Wilayah 3T dan Energi Baru Terbarukan

Artikel ini milik zonaebt dan merupakan bentuk kerjasama dengan Good News From Indonesia.

Wilayah 3T dan Energi Baru Terbarukan
info gambar utama

Ilustrasi pemasangan listrik di wilayah 3T. Sumber: web.pln.co.id

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya memenuhi target rasio elektrifikasi atau memberikan akses listrik. Target tersebut diharapkan dapat mencapai 100 persen dan merata di seluruh wilayah di Indonesia pada 2025. Sejumlah langkah diambil untuk mewujudkan target tersebut, salah satunya dengan pemenuhan kebutuhan listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Berdasarkan data PLN pada kuartal III tahun 2023, rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 99,74 persen. Dari 83.763 desa dan kelurahan di Indonesia, sebanyak 76.679 desa telah disuplai listrik oleh PLN, 4.057 desa telah tersambung listrik non PLN, dan 2.887 desa menggunakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), serta masih menyisakan 140 desa yang belum terjamah listrik. Desa-desa tersebut mayoritas berada di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia bagian timur.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus terus mendorong pemerataan dan penggunaan EBT, khususnya di wilayah 3T yang jarang terjamah. Hal tersebut juga dikarenakan Indonesia memiliki potensi energi alternatif yang sangat besar, mulai dari tenaga panas bumi, air, angin, hingga arus laut. Upaya tersebut juga sejalan dengan program transisi energi di Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Kerja sama antara PT PLN dengan USTDA. Sumber: malutpost.id

Baca Selengkapnya

Terima kasih telah membaca sampai di sini