Ragam Sajian Khas Nusantara Menggoyang Lidah di Welcoming Dinner World Water Forum ke-10

Ragam Sajian Khas Nusantara Menggoyang Lidah di Welcoming Dinner World Water Forum ke-10
info gambar utama

Indonesia menjamu para pemimpin negara dan delegasi World Water Forum ke-10 dalam welcoming dinner yang berlangsung meriah pada Minggu (18/5) malam, di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Presiden Jokowi, para menteri, hingga tamu undangan kompak dalam balutan baju tenun Sintang Kalimantan dan Endek Bali. Pertunjukan budaya juga sukses memukau dunia. Nuansa Indonesia jadi sangat terasa dalam jamuan makan malam itu.

Suara teduh gitar Sape khas Suku Dayak, Kalimantan Timur mengawali makan malam. Seniman Yuan Prawida yang mengenakan tenun dan hiasan kepala membawakan instrumen lagu pop dan mancanegara, mengiringi acara tersebut.

Baca juga Ribuan Delegasi World Water Forum ke-10 Antusias Mengikuti Ritual Segara Kerthi

Sajikan kuliner Nusantara

Indonesia menyajikan cita rasa Nusantara dalam santap malam World Water Forum ke-10. Para undangan dijamu dengan hidangan lengkap berkonsep fine dining. Ada hidangan pembuka, hidangan utama, hingga hidangan penutup.

Makanan yang disajikan adalah kuliner khas dari berbagai daerah, di antaranya Kudus, Lombok, Palu, Mando, dan tentunya Pulau Bali sebagai lokasi utama penyelenggaraan World Water Forum ke-10.

Terdapat kerang pan seared (seared scallop), soto kudus, garangasem, steik sapi belacang (belacang beef tenderloin), pepes kembang tahu, binte, buntuk daun pepaya, klappertar, dan buah segar tropis (fresh tropical fruits).

Adapun menu yang diberikan lengkap untuk tiga kategori, yaitu reguler, no beef, dan vegetarian. Sambil menikmati hidangan, para undangan dihibur dengan panggung budaya yang mengusung tema “Air untuk Kesejahteraan Budaya”.

Baca juga Indonesia Bakal Pamerkan Praktik Atasi Pencemaran Danau Toba di WWF ke-10

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini