3 Arsip Bersejarah Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Arsip Bersejarah Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO
info gambar utama

Memory of the World Asia-Pacific Committee (MoWCAP) memasukkan tiga arsip dokumenter bersejarah Indonesia ke dalam Daftar Regional Memory of the World UNESCO di Asia Pasifik. Ketetapan itu diputuskan dalam Rapat Umum ke-10 MoWCAP yang digelar di Ulan Bator, Mongolia, pada 7—8 Mei 2024.

Ketiga warisan dokumenter itu antara lain:

  1. arsip Indarung I Semen Padang sebagai Pabrik Semen Pertama di Asia Tenggara (1910—1972) yang diajukan PT Semen Padang;
  2. arsip tentang Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (1887—1986) yang diajukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI);
  3. manuskrip Tambo Tuanku Imam Bonjol yang diusulkan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) bersama Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.

Warisan dokumenter tersebut ditetapkan berdasarkan hasil rekomendasi dari Register Subcommittee (RSC) MoWCAP yang diketuai Helen Jarvis dan hasil voting atau pemungutan suara delegasi negara-negara MoWCAP yang hadir di Mongolia.

“Penetapan ini mengukuhkan kembali bahwa Indonesia mampu melestarikan dan meningkatkan akses terhadap warisan dokumenter yang memiliki signifikansi regional di Asia dan Pasifik,” tulis Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam keterangan resmi, dikutip Senin (13/5/2024).

UNESCO Tetapkan 3 Arsip Bersejarah RI Sebagai Memory of The World

Pada 2023, MoWCAP juga memasukkan tiga arsip dokumenter Indonesia ke dalam Memory of the World atau memori dunia UNESCO, di antaranya: arsip Gerakan Non-Blok, pidato Soekarno berjudul "To Build the World Anew" yang disampaikan dalam Sidang Umum ke-15 Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 30 September 1960, dan Hikayat Aceh.

Pelaksana Tugas Kepala ANRI Imam Gunarto mengungkapkan, program Memory of the World menjadi prioritas semua negara untuk menjaga kedamaian dunia melalui rekaman manusia yang hidup di dalamnya. Strategi, riset, penyimpanan registrasi, preservasi, dan akses, menjadi proses kunci yang harus diimplementasikan secara efektif dan terintegrasi.

“Kami mendorong semua negara anggota harus mempunyai komite nasional yang bisa mengimplementasikan programnya secara efektif. Kami juga menekankan bahwa general meeting MoWCAP bisa menjadi forum untuk menguatkan relasi dan jaringan di antara para negara anggotanya, meningkatkan preservasi dan akses atas memori dokumenter di wilayah ini," tutur Imam di Mongolia.

Pada Rapat Umum ke-10 MoWCAP, Indonesia berhasil terpilih menjadi MoWCAP Bureau Member untuk periode 2024—2028 bersama Jepang dan Vietnam yang telah menjadi anggota sebelumnya. MoWCAP Bureau bertanggung jawab dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi, jalannya program sesuai kesepakatan General Meeting MoWCAP.

UNESCO Tetapkan Arsip Pidato Bung Karno sebagai Memori Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini