Duel Udara Pesawat R80 vs ATR dan Bombardier

Duel Udara Pesawat R80 vs ATR dan Bombardier
info gambar utama
  • Melihat pesawat R80 terbang, mimpi BJ Habibie yang belum terwujud hingga ajal menjemputnya,
  • Pesawat R80 kini sedang dalam tahap perakitan, dan akan diproduksi massal pada 2025.
  • Dibandingkan kompetitornya yakni ATR dan Bombardier, R80 memiliki beragam keunggulan.

Salah satu impian BJ Habibie yang belum terwujud hingga beliau tutup usia adalah melihat pesawat R80 terbang tinggi. Pesawat rakitannya itu sekarang masih dalam tahap perakitan, dan direncanakan rampung pada 2022.

Pesawat R80 dirancang untuk penerbangan jarak pendek dan menengah, seperti dari Palembang ke Bali. Kapasitasnya antara 80-90 orang, dengan kecepatan maksimal 330 knots atau 611 km/jam. Untuk dimensi pesawatnya, R80 membentang sepanjang 32,3 meter, lebar sayap 30,5 meter, dan tinggi 8,5 meter.

PT. Regio Aviasi Industri (RAI) selaku pembuat pesawat R80 mengatakan, pesawat bakal mengudara pada 2020 usai melalui rangkaian sertifikasi untuk dapat dinyatakan layak terbang. Jika sudah lolos proses itu, pesawat akan diproduksi secara massal untuk masuk pasar pada 2025.

BACA JUGA: Habibie, Sang Penakluk Dollar yang Tak Pernah Mau Jadi Presiden

Menariknya, walau pesawat R80 belum rilis bahkan masih dalam tahap perakitan, sudah banyak maskapai yang mengantre mendapatkannya. Tercatat telah ada 155 unit pesawat R80 yang dipesan berbagai maskapai, seperti NAM Air (100 unit), Kalstar (25 unit), Trigana Air (20 unit), dan Aviastar (10 unit).

Pesawat R80 sendiri sudah masuh Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan Perpres no. 58 tahun 2017. Berbagai upaya untuk mengenalkan pesawat R80 ke dunia internasional terus dikerahkan, termasuk melakukan roadshow ke Korea Selatan, Jepang, dan beberapa negara Eropa untuk memikat investor.

Untuk pendanaan, masyarakat Indonesia juga bisa ikut berpartisipasi. PT. RAI telah membuka donasi massal di kitabisa.com, dan Kawan GNFI yang ingin membantu bisa melakukannya dengan mengklik tautan ini.

BACA JUGA: Mengenang B.J Habibie, dan Beberapa Hasil Karyanya

Pesawat R80 direncanakan masuk pasar pada 2025 | Foto: JejakTapak
info gambar

R80 vs ATR dan Bombardier

Sebagai pesawat yang diperuntukkan penerbangan jarak pendek dan menengah, R80 akan berduel langsung dengan ATR dan Bombardier yang menjadi kompetitornya. Lalu, bagaimana peluang R80 memenangi persaingan ini?

Ada peluang besar pesawat R80 memenangi persaingan, karena BJ Habibie merancang pesawatnya ini dengan beragam keunggulan.

Pertama adalah kapasitas penumpang. Saat ini belum ada pesawat ATR dan Bombardier yang bisa menampung penumpang sebanyak R80. Bisa dibilang, R80 adalah yang pertama melakukannya di dunia.

"Ini di dunia belum ada, karena 80-100 (penumpang) itu strategi kita. Membuat satu produk yang sebetulnya belum ada," kata Ilham Habibie, dikutip dari Liputan6.com.

BACA JUGA: Mengenang Habibie di Monumen Cinta Sejati "Habibie-Ainun"

Menariknya lagi, dengan kapasitas penumpang yang lebih banyak, tekanan udara di pesawat R80 tetap stabil. Ini yang menjadi keunggulan kedua, yakni adanya sistem penyesuaian udara, sehingga tekanan udara di kabin tidak terpengaruh ketinggian pesawat.

Ketiga, pesawat R80 diklaim lebih irit bahan bakar dibanding kompetitornya. Ilham menerangkan, pesawat R80 yang digerakkan mesin turboprop bisa membuat bahan bakar lebih irit 20 persen ketimbang pesawat bermesin jet.

"Kalau menurut saya minimal 20 persen irit, itu cukup berarti. Karena laba perusahaan sangat sedikit, kompetisi ketat, sehingga mereka harus bisa berhemat‎," tutur Ilham, masih dari sumber yang sama.

Keunggulan keempat adalah pesawat R80 dapat terbang dari landasan pacu yang pendek. Ini membuat R80 bisa menjangkau bandara-bandara kecil yang biasanya terdapat di kepulauan Indonesia.

Kemudian untuk sistem kendalinya, pesawat R80 menggunakan fly by wire yakni sinyal elektronik untuk memberi perintah. Baling-baling pesawat juga dibuat sedemikian rupa agar bisa meminimalisir suara bising yang dihasilkan.

BJ Habibie muda dan mimpinya membuat pesawat Indonesia terbang tinggi | Foto: kitabisa.com
info gambar

***

Walau sang perancangnya telah berpulang, tapi pesawat R80 masih terus menatap angan untuk terbang. Kami para anak negeri akan terus berupaya agar pesawat R80 bisa terbang tinggi, dari landasan Ibu Pertiwi, bersama kenangan BJ Habibie.

Referensi: CNN Indonesia | Liputan6.com | Liputan6.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini