Mengenal Lebih Dekat Sosok Koordinator PPI Dunia

Mengenal Lebih Dekat Sosok Koordinator PPI Dunia
info gambar utama

Fadjar Mulya adalah Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia yang baru saja terpilih untuk menjabat pada periode tahun 2018 hingga 2019. Fadjar, panggilan akrab Fadjar Mulya, melanjutkan studi S2 Departemen Kimia di Chulalongkorn University, Thailand, dengan beasiswa “His Majesty King Bhumibol Adulyadej Scholarship”. Fadjar yang juga menjabat sebagai Presiden PPI Thailand (PERMITHA) memiliki rekam jejak yang gemilang dalam organisasi maupun prestasi akademik dan non-akademik. Pemuda kelahiran Jambi ini merupakan Ketua BEM Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (MIPA) UGM pada tahun 2014. Di samping beragam aktivitas keorganisasian lain yang diikutinya, semasa kuliah S1 Fadjar juga aktif melakukan penelitian yang telah dipublikasikan pada jurnal internasional seperti Asian Journal of Chemistry dan AIP Conference Proceedings.

Fadjar menyebut bahwa dirinya tidak pernah bermimpi untuk menjadi Koordinator PPI Dunia. Bagi Fadjar, mengemban amanah sebagai Presiden PERMITHA dirasa sudah cukup menantang. Namun karena pengalaman dan potensinya yang sangat mumpuni, banyak pihak mendorong dan mendukung Fadjar untuk melenggang pada pemilihan Koordinator PPI Dunia yang diselenggarakan sebagai rangkaian Kongres dan Simposium PPI Dunia pada Juli 2018 lalu. Fadjar mengusung cita-cita “Kolaborasi Kontribusi” pada visi misi yang digagasnya, yaitu dengan mengajak seluruh pelajar Indonesia untuk bersinergi, kolaborasi dengan karya, dan berkontribusi untuk tanah air dengan segala kemampuan yang dimiliki. Hal ini sekaligus menjadi goal utama Fadjar selaku koordinator untuk bersama-sama memantapkan karakter PPI Dunia sebagai gerakan berporos pengetahuan.

Pada prinsipnya, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) merupakan wadah organisasi mahasiswa asal Indonesia yang sedang belajar di luar negeri untuk saling membantu, berkarya, dan berinovasi. Secara tidak langsung para pelajar tersebut juga memegang peranan penting sebagai duta bangsa di negara tempatnya menuntut ilmu. Terdapat 56 PPI yang tersebar di berbagai negara dan terbagi atas tiga kawasan yaitu Kawasan Timur Tengah Afrika, Kawasan Asia dan Oseania, serta Kawasan Amerika Eropa.

Setiap PPI negara memiliki program kerja dan target capaian. Dalam hal ini PPI Dunia mendukung agar program-program PPI negara berjalan, mengakomodir gerakan yang bisa dilakukan secara sinergis, dan mengelaborasi rekomendasi atau solusi hasil kajian atas suatu isu di Indonesia. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia juga berperan dalam perintisan PPI baru di beberapa negara seperti saat ini di Norwegia dan Qatar, dan mengakselerasi agar program kerja PPI tersebut terlaksana.

Menilik pada peran strategis organisasi PPI Dunia di atas, menjadi koordinator tentu saja bukan suatu hal yang mudah. Manajemen diri yang baik menjadi kunci Fadjar agar aktivitasnya sebagai pelajar dan pemimpin organisasi dapat berjalan secara seimbang dan harmonis. Selaku Presiden PERMITHA, sulung dari tiga bersaudara ini mengantarkan PPI-nya kembali meraih penghargaan sebagai PPI Terbaik Bidang Sosial Masyarakat tahun 2018. Penghargaan tersebut merupakan pencapaian atas program “Gerakan 1000 Sepatu Sekolah” untuk anak yatim dan dhuafa di beberapa daerah di Indonesia yang secara konsisten telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Lantas di luar aktivitas organisasi yang padat, Fadjar terbukti tetap bisa eksis dalam penelitian kimia dan komputasi yang mengantarkannya pada konferensi internasional bergengsi di Thailand. Fadjar juga rutin bermain sepak bola untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh.

Fadjar menerangkan bahwa dua hal yang membentuk karakter unggulnya adalah organisasi dan beasiswa. Organisasi menjadi wadah pembelajaran banyak hal terkait manajemen dan pengembangan diri. Pengalaman Fadjar semasa kuliah S1 ternyata memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada kehidupannya saat ini sehingga Fadjar tidak gelagapan dengan aktivitas semakin padat. Sama halnya dengan organisasi, beasiswa merupakan bentuk pengembangan diri dan identitas, bukan soal terbantu secara finansial semata. Tercatat Fadjar pernah menerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), Beasiswa Lembaga Pendidikan Insani (LPI), dan Beasiswa Aktivis Nusantara.

Tidak muluk-muluk prinsip hidup yang dipegang oleh Fadjar, yaitu bersyukur dan ikhlas. “Ketika niat sudah lurus dan senantiasa diluruskan, maka hidup akan berjalan seimbang dengan sendirinya karena niat menentukan tujuan apa yang ingin kita capai. Niat saya menjadi pribadi yang selalu bermanfaat agar total dan ikhlas dalam menjalani aktivitas apapun itu.” tutur Fadjar.

Kepada para pelajar Indonesia di luar negeri Fadjar mengajak untuk sama-sama terus belajar, menjadi orang yang unggul di bidang masing-masing, dan tetap peduli dengan tanah air entah itu pulang dengan semangat membangun Indonesia atau berdiaspora untuk kemajuan global. Sedangkan untuk seluruh generasi muda di Indonesia, Fadjar berharap anak-anak muda dapat terus memperluas ruang gerak dan melejitkan potensinya salah satunya dengan memanfaatkan program beasiswa studi yang telah disediakan oleh pemerintah.

Sumber:

Wawancara via telepon dengan Fadjar Mulya pada 29 September 2018 pukul 09.00 WIB.

PPI Dunia, www.ppidunia.org diakses pada 30 September 2018 pukul 17.00 WIB.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini