Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) merupakan wilayah ekosistem yang menjadi habitat keragaman hayati di wilayah Aceh dan Sumatera Utara. Namun kekayaan alam tersebut terancam akibat kerap terjadinya pembalakan liar dan perkebunan ilegal. Ancaman tersebut kemudian mendorong seorang perempuan bernama Farwiza Farhan untuk berdiri dan memperjuangkan kelestarian Ekosistem Leuser.
Farwiza Farhan merupakan seorang perempuan asal Aceh yang saat ini aktif sebagai aktifis perlindungan alam di Aceh lewat organisasi yang dicetuskannya bersama Rudi Putra, Yayasan HAkA: Forest, Nature and Environment of Aceh. Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki misi untuk menjaga kelestarian hutan di Aceh. Kiprahnya tersebut bukan tanpa alasan sebab Kawasan Ekosistem Leuser adalah tempat terakhir di dunia di mana badak, orang utan, gajah, dan harimau tinggal bersama-sama di alam.
Berkat kiprahnya bersama HAkA, Farwiza yang akrab disapa Wiza mendapatkan penghargaan Whitley Awards bulan April yang lalu di London. Sebuah penghargaan yang khusus ditujukan untuk para aktifis lingkungan di dunia. Whitley Awards bahkan dijuluki sebagai piala oscar-nya dunia pelestarian dan ramah lingkungan. Wiza terpilih berkat perannya dalam proyek “Citizen Lawsuits: Defending local livelihoods and Sumatra's iconic species in the Leuser Ecosystem”. Proyek tersebut merupakan proyek untuk melindungi spesies-spesies yang hidup di lingkungan Leuser.
Dana yang didapatkan oleh Wiza dari penghargaan tersebut tidak digunakan untuk pribadi melainkan digunakan untuk proyek pelestarian hutan di Leuser. Wiza mengungkapkan pada The Jakarta Post, bahwa sebagian dana tersebut juga akan digunakan untuk proyek pemberdayaan masyarakat untuk turut melakukan pelestarian lingkungan.
Tidak hanya itu, peran perempuan yang menamatkan pendidikan masternya di University of Queensland, Brisbane, Australia itu pun mendapat perhatian khusus dari seorang aktor peraih Academy Awards, Leonardo DiCaprio yang memang terkenal sangat perhatian pada isu lingkungan. Aktor yang kerap membuat film dokumenter tentang kampanye pemanasan global tersebut mendatangi Wiza dan berkeliling Leuser awal bulan April lalu. Wiza, Rudi dan Leonardo DiCaprio bahkan berfoto bersama saat itu.
Baca juga: Selamat Datang di Aceh, Leonardo DiCaprio
Wiza mengaku bahwa dirinya terkesan saat bertemu dengan pria peraih Piala Oscar tersebut.
"Pertemuan itu menyenangkan. Saya merasa terkesan dengan kedalaman pengetahuan dan niatnya yang tulus," ungkap perempuan yang saat ini menjadi kandidat PhD di Fakultas Antropologi dan Studi Pembangunan, Universitas Radboud, kota Nijmegen, Belanda.
September yang lalu film dokumenter yang menampilkan Leonardo DiCaprio berjudul Before the Flood di tayangkan di Festival Film Toronto dan telah merilis sebuah Trailer. Film tersebut merupakan karya garapan sutradara Fisher Stevens dan diproduseri oleh Leonardo DiCaprio. Film tersebut rencananya akan mulai tayang di National Geographic Channel pada 31 Oktober mendatang.
Laman Facebook dari HAkA pun mendukung film itu dan menyebutkan bahwa dokumenter tersebut akan menampilkan Ekosistem Leuser serta Farwiza Farhan sebagai seorang narasumber yang diajak berbincang bersama Leonardo DiCaprio.
Belum jelas kira-kira pembicaraan apa yang akan ditampilkan antara keduanya di film tersebut. Kita tunggu saja.
Sumber : says.com; Jakarta Post;
Sumber Gambar Sampul : globalconservation.org
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News