Hidangan Populer Ramadan di Asia Tenggara

Hidangan Populer Ramadan di Asia Tenggara
info gambar utama

Marhaban ya Ramadan! Tidak terasa 10 hari sudah kita menjalani ibadah suci puasa Ramadan di tahun 1439 H ini. Segala kebaikan yang hadir dan kita jalani selama bulan Ramadan ini inginnya senantiasa hadir di hari-hari berikutnya.

Datang setiap satu tahun sekali, pastinya Ramadan membawa tradisi-tradisi tertentu yang hanya akan hadir setiap hadirnya Ramadan saja. Misal, membeli baju baru untuk dipakai di Hari Raya nanti. Atau melakukan tradisi menyambut Ramadan seperti yang dilakukan oleh masyarakat Minang misalnya, Balimau, Tradisi Menjelang Ramadan Khas Minang.

Selain itu, momen berbuka puasa pasti menjadi momen yang ditunggu-tunggu setiap harinya. Mulai dari momen kebersamaan yang dihabiskan bersama keluarga di rumah atau buka bersama di luar bersama teman-teman sekaligus menyambung tali silaturahmi.

Tentunya hidangan yang disantap juga satu hal yang ditunggu-tunggu. Di beberapa negara di Asia Tenggara yang juga menjalani ibadah puasa, hidangan berikut populer untuk hadir disaat Ramadan tiba.

Berikut hidangan populer di negara-negara Asia Tenggara seperti dirangkum oleh Seasia:

BUBUR LAMBUK - MALAYSIA

Bubur Lambuk dengan rasa gurihnya | Sumber: Chasing Food Dreams
info gambar

Bubur Lambuk merupakan makanan khas yang memiliki banyak nutrisi serta bahan yang bervariasi seperti rempah-rempah, daging, santan, butter ghee, dan minyak kelapa.

Makanan spesial Ramadan ini disiapkan secara berbeda di masing-masing daerah di Malaysia; misalnya daerah pesisir timur seperti Terengganu, bubur lambuk disiapkan dengan rempah liar, budu, ubi, dan seafood.

KOLAK - INDONESIA

Kolak Labu dan Pisang | Sumber: ResepKoki
Kolak Labu dan Pisang | Sumber: ResepKoki

Kolak berperan sebagai makanan pencuci mulut untuk buka puasa dan disajikan dingin.

Terbuat dari gula aren, santan, dan daun pandan. Satu varian kolak yang ada di Indonesia adalah dibuat dengan nangka di dalamnya.

Makanan pencuci mulut khas Ramadan yang bahkan biasanya dikonsumsi sebagai menu pembuka menggantikan kurma dan susu untuk memberikan energi setelah puasa sehari penuh.

KUEH LAPIS - SINGAPURA

Sumber: Silverkris
info gambar

Memang kueh lapis ada setiap saat sebagai makanan ringan di Singapura, namun saat Ramadan, kueh lapis akan selalu ada di meja makan saat buka puasa di Singapura.

Kueh Lapis merupakan kue kukus, biasanya berlapis-lapis dan terbuat dari tepung beras, santan, dan memiliki banyak warna! Proses pembuatannya serupa dengan membuat seni, sebagaimana kuenya dikukus satu-persatu, lapis-perlapis ditambahkan dalam prosesnya.

Kemudian dipanggang dan dikukus, maka kue basah yang hampir terlihat seperti jelly pun jadi.

AROZ CALDO – FILIPINA

Sumber: Serious Eats
info gambar

Arroz Caldo dinikmati oleh masyarakat Muslim di Filipina/

Merupakan hidangan bubur yang terbuat dari ayam dan nasi diberi bumbu bawang bombai, bawang putih, jahe, dan saus ikan, kemudian ditaburi dengan bawang goreng. Sangat cocok dinikmati di musim dingin (setara dengan sup ayam atas khasiatnya untuk menyembuhkan kalian yang sedang terkena flu).

MURTABAK – THAILAND

Sumber: thaifoodandtravel.com
info gambar

Murtabak di Thailand dinikmati dengan susu kental manis atau air gula dengan irisan timun, bawang bombai, dan cabe, tidak seperti di Malaysia yang biasanya dinikmati dengan dal atau kari.

Murtabak atau yang dikenal sebagai "Mataba" oleh masyarakat lokal sangat populer di Bangkok, dijual di banyak kios saat ada bazaar.

NASI KATOK - BRUNEI

Sumber: kompashailmey
info gambar

Nasi katok selalu berubah-ubah sepanjang sejarahnya di Brunei.

Kata Nasi dan Katok (Standar Melayu: 'Ketuk') berarti nasi dan ketuk (seperti mengetuk pintu). Dulunya hanya berisi dari tiga bahan: Nasi putih, ayam, dan sambal.

Harganya pun cukup terjangkau.


Sumber: Seasia.co

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini