang sangat memerhatikan kearifan lokal, sudah mendapatkan pengakuan dunia.

Siaran pers dari Kepala Biro Komunikasi I Gusti Ayu Dewi Hendriyani juga menyebutkan bahwa UNESCO menilai bahwa Desa wisata Jatiluwih Tabanan Bali siap untuk ditampilkan sebagai destinasi kunjungan (site visit).

Belajar Subak, Delegasi 10th World Water Forum Bakal Kunjungi Persawahan Jatiluwih

Aktivitas di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali

Pemilihan desa wisata Jatiluwih Tabanan Bali sebagai destinasi kunjungan dalam agenda acara Forum Air Sedunia (World Water Forum) ke-10 2024 ini bukan tanpa alasan. Selama ini Desa Jatiluwih telah mendapatkan pengakuan dunia.

UNESCO sebagai organisasi internasional yang menaruh perhatian pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan misalnya, telah menetapkan Jatiluwih sebagai warisan budaya dunia pada 2012.

Desa Jatiluwih juga dikenal dunia memiliki sistem pengelolaan air yang khas sesuai dengan kearifan lokal. Sistem yang disebut subak tersebut telah dikenal luas memberikan kontribusi positif dalam menghasil padi terbaik di Pulau Dewata.

Subak sendiri tak lain adalah sebuah organisasi tradisional yang mengatur sistem irigasi yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali. Subak di Jatiluwih juga menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menikmati persawahan yang berundak.

Selain itu, desa wisata Jatiluwih di Tabanan Bali juga menawarkan pilihan aktivitas menarik kepada wisatawan. Mereka dapat melakukan trekking seraya menikmati panorama rice terrace atau terasering persawahan.

Energi Hijau Indonesia menjadi Perhatian di Ajang World Water Forum ke-10 (WWF10) di Bali

Pelepasan Burung di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali

Pada kunjungan menjelang berlangsungnya Forum Air Sedunia ke-10 atau 10th World Water Forum (WWF10) 2024 di desa wisata Jatiluwih, Menparekraf Sandiaga juga menyaksikan pelepasan burung endemik khas Bali dan cara pengusiran burung yang disebut dengan Kepuakan.

Aktivitas tersebut juga diikuti oleh Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, serta didampingi oleh beberapa pejabat eselon 2 dalam lingkup Kemenparekraf.

Hadir pula Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UN Tourism, Harry Hwang, Sekretaris Daerah Tabanan, I Gede Susila, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati, dan Manajer Operasional DTW desa wisata Jatiluwih, Ketut Purna.

Sumber:

  • https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-jelang-world-water-forum-2024-menparekraf-tinjau-desa-jatiluwih-tabanan-bali
  • https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-terapkan-konsep-pariwisata-berkelanjutan-jatiluwih-di-bali-siap-terima-kunjungan-delegasi-world-water-forum

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini