PT. Angkasa Pura II Akan Kelola Bandara di Afrika

PT. Angkasa Pura II Akan Kelola Bandara di Afrika
info gambar utama
  • PT. Angkasa Pura II (Persero) berencana mengelola sejumlah bandara di Afrika.
  • Rencana tersebut diutarakan di forum Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue di Bali, 20-21 Agustus 2019 lalu.
  • PT. AP II menawarkan keunggulan di Experience, Expertise, dan Expansion dalam pengelolaan bandara-bandara di Afrika.

Dalam forum Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue di Bali pada 20-21 Agustus 2019 lalu, PT. Angkasa Pura II (Persero) menyatakan niatnya untuk menjajaki peluang bisnis di pasar baru. Dalam hal ini, PT. AP II berencana melakukan pengelolaan dan pengembangan sejumlah bandara di Afrika.

Muhammad Awaluddin selaku Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II, mengungkapkan kelebihan yang ditawarkan PT. AP II, yang dirangkum ke 3E, yakni Experience, Expertise, dan Expansion. Dengan 3E, PT. AP II punya kapabilitas untuk menggarap pasar global.

Dalam hal Experience, PT. AP II telah berpengalaman selama 35 tahun mengelola bandara, dan kini membawahi 16 bandara di Indonesia. Tahun lalu saja, ada 115 juta penumpang yang mereka layani.

BACA JUGA: Duel Udara Pesawat R80 vs ATR dan Bombardier

Kemudian untuk poin Expertise, PT. AP II kini sedang menjadi industry leader berkat sejumlah inovasi dalam digitalisasi layanan di bandara. Inovasi-inovasi tersebut termasuk di pre-journey, on-journey, dan post-journey. Keahlian dalam memperluas konektivitas bandara untuk mempercepat pertumbuhan pariwisata dan perekonomian setempat, juga menjadi kemampuan PT. AP II di bidang Expertise.

Selanjutnya adalah Expansion. PT. AP II menerangkan berbagai pengembangan infrastruktur di bandara-bandara seperti pembangunan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Terminal baru di Bandara Supadio Pontianak, Terminal baru di Bandara Sultan Thaha Jambi, Terminal baru di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang, dan lain-lain.

PT. AP II juga menjadi yang pertama di Indonesia dalam menghadirkan moda transportasi publik yang dioperasikan tanpa awak, yaitu kereta layang atau Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta.

BACA JUGA: Ada yang Berbeda di Runway Ketiga di Bandara Soekarno-Hatta

Di Afrika, PT. AP II berencana meningkatkan capacity building di dana dengan menambah skill, pengetahuan, pemanfaatan peralatan, dan sumber daya lainnya dalam pengelolaan bandara. Ada 7 bandara yang berpotensi dikelola PT. AP II, yaitu di Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Maroko, dan Aljazair.

Lalu terkait Construction Project Investments, PT. AP II akan menjajaki peluang terlibat dalam pembangunan bandara di sisi darat dan sisi udara untuk mendukung bisnis aero dan non-aero. Ada 9 bandara yang potensial terkait proyek ini, yaitu di Mesir, Ethiopia, Angola, Tanzania, Sudan, Afrika Selatan, Rwanda, Burkina Faso, dan Zambia.

Sektor kebandarudaraan di Afrika saat ini tengah berkembang. Lapangan pekerjaan terbuka bagi 7 juta orang, dan nilai investasi untuk bandara baru mencapai USD 25 miliar berdasarkan data dari CAPA - Centre for Aviation.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini