Turki Borong Alat Kesehatan Indonesia, Nilai Kontrak Rp168 Miliar

Turki Borong Alat Kesehatan Indonesia, Nilai Kontrak Rp168 Miliar
info gambar utama

Sejumlah perusahaan Indonesia menerima pesanan ekspor alat kesehatan senilai 10,5 juta dolar AS atau Rp168,6 milar dalam forum bisnis Expomed Eurasia 2024 di Istanbul, Turki. Ada dua nota kesepahaman (MoU) kerja sama yang diteken pada pertemuan itu.

Pertama, PT Haloni Jane Tbk dan ERK Medikal Saglik Hizmetleri menandatangani kontrak distributor agreement untuk produk sarung tangan medis berbahan lateks dengan potensi transaksi 9 juta dolar AS. Kedua, PT Atra Widiya Agung dan Uzman Sterilization System membukukan kerja sama senilai 1,5 juta dolar AS untuk distribusi penjualan container system dan pabrikasi di Indonesia pada 2024—2027.

Saat ini, 209 perusahaan tergabung dalam Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI). Mereka mampu memproduksi alat kesehatan berkualitas, mulai dari ventilator dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 58 persen, furnitur rumah sakit (TKDN 68 persen), hingga pakaian medis (TKDN 92 persen).

Maka dari itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI terus mendorong pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri supaya bisa berdaya saing global.

“Dengan kemampuan tersebut, kami juga berupaya untuk membuka dan memperluas akses pasar ekspor bagi industri alat kesehatan dalam negeri,” tutur Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Alat Kesehatan RI Raih Transaksi Rp207 Miliar dalam Pameran Terbesar di Dubai

Menurut Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE), tumbuh pesat mencapai 12,09 persen. Peningkatan itu mencerminkan iklim usaha dan investasi di Indonesia dalam kondisi sehat.

“Oleh karena itu, kami aktif memacu kerja sama menguntungkan antara industri alat kesehatan Indonesia dan Turki, baik itu kerja sama bidang distribusi, R&D, maupun investasi,” katanya.

Pameran dan forum bisnis di Expomed Eurasia 2024 terlaksana berkat kerja sama Kemenperin RI dengan Kementerian Kesehatan, KBRI Ankara, KJRI Istanbul, ASPAKI, serta Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan dan Laboratorium (GAKESLAB). Ada sembilan perusahaan alat kesehatan dalam negeri yang menjadi delegasi di Expomed Eurasia 2024.

Indonesia berhasil mengantongi potensi transaksi sebesar 13,86 juta dolar AS atau setara Rp230 miliar. Selama pameran berlangsung, paviliun Indonesia banyak dikunjungi pelanggan potensial dari Turki, Italia, Spanyol, Rusia, China, Amerika Serikat, Maroko, Iran, Lebanon, Somalia, Etiopia, Belarusia, Yordania, Nigeria, Makedonia, Ukraina, Irak, Libia, Bulgaria, Algeria, Bosnia-Herzegovina, Tunisia, Siprus, Georgia, Oman, Mongolia, Mesir, Arab Saudi, dan Suriah.

Bangun Sistem Kesehatan Berkelanjutan: Kemenkes, WHO, dan UNDP Gagas Green Climate Fund

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini