Melihat Persemaian Mentawir yang Mampu Menampung 15 Juta Bibit Tanaman

Melihat Persemaian Mentawir yang Mampu Menampung 15 Juta Bibit Tanaman
info gambar utama

Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Selasa (4/6).

Persemaian ini menjadi langkah penting dalam upaya merehabilitasi hutan di Indonesia, terutama di Kalimantan.

Persemaian Mentawir juga menjadi landasan untuk menghijaukan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya.

Menampung 15 juta bibit

Persemaian Mentawir memiliki kapasitas yang cukup besar sehingga mampu menampung hingga 15 juta bibit tanaman per tahun. Ini memungkinkan Indonesia untuk merehabilitasi hutan yang rusak dan mereklamasi bekas tambang dengan efisien.

Presiden mengatakan, pohon-pohon dan tanaman endemik Kalimantan dapat ditemukan di Persemaian Mentawir. Mulai dari meranti, kapur, tengkawang, ulin, hingga jambu-jambuan ditanam di beberapa titik untuk makanan satwa.

Pembangunan plasma nutfah di dalam Persemaian Mentawir juga menandai langkah maju dalam konservasi keanekaragaman hayati.

“Biobank dan seed bank yang ada di persemaian titu akan menyimpan bibit-bibit tanaman penting seperti shorea dan dryobalanops, yang makin sulit ditemukan di alam liar,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga Pusat Persemaian Modern Rumpin, Harapan untuk Solusi Degradasi dan Kekeringan Lahan

Komitmen menghadapi perubahan iklim

Presiden juga menegaskan bahwa pembangunan Persemaian Mentawir bukan hanya mencerminkan komitmen Indonesia terhadap rehabilitasi lingkungan, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen global dalam menghadapi perubahan iklim.

Selain itu, persemaian-persemaian lainnya di berbagai wilayah di Indonesia, juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Peresmian Persemaian Mentawir ini memberikan harapan baru bagi upaya pelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem di Indonesia, serta menjadi tonggak penting dalam menjaga keanekaragaman hayati untuk generasi mendatang.

Baca juga Suku Awyu, Sang Penjaga Hutan di Balik Kampanye “All Eyes on Papua”

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini