Mobil Listrik Kini Bisa di-Charge di Bandara Soetta

Mobil Listrik Kini Bisa di-Charge di Bandara Soetta
info gambar utama
  • Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah menyediakan fasilitas pengisian daya untuk mobil listrik.
  • Saat ini fasilitas tersebut baru bisa digunakan oleh taksi listrik Bluebird.
  • Tapi ke depannya, fasilitas ini juga akan disediakan untuk umum.

Fasilitas pengisian daya mobil listrik telah hadir di Indonesia, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta jadi yang pertama memilikinya. Di bandara yang berlokasi di Tangerang itu, sudah terdapat charging station atau tempat pengisian baterai mobil listrik, yang digunakan oleh operator taksi Bluebird.

Charging station itu terletak di area gedung parkir kendaraan roda empat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, dan merupakan yang pertama kali ada di antara bandara-bandara lain di Indonesia.

Fasilitas ini bisa digunakan untuk mengisi baterai taksi listrik BYD yang memiliki rated input voltage sebesar 380V/400V AC dan operating voltage 342V-440V AC. Waktu pengisian baterai taksi listrik di charging station itu dari kondisi kosong hingga penuh adalah sekitar 2 jam.

Pengisian daya taksi listrik Bluebird | Foto: Angkasa Pura II
info gambar

BACA JUGA: Opsi Baru Armada Taksi Daring Telah Hadir

Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengatakan kerja sama antara Angkasa Pura II dan Bluebird ini diharapkan dapat memelopori penggunaan kendaraan listrik di sektor pelayanan publik.

“Kami menyambut baik inisiatif Bluebird untuk mengoperasikan taksi listrik di Soekarno-Hatta, di mana ini menjadi yang pertama di Indonesia. Angkasa Pura II akan mendukung dari sisi infrastruktur seperti misalnya area bagi charging station yang saat ini ada di Terminal 3.”

“Saat ini baru ada satu charging station, dan kami akan membahas kemungkinan ditambahnya fasilitas tersebut bagi Bluebird atau operator taksi lainnya yang mau mengoperasikan taksi listrik,” ujar Muhammad Awaluddin, dalam siaran pers yang diterima GNFI.

Stasiun pengisian daya mobil listrik di Bandara Soetta | Foto: Angkasa Pura II
info gambar

Sementara itu Direktur Utama PT. Blue Bird Tbk., Noni S. Purnomo, mengatakan layanan taksi listrik ini adalah salah satu upaya perseroan untuk berperan serta dalam menjaga lingkungan.

“Bersama Soekarno-Hatta, kami menghadirkan layanan zero emission,” jelas Noni S. Purnomo pada 8 September 2019 di Soekarno-Hatta, saat Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mencoba naik taksi listrik tersebut dari bandara ke Jakarta.

Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bluebird mengoperasikan dua model taksi listrik. Paling banyak adalah BYD e6 untuk layanan taksi reguler dengan jumlah mencapai 25 unit, dan 4 unit Tesla Model X.

BACA JUGA: Inilah Bandara Pertama di Asia yang Sediakan Taksi Listrik

Akan disediakan untuk umum juga

Ke depannya Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga akan menyediakan fasilitas pengisian daya mobil listrik untuk masyarakat umum.

Angkasa Pura II bersama PLN saat ini tengah membahas penyediaan fasilitas charging station untuk masyarakat umum di Bandara Soekarno-Hatta, yang nantinya diberi nama Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait rencana SPKLU ini telah ditandatangani Angkasa Pura II dan PLN pada Rabu, 16 Oktober 2019.

Muhammad Awaluddin mengatakan pembahasan awal akan dilakukan dengan cepat maksimal dalam 1 bulan setelah penandatanganan MoU dilakukan.

BACA JUGA: Yuk Kenali Berbagai Kendaraan Listrik di Bandara Soetta!

Nantinya fasilitas ini juga akan tersedia untuk umum | Foto: Angkasa Pura II
info gambar

“Tidak hanya tempat pengisian baterai mobil listrik yang biasa, kami akan melihat kemungkinan membangun fasilitas SPKLU yang memiliki kemampuan fast charging. Ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat di samping juga mendukung konsep eco-airport, serta meningkatnya daya saing Soekarno-Hatta bandara lain di ASEAN.”

Kemudian Plt. Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani, mengatakan pembahasan detail dengan seluruh pihak penandatanganan MoU akan dilakukan maksimal dalam waktu 1 bulan.

"Jangan sampai konsumen sudah membeli mobil listrik tapi kesulitan untuk charging," ujarnya.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini