Sebagaimana dipaparkan dalam BeritaSatu, Indonesia dipandang memiliki cadangan panas laut atau yang disebut dengan Ocean Thermal Energy Conversion / OTEC. Angka potensinya diklaim bisa mencapai 41 gigawatt dan total ada 17 lokasi yang dapat dimanfaatkan.
Teknologi energi alternatif OTEC merupakan energi terbarukan yang memanfaatkan panas air laut sebagai sumber energi. Panas air laut tersebut didapatkan dari sorotan sinar matahari yang memanaskan air laut.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL), Ediar Usman menjelaskan bahwa OTEC memang banyak ditemukan di perairan laut tropis. Sehingga Indonesia memang memiliki potensi.
"Potensi OTEC di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, tersebar di pantai barat Sumatera, Selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara. Bali dan Lembata NTT. PPPGL telah mengkaji dan meneliti potensi OTEC pada 17 lokasi sebesar 41 GW," jelas Ediar.
Ediar menjelaskan bahwa Indonesia bagian timur memiliki suhu yang lebih besar dibandingkan lautan di Indonesia bagian barat. Dan untuk menghitung potensi sebenarnya dari OTEC, dilakukanlah Sea Trial yang merupakan pelaksanaan penelitian cekungan sedimen. Percobaan ini telah dilakukan di perairan Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"PPPGL telah merancang langkah strategis dalam riset OTEC, terutama menentukan lokasi prospek seluruh Indonesia sebagai dasar investasi OTEC," katanya.
Langkah tersebut meliputi survei potensi regional dan rinci, teknis dan ekonomis, survei potensi di Bali Utara dan Lembata menggunakan Geomarin III (2017), dilanjutkan pra-studi kelayakan dan studi kelayakan (2018).
Selain itu, kajian aspek teknis dan ilmiah lainnya termasuk sosial, budaya dan ekonomi, pemilihan lokasi pilot project di Indonesia serta dukungan pemerintah pada pengembangan OTEC.
Di dunia, teknologi energi OTEC masih dalam proses penelitian dan pengkajian. Seperti yang dilakukan di Kumijima, Jepang yang telah ada pembangkit skala kecil. Tidak hanya Jepang, negara lain seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Korea Selatan dan India juga sedang menjajaki penelitian tentang energi terbarukan ini dengan membangun pembangkit OTEC dengan kapasitas 10 megawatt.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News