Memaknai Hari Batik Nasional dalam ''Karisma Batik 2020''

Memaknai Hari Batik Nasional dalam ''Karisma Batik 2020''
info gambar utama

Kawan GNFI, sudah tak bisa dimungkiri jika kain batik merupakan warisan leluhur dan salah satu pilar budaya di Indonesia. Karenanya untuk tetap menjaga budaya leluhur itu, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai ''Hari Batik Nasional''.

Tahun ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Yayasan Batik Indonesia dalam rangka Hari Batik Nasional, menggelar acara hybrid fashion show ''Karisma Batik 2020'' yang disiarkan pada platform Youtube Kemenparekraf.

''Rasa bangga serta identitas bangsa Indonesia sebagai pemilik seni dan budaya batik perlu senantiasa melekat pada diri kita, dan kita tampilkan ke publik termasuk dalam ragam pagelaran. Maka bertepatan dengan Hari Batik Nasional, Kemenparekraf berkolaborasi bersama Yayasan Batik Indonesia menyelenggarakan pagelaran Kharisma Batik 2020, Bangga Pakai Batik,” demikian kata Menparekraf Wishnutama Kusubandio, dalam acara tersebut, Jumat (2/10/2020).

Bagi Wishnutama, batik bukan hanya sekadar sehelai kain, tapi merupakan warisan budaya dan seni nenek moyang Indonesia yang mengandung nilai kehidupan sehingga sangat penting untuk dilestarikan.

''Di balik nama besar dan estetika batik, tersimpan nilai-nilai kehidupan tentang kreativitas, identitas, keragaman, dan persatuan,'' tambahnya.

Mengangkat tema ''Bangga Pakai Batik'', acara itu dikemas dengan pagelaran delapan jenama batik yang cukup populer di Indonesia. Yang menarik, kesemuanya tak meninggalkan kultur ''ruh'' asli batik Indonesia meski dikemas dengan konsep kontemporer.

Adapun setiap jenama yang terpilih telah lolos kurasi dari 104 desainer terdaftar. Selain menarik, karya-karya yang ditampilkan juga memiliki nilai serta filosofi tersendiri. Berikut deretan desainer yang tampil pada acara hybrid fashion show Karisma Batik 2020:

  1. KASEE Batik Activewear,
  2. Bebatikan Jogja,
  3. Apikmen,
  4. Shiroshima Indonesia,
  5. Batik Marindau,
  6. Buana Batik,
  7. Rumah Batik Jinggar, dan
  8. Ruang Titik.

Jenama terpilih di acara hybrid fashion show Karisma Batik 2020
info gambar

Pada acara tersebut juga menampilkan empat sesi tatap muka, yakni sesi Bangga Pakai Batik dan Bangga Pakai Batik Main Live Show.

Bangga Pakai Batik, sesi VIP menampilkan:

  • Iriana Joko Widodo, Pembina Dewan Kerajinan Nasional,
  • Dewan Kerajinan Nasional, dan
  • Yayasan Batik Indonesia.

Bangga Pakai Batik Main Live Show, sesi 1 menampilkan:

  • Yanti Airlangga, Ketua Yayasan Batik Indonesia,
  • Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf,
  • Didi Budiarjo, Designer dan Anggota Bidang Budaya dan Pelestarian Batik Yayasan Batik Indonesia.

Bangga Pakai Batik Main Live Show, sesi 2 menampilkan:

  • Aprina Murwanti, Peneliti dan Akademisi.

Bangga Pakai Batik Main Live Show, sesi 3 menampilkan:

  • Nonita Respati, Owner & Creative Director Purana, dan
  • Dana Maulana, Co Founder Danjyo Hiyoji.

Ruh seni batik sebagai identitas Indonesia

proses membatik
info gambar

Kata ''Batik'' sejatinya berasal dari bahasa jawa. ''Amba'' yang bermakna menulis dan ''Titik''. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan yang disebut ''Malam'' (wax) untuk kemudian digoreskan ke atas kain.

Batik juga merupakan warisan budaya turun temurun yang sudah menjadi identitas Indonesia. Berbicara soal batik #DiIndonesiaAja, ada berbagai jenis pola batik dengan motif dan corak yang khas di setiap penjuru nusantara.

Secara umum, Indonesia memiliki ragam corak, warna, dan jenis batik yang dipengaruhi oleh berbagai akulturasi. Pendek kata, masing-masing daerah memiliki corak dan karakter kain batik yang berbeda-beda.

Pada awalnya, memang batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan pada beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun kini lain cerita, batik boleh digunakan oleh siapapun dan nyatanya nama besarnya cukup moncer juga hingga ke mancanegara.

Batik Indonesia adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama. Wanita jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik hingga dijadikan mata pencarian, sehingga di masa lalu proses membatik adalah pekerjaan eksklusif kaum hawa.

Sampai kemudian ditemukannya ''Batik Cap'', yang memungkinkan masuknya kaum pria ke dalam bidang ini. Fenomena ini tergambar dalam fragmen batik pesisir memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak Batik Mega Mendung.

Saat ini batik Indonesia bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik Indonesia juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Hingga saat ini, batik yang terkenal hingga mancanegara adalah batik yang berasal dari jawa.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Ada kalanya juga motif batik menunjukkan status sosial kalangan tertentu. Seperti beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Apriana Murwanti, peneliti dan akademisi yang mewakili para kurator batik dalam acara tersebut mengatakan, bahwa penerapan desain batik masa kini juga mengikuti perkembangan zaman. Misal, dengan tema Covid-19, atau lainnya yang dikemas secara kontemporer tanpa meninggalkan nilai dasar dari batik itu sendiri.

''Ada juga yang melakukan cross culture, yakni menggabungkan budaya satu dan budaya lainnya,'' tandasnya.

Meski batik identik dengan pakaian adat jawa, namun kini batik sudah menjadi pakaian nasional bagi masyarakat Indonesia dan kalangan elit di mancanegara.

Penggunaan pakaian batik saat ini memang tak lagi sebagai pakaian adat, tetapi sudah mengikuti perkembangan mode busana baik bagi wanita maupun pria, bahkan lazim digunakan sebagai desain interior.

Seperti yang dikatakan Nonita Respati, Owner & Creative Director Purana, yang menyebut pihaknya mencoba mengangkat kembali kultur batik tradisional dengan konsep desain batik yang lebih modern dan bisa diterima untuk segala usia, lalu kemudian diterjemahkan dalam busana semi-formal dan formal.

Bangga pakai batik

Aktivitas membatik
info gambar

Sementara Direktur FDK Kemenparekraf Erwita Dianti, bilang bahwa masyarakat yang memakai batik harus bangga karena itu hasil karya cipta anak bangsa.

''Jadi, semakin kita mempromosikan batik hasil karya anak bangsa selain di dalam negeri tapi juga diluar negeri, maka batik akan semakin dikenal di seluruh dunia,'' tandasnya.

Melalui acara ini, Ketua Yayasan Batik Indonesia Yanti Airlangga Hartarto, berharap rasa cinta masyarakat terhadap batik bisa terus tumbuh. Ia juga sangat berharap setiap hari bisa menemukan sosok baru yang memiliki semangat yang sama seperti para jenama yang tampil, dan terus bertekad untuk memajukan batik Indonesia.

''Karena dalam setiap busana batik yang kita gunakan, dalam setiap kain batik yang kita kreasikan, ada harapan banyak orang yang telah mengambil bagian dalam proses pembuatannya,'' tandasnya.

Ia juga mengatakan dengan hadirnya acara ini, diharapkan bisa memberikan perkembangan terhadap industri batik di Indonesia. Hal itu mengingat berbagai jenis batik dari penjuru nusantara merupakan tanggung jawab bersama untuk mengolah dan melestarikannya.

''Industri batik di Tanah Air sangat membutuhkan regenerasi yang berkesinambungan. Mulai dari sisi pembatik, pengrajin, dan tentunya dari sisi desainer, agar batik yang sudah menjadi warisan budaya kita bisa semakin berkembang menjadi salah satu daya tarik pariwisata Indonesia,'' pungkasnya.

Acara ini sekaligus mengajak masyarakat dan generasi muda Indonesia untuk terus menggaungkan keagungan budaya batik Indonesia, melalui kontribusi di Hari Batik Nasional dengan mengikuti kontes #BatikItuAsyik.

Yuk, terus lestarikan batik Indonesia. Salam lestari!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini