Sederet Fakta Mencengangkan Tentang Industri Sawit di Indonesia

Sederet Fakta Mencengangkan Tentang Industri Sawit di Indonesia
info gambar utama

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Di dalam negeri buah dan inti sawit diolah menjadi minyak dan digunakan di dalam negeri untuk kebutuhan konsumsi masyarakat menjadi minyak goreng serta energi untuk pembuatan biodiesel.

Setelah muncul berita pembukaan lahan sawit melalui proses pembakaran lahan yang dilakukan oleh perusahaan asal Korea Selatan, Korindo.

Sontak hal itu membuat keberlangsungan industri sawit di Indonesia menjadi bahan perbincangan netizen.

Banyak kalangan yang menyayangkan hal tersebut dengan alasan merusak alam dan mengganggu ekosistem hutan.

Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa kelapa sawit merupakan salah satu komoditi ekspor andalan Indonesia.

Bahkan selama periode Q1-Q3 2020, ekspor sawit Indonesia mencapai US$ 13,85 miliar atau menjadi penyumbang terbesar ekspor non-migas dengan pangsa mencapai 12,45%.

Kawan GNFI, berikut sederet fakta tentang industri kelapa sawit yang berhasil kami rangkum.

Berlangsung lebih dari satu abad

Perkebunan sawit tempo dulu.
info gambar

Perkebunan dan industri kelapa sawit Indonesia sudah berusia lebih dari satu abad dan terus berkembang pesat sampai sekarang.

Sejak tahun 2006, Indonesia berhasil menyalip posisi Malaysia sebagai raja minyak sawit dunia dan sekaligus mengalahkan Amerika Serikat untuk minyak nabati dunia.

Dalam buku The Tropical Oil Crop Revolution yang diterbitkan Stanford University disebutkan bahwa minyak sawit Indonesia merupakan aktor utama dalam revolusi minyak nabati tropis yang mampu mengguncang pasar minyak nabati dunia.

Baca juga: Simak! Inilah 10 Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia

Miliki lahan perkebunan sawit terbesar di Dunia

Foto area perkebenunan sawit dari udara.
info gambar

Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan jumlah lebih dari 700 perkebunan kelapa sawit yang dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia. Total luas lahan sawit sekitar 14,68 juta hektar, dimana 40%-nya dimiliki oleh petani kecil.

Menurut data Kementerian Pertanian tahun 2017, potensi pengembangan sawit adalah 35 juta ton CPO, 146 juta ton TBS, dan 26,3 juta ton TBK. Mayoritas produksi sawit Indonesia diekspor dan menghasilkan devisa yang cukup besar.

Jadi produsen terbesar di Dunia

Indonesia menjadi negara penghasil sawit terbesar di dunia.
info gambar

Produksi sawit secara nasional pada tahun 2015 sebesar 31,07 juta ton, tahun 2016 sebesar 31,73 ton dan terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2019, produksi sawit nasional mencapai 42,87 juta ton.

Peningkatan produksi sawit nasional tersebut diikuti dengan peningkatan produksi biodiesel berbasis sawit nasional. Adapun produksi biodiesel berbasis sawit nasional pada tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019 adalah sebesar 3,65 juta kL, 3,41 juta kL, 6,16 juta kL, dan 8,37 juta kL.

Sawit jadi andalan ekspor

Sawit menjadi andalan utama ekspor komoditi Indonesia.
info gambar

Hampir sebagian besar produksi minyak sawit RI diekspor ke luar negeri. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan total ekspor minyak dan lemak nabati maupun hewani dari Januari-September 2020 mencapai US$ 13,85 miliar atau menjadi penyumbang terbesar ekspor non-migas dengan pangsa mencapai 12,45%.

Secara umum produk kelapa sawit yang dikenal di kalangan masyarakat adalah minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya serta minyak inti sawit mentah (CPKO) dan turunannya.

Ada lebih dari 1.700 perusahaan sawit di Indonesia

PT Sinar Mas Agro, perusahaan sawit terbesar di Indonesia.
info gambar

Terdapat sejumlah 1.731 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terdiri atas 162 PBN (Perusahaan Besar Negara) dan 1.569 PBS (Perusahaan Besar Swasta) yang tersebar di 25 provinsi di Indonesia.

Berdasarkan persentase sebarannya, sekitar 57 persen dari total perusahaan perkebunan tersebut berada di Pulau Sumatera dan 38 persen berada di Pulau Kalimantan.

Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi dengan jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit terbanyak di Indonesia yakni 329 perusahaan.

Baca juga: Eropa Tolak Sawit, Indonesia Mencubit

Negara pertama yang berhasil mengimplementasikan B30

Indonesia menjadi negara pertama yang telah berhasil mengimplementasikan B3.
info gambar

Indonesia juga menjadi negara pertama di dunia yang telah berhasil mengimplementasikan B30 dan terus mengembangkan inovasi tersebut hingga mencapai B100 (100 persen bahan bakar nabati berbasis minyak sawit).

Penggunaan B30 tersebut memberikan keuntungan berupa penghematan devisa negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan nilai tambah minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi biodiesel, pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), serta peningkatan konsumsi domestik CPO.

Baca juga: Kopi dan Sawit Indonesia Seharga Kapal Tempur Rusia

Kontroversial

Pembukaan lahan sawit baru melalui proses pembakaran lahan.
info gambar

Perkebunan kelapa sawit selalu dikaitkan dengan kerusakan ekosistem alam dan lingkungan. Tak jarang pembukaan lahan baru menjadi penyebab utama dari kebakaran hutan yang meluas di Sumatra dan Kalimantan.

Baru-baru ini banyak kalangan menyayangkan pembukaan perkembunan baru dengan cara pembakaran lahan yang dilakukan oleh perusahaan sawit asal Korea Selatan, Korindo.

Selain merusak eksosistem, pembukaan lahan tersebut mengancam ekosistem dari hutan adat masyarakat yang sudah dijaga secara turun temurun.

Meskipun demikian, industri sawit di Indonesia juga bukan faktor utama terjadinya deforestasi, karena beberapa perkebunan sawit tumbuh dan menempati lahan yang sudah terdegradasi.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini