Kilas Balik: Di Asian Games, Kita Akhirnya Bergembira Bersama

Kilas Balik: Di Asian Games, Kita Akhirnya Bergembira Bersama
info gambar utama
  • Kilas balik pagelaran Asian Games 2018.
  • Tepat setahun yang lalu, ajang olahraga terbesar se-Asia ini singgah di Indonesia, dan menghadirkan keceriaan bersama.
  • Walau tak semua cabor berhasil kita menangkan, tapi Asian Games sukses menyajikan cerita-cerita membanggakan.

Bhinneka Tunggal Ika semboyan negara kita, dan Pancasila dasar negara kita. Keduanya mengajari bangsa Indonesia untuk bersatu dalam perbedaan, dan menjadi manusia yang adil dan beradab. Namun dalam kesehariannya kita justru sulit menemukan cerminan dua hal tersebut di negara ini, hingga akhirnya Asian Games datang berkunjung.

Inilah kali kedua Asian Games bertempat di Indonesia, setelah yang pertama di tahun 1962. Hebatnya, prestasi Indonesia di edisi 1962 dan 2018 sama-sama membanggakan. Menjadi runner-up perolehan medali di kali pertama menjadi tuan rumah, dan di kesempatan kedua Indonesia bertengger di peringkat empat.

Di edisi 2018, koleksi perolehan medali kontingen Indonesia dimulai dari medali emas yang diraih Defia Rosmaniar di cabang olahraga (cabor) Taekwondo. Setelahnya, jumlah kepingan logam prestasi tersebut terus bertambah, dan akhirnya melebihi target. Dari yang semula ditargetkan meraih 16 medali emas, kemudian mengakhiri dengan 31 keping. Bahkan target tersebut sudah dilampaui sejak tanggal 27 Agustus.

Perjuangan para atlet Indonesia di Asian Games 2018 memang luar biasa, dan sangat layak mendapat apresiasi tinggi. Demi mengharumkan nama bangsa dan negara, mereka rela meninggalkan segala persoalan individu, dan ikhlas mengorbankan waktu serta tenaganya semata-mata demi mendapat hasil terbaik di ajang empat tahunan ini.

Lihatlah bagaimana Anthony Sinisuka Ginting terus berjuang berdiri sampai cedera membuatnya harus meninggalkan medan laga, Tengoklah Muhammad Zohri yang terus bertanding ketika kampung halamannya di Lombok terus diguncang gempa bumi. Atau simaklah cerita Tanzil Hadid yang tidak mendampingi istrinya melahirkan, untuk berjibaku bersama tim dayung putra Indonesia.

BACA JUGA: Perjuangan Anthony Ginting Sudah Maksimal

Perjuangan mereka tak sia-sia. Semuanya sukses berkontribusi memberikan tambahan medali bagi Indonesia, yang artinya juga ada andil mereka dalam terkatrolnya posisi tuan rumah di nomor 4. Kita yang tertinggi di Asia Tenggara, dan hanya kalah dari tiga negara kuat Asia: Cina, Jepang, dan Republik Korea.

Tim wushu Indonesia di Asian Games 2018 sukses lampaui target. Mereka raih 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu | Foto: kemenperin.go.id
info gambar

Dibuka dengan suka cita, ditutup dengan rasa bangga

Tak hanya mereka yang berjuang di medan laga, para pendukung pun juga pantas mendapat pujian. Tak ada cemoohan, hujatan berlebih, justru yang hadir adalah tepuk tangan meriah dan kebersamaan yang terus dijaga.

Laga sepak bola putra antara Indonesia lawan Palestina contohnya, yang sangat mencerminkan persahabatan kedua negara. Mulai dari koreo bendera Palestina, sampai Garuda Clap di akhir laga. Sebuah pertunjukan olahraga sejati, sebagai ajang yang berbalut sportifitas dan solidaritas.

Pun di cabor-cabor lain ketika kontingen Indonesia tidak berhasil memberikan yang terbaik, perjuangan mereka tetap diapresiasi tanpa satupun caci maki. Suatu hal yang sudah lama tidak kita rasakan, karena belenggu perbedaan kepentingan dan kedaerahan masing-masing.

BACA JUGA: Bangga! Asian Games 2018 Jakarta-Palembang Disebut Sebagai Asian Games Terbaik dalam Sejarah

Dibuka dengan penuh suka cita di Gelora Bung Karno (GBK), dan ditutup dengan penuh rasa bangga di tempat yang sama, Asian Games membuat kita seolah melupakan sejenak segala hal yang memisahkan dan membeda-bedakan bangsa negaranya sendiri.

Di tengah situasi politik yang penuh intrik, ketika beberapa daerah masih rawan konflik, dan persoalan lain yang semakin pelik, seketika semua itu tergantikan dengan suksesnya gelaran Asian Games 2018.

Di Asian Games 2018, akhirnya kita bergembira bersama…

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini