Putus Penularan Polio, Pekan Imunisasi Nasional Polio Kembali Dilaksanakan di 33 Provinsi

Putus Penularan Polio, Pekan Imunisasi Nasional Polio Kembali Dilaksanakan di 33 Provinsi
info gambar utama

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dilaksanakan dalam dua tahap di 33 provinsi. Program ini merupakan respons terhadap penemuan kasus polio di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Nduga, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Asmat.

Sebagau upaya menghentikan penyebaran polio dan melindungi anak-anak di Indonesia, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama akan mencakup enam provinsi, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahap kedua akan dilaksanakan di 27 provinsi lainnya, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, DIY (kecuali Kabupaten Sleman), Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Lalu, untuk Sasaran Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio adalah seluruh anak berusia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Tahap pertama PIN dimulai pada 27 Mei 2024, sementara tahap kedua akan dimulai pada 15 Juli 2024.

RI Kirim 10 Juta Vaksin Polio Buatan Dalam Negeri ke Afganistan

Menggunakan 2 jenis vaksin

Jenis vaksin yang akan digunakan pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di 33 provinsi adalah vaksin novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2).

Vaksin ini juga telah digunakan pada kegiatan sebelumnya di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Kabupaten Sleman di DIY. Khusus untuk 6 provinsi, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya, akan digunakan dua jenis vaksin: nOPV2 dan vaksin bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV).

Vaksin nOPV2 adalah vaksin yang hanya digunakan dalam program imunisasi respons terhadap KLB Polio tipe II dan tidak digunakan dalam imunisasi rutin.

Sementara itu, vaksin bOPV adalah vaksin yang telah digunakan dalam program imunisasi rutin sejak 2016 dan memiliki izin dari WHO serta BPOM. Kedua jenis vaksin ini diproduksi oleh PT. Biofarma.

Vaksin nOPV2 telah diberikan kepada lebih dari 1 miliar anak di 35 negara. Di Indonesia, vaksin tersebut telah diberikan kepada 15 juta anak dengan total 30 juta dosis.

Ada 3 Jenis Vaksin Antigen Baru untuk Imunisasi Anak, Apa Saja?

Selamatkan jutaan anak

Vaksin tersebut terbukti melindungi jutaan anak dari penyakit dan kelumpuhan. Data yang terkumpul dari uji klinis dan penggunaan vaksin nOPV2 menunjukkan bahwa vaksin ini ditoleransi dengan baik oleh orang dewasa, anak-anak, dan bayi, tanpa adanya kekhawatiran mengenai Kejadian Ikutan Pasca Pemberian Imunisasi (KIPI) yang diidentifikasi.

Di Indonesia, 15 juta anak telah menerima vaksin ini selama pelaksanaan imunisasi tambahan Polio di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sleman DIY. Dari jumlah tersebut, hanya 745 anak yang melaporkan efek samping ringan, seperti demam dan diare.

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan transmisi virus polio dengan memastikan anak memperoleh imunisasi rutin dan tambahan polio secara lengkap; menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti buang air besar di jamban dengan tangki septik (septic tank) dan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan serta setelah buang air besar; serta segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat jika menemukan anak di bawah usia 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak.

Pemerintah Gencarkan Imunisasi untuk Lawan Polio Merebak

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini