Cerita tentang Surga: Tarian Rindu Ibu dari Budi Jak

Artikel ini milik Pontinesia dan merupakan bentuk kerjasama dengan Good News From Indonesia.

Cerita tentang Surga: Tarian Rindu Ibu dari Budi Jak
info gambar utama

Ketika sudah tak ada lagi surga di rumah tempat kembali, saat itu jiwa tak mampu menahan rindu. Jika harus memilih antara mencintai dan bernafas, maka aku akan memilih menggunakan nafas terakhirku untuk memberitahu mereka; bahwa aku sangat mencintai dan merindukanmu.

Narasi tersebut menjadi pengantar pertunjukan tari Cerita tentang Surga karya Budi Jak. Pertunjukan dengan durasi 60 menit tersebut disajikan dengan gaya modern. Pucuk Pakis Ensemble yang jadi pengiring musik, membawa penonton masuk ke dalam pergolakan batin dan kehidupan pesan para penari.

Cerita tentang Surga disajikan 11 orang penari. Setiap gerakannya merepresentasikan memudarnya kesempatan interaksi anak dan orang tua. Hilangnya raga seorang ibu sebagai tempat bersandar. Air wajah dan gerak tubuh menitikberatkan perubahan beban mental dan emosional akibat kehilangan.

Meski tak lagi bisa dipeluk, sosok ibu dihadirkan dalam naluri dan intuisi jiwa. Bagaimana kasihnya tetap dirasakan sebagai motivasi dalam menjalani kehidupan.

Sederhananya, ungkapan surga di bawah telapak kaki ibu benar-benar dihadirkan secara implisit, dari stilasi artistik yang dihadirkan pengkarya dalam pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Terima kasih telah membaca sampai di sini