Tradisi Beseprah, Makan-Makan Gratis Sepanjang 1 Kilometer di Kutai Kartanegara

Tradisi Beseprah, Makan-Makan Gratis Sepanjang 1 Kilometer di Kutai Kartanegara
info gambar utama

Indonesia selain kaya akan kuliner juga kaya akan budaya. Kedua aspek tersebut tidak dapat dipisahkan bahkan bisa berjalan beriringan. Kekayaan kuliner Indonesia bisa menjadi tradisi unik dengan konsep berbeda-beda di tiap daerah.

Salah satu tradisi di Indonesia yang masih berkaitan dengan kuliner atau makanan ialah tradisi Beseprah dari Kutai, Kalimantan Timur.

Dilansir dari Indonesia Kaya, Tradisi Beseprah merupakan tradisi sarapan massal masyarakat Kutai. Dalam bahasa Kutai, beseprah artinya makan bersama sambil duduk bersila di atas tikar.

Peh Cun dalam Masyarakat Tionghoa, Tradisi Makan Bakcang hingga Mendirikan Telur

Dengan konsep makan bersama di atas tikar, acara ini menjadi salah satu cara untuk menyatukan masyarakat dari berbagai status sosial.

Dalam acara beseprah, ada bermacam-macam kuliner yang disajikan secara gratis di hamparan kain sepanjang satu kilometer yang disebut seperah. Semuanya disajikan dalam piring-piring, tertata di tampah, atau digelar di atas daun pisang.

Kuliner tersebut berupa jajanan khas kutai, seperti Serabai, Putu labu, Untuk-untuk, Apam, dan Roti Gembong.

Tidak hanya itu, ada juga makanan berat yang berupa nasi, seperti nasi kebuli, nasi kuning, nasi putih lengkap dengan pirik cabek (sambal), gence ruan (ikan gabus goreng yang di lumuri sambal), semor & masih banyak makanan yang lainnya.

Aneka sajian dalam beseprah saat Upacara Erau itu biasanya disiapkan oleh masyarakat.

Makna dan Filosofi Bancakan, Tradisi Makan-Makan Khas Masyarakat Jawa

Asal Mula Tradisi Beseprah

Dalam kisah-kisah yang beredar dalam masyarakat, tradisi beseprah hadir karena kebiasaan Raja dari Kerajaan Kutai Kartanegara.

Dahulu kala, beseprah biasanya diselenggarakan oleh Sultan sebagai jamuan yang diberikan kepada rakyatnya. Jamuan tersebut menjadi simbol harapan dan doa agar sang Sultan dapat menjadi pemimpin yang selalu mengayomi masyarakat.

Kini, Beseprah menjadi salah satu acara yang selalu dilakukan pada Upacara Acara Erau Adat Pelas Benua. Erau merupakan pesta adat tahunan di Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Nama erau yang berasal dari kata eroh yang memiliki arti keramaian, riuh, ribut yang penuh sukacita. Erau menjadi salah satu upacara tertua di Nusantara.

Motolohuta, Ritual Memberi Makan Arwah Gentayangan di Gorontalo

Erau sendiri pertama kali dilaksanakan pada upacara tijak tanah atau injak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti – pendiri, sekaligus Maharaja Kerajaan Kutai Kartanegara yang memerintah dari tahun 1300 -1325 – baru berumur 5 tahun.

Sementara itu, pelas merupakan tradisi pembersihan kampung dari unsur-unsur negatif dengan melakukan ritual. Ritual tersebut berupa memberi makan ke bumi dengan mengorbankan hewan, sedangkan darahnya dipercikan ke permukaan bumi.

Tradisi pelas benua bertujuan meminta izin dan memohon perlindungan kepada para dewa, dewa semega dan leluhur.

Beseprah dalam tradisi erau juga turut diikuti oleh para pejabat. Acara beseprah dalam erau biasanya diawali dengan berdoa, kemudian Sultan akan memukul gong sebagai tanda beseperah dimulai. Barulah tamu undangan dan masyarakat diperbolehkan untuk menyantap makanan.

Makan Bajamba: Tradisi Makan Bersama Khas Masyarakat Minangkabau

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini