Begini Alasan Indonesia Disebut Lab Pengelolaan Air Sedunia dalam World Water Forum Ke-10

Begini Alasan Indonesia Disebut Lab Pengelolaan Air Sedunia dalam World Water Forum Ke-10
info gambar utama

Predikat laboratorium pengelolaan air sedunia diberikan kepada Indonesia jelang pelaksanaan The 10th World Water Forum 2024.

Mengingat Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk sumber daya air yang melimpah, yakni sekitar 62 persen dari luas wilayah. Namun, permasalahan air selama ini masih dianggap sepele oleh beberapa masyarakat di Indonesia, padahal merupakan masalah yang kompleks dan banyak terjadi di Indonesia. Karena air bersih menjadi kebutuhan penting yang mendukung kehidupan sehari-hari, termasuk irigasi, sektor manufaktur, dan industri.

Tak hanya Indonesia, dunia saat ini tengah mengalami permasalahan air, termasuk kelangkaan air bersih. Hal ini didorong oleh peningkatan populasi penduduk secara global, tetapi tidak diiringi dengan penambahan jumlah air bersih. Faktor lain seperti perubahan iklim dan pencemaran lingkungan memperparah kelangkaan air ini, serta menyebabkan banjir atau kekeringan.

Baca juga: Pentingnya Pembentukan Global Water Fund, Gagasan Indonesia dalam World Water Forum 2024

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan air ini, diperlukan kolaborasi dan inovasi lembaga di seluruh dunia, guna mencari solusi terkait cara mengelola air bersih secara berkelanjutan. Dari sinilah World Water Forum diadakan sebagai wadah berdiskusi bagi para pemimpin dunia untuk mengupas tuntas permasalahan air dunia.

Alasan Indonesia Disebut Lab Pengelolaan Air Sedunia

Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forumke-10 (WWF10) tahun 2024 disebut sebagai laboratorium pengelolaan air sedunia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena Indonesia sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam mengelola sumber daya air, baik secara tradisional maupun modern. Forum WWF10 akan menyoroti berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia serta pembelajaran yang dapat diambil oleh negara-negara lain.

Pemerintah Indonesia telah mampu menghadapi tantangan-tantangan besar dalam pengelolaan sumber daya air, termasuk kelangkaan air bersih, banjir, hingga degradasi kualitas air. Selain itu, pemerintah juga telah mempromosikan penggunaan teknologi yang canggih, seperti sistem informasi geografis (GIS) untuk manajemen sumber daya air yang efektif dan efisien.

Baca juga: World Water Forum di Bali Peluang Indonesia Wujudkan Listrik Murah melalui Hydropower

Proyek-proyek penanganan banjir di Jakarta yang melibatkan pembangunan infrastruktur seperti waduk, kanal, serta penataan ulang daerah aliran air sungai dan revitalisasi sungai turut menjadi sorotan dalam keberhasilan Indonesia dalam pengelolaan air untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Secara tradisional pun masyarakat dengan kearifan lokalnya secara tidak langsung juga merepresentasikan upaya pengelolaan air yang berkelanjutan. Pendekatan praktik irigasi pertanian secara tradisional, seperti Subak, di Bali terbukti mampu mengatasi masalah kekeringan dan mendukung kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal.

Tri diplomasi air yang dimiliki Indonesia juga menjadi daya tarik berbagai negara. Termasuk center of excellence, yang dimiliki oleh PUPR, BRIN dan BMKG yang akan disinergikan pasca pelaksanaan WWF 10 menjadi hubungan kerja sama koordinasi pengetahuan di bidang air dan iklim. Hal inilah yang menjadi alasan Indonesia disebut sebagai lab pengelolaan air sedunia.

Banyak Negara Ingin Belajar dari RI Soal Pengelolaan Air

Selain itu, Indonesia telah mencapai 60 persen akses air, saat capaian global untuk akses air baru mencapai 12 persen. Hal ini menyebabkan negara lain ingin tahu bagaimana Indonesia dapat mencapai hal tersebut di tengah kondisi Covid-19, krisis keuangan dan pangan global, serta krisis energi.

Melalui World Water Forum ke-10 inilah kolaborasi dan kemitraan global dalam meningkatkan manajemen air dan sanitasi sesuai dengan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) akan berlangsung. Sebanyak 244 sesi yang akan dihadiri oleh 43 duta besar dan empat organisasi Internasional akan berpartisipasi dan berdiskusi untuk menyukseskan forum Internasional yang akan digelar di Bali, bulan Mei mendatang.

Referensi:

  • https://www.cnbcindonesia.com/news/20240429142746-4-534315/terungkap-banyak-negara-ingin-belajar-dari-ri-soal-pengelolaan-air
  • https://www.cnbcindonesia.com/news/20220928145728-8-375647/10th-wwf-ri-disebut-laboratorium-pengelolaan-air-dunia
  • https://www.youtube.com/watch?v=-sdjXwY2KD4

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WO
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini