Tempe, Super Food Asal Indonesia yang Didaftarkan Sebagai Warisan Budaya UNESCO

Tempe, Super Food Asal Indonesia yang Didaftarkan Sebagai Warisan Budaya UNESCO
info gambar utama

Tempe merupakan salah satu jenis makanan yang terbilang umum di Indonesia. Siapa sih yang tidak tahu makanan dari kedelai ini? Selain rasanya enak, bisa diolah jadi berbagai jenis masakan, harganya tempe juga murah dan bergizi pula. Tak heran, banyak masyarakat di berbagai daerah mengonsumsi tempe untuk makanan sehari-hari.

Kabar baiknya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan mendaftarkan tempe sebagai warisan kuliner budaya UNESCO.

"Ini menarik setelah kami mendorong dangdut sebagai intangible cultural heritage, tempe ini menjadi item selanjutnya. Persiapan sudah dilakukan untuk kami masukkan tahun depan," kata Sandiaga, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

"Sebelumnya sudah ada upaya untuk mendaftarkan tempe. Tempe telah ditetapkan jadi warisan budaya nasional Indonesia kami mendukung tempe dari ukuran sachet sampai sebesar bata."

Sandiaga mengaku menemukan tempe tipis dan kecil seukuran saset saat berkunjung ke Pasar Wonodri, Semarang. Ia mengatakan, tempe ukuran kecil ini menjadi inovasi dalam mengakali harga kedelai yang mahal.

Proses tempe menjadi warisan kuliner budaya UNESCO

Perjalanan tempe menjadi warisan kuliner budaya UNESCO sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Sebab, sebelumnya, tempe harus terlebih dahulu diterima dan diakui sebagai warisan budaya nasional.

Pada tahun 2015, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia memulai petisi di situs change.org untuk memasukkan tempe sebagai warisan budaya Indonesia. Petisi ini ditujukan pada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawan, yakin bila tempe masuk dalam UNESCO akan dapat menambah gairah masyarakat Indonesia, terutama anak muda dalam berkreasi dan berinovasi dengan produk tempe.

Untuk pendaftaran ke UNESCO sendiri akan dilakukan pada penghujung semester satu tahun 2021 ini. Sandiaga berharap, tempe bisa jadi ikon kuliner Indonesia, seperti rendang yang lebih dulu terkenal di berbagai media internasional. "Harapan kami, ingat tempe ingat Indonesia."

Pihak Menparekraf pun akan mengajak semua elemen untuk membantu usaha ini, mulai dari pengusaha, asosiasi tempe, komunitas masyarakat, hingga para peneliti. Pemerintah juga akan memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan tempe dalam kegiatan seperti roadshow kuliner dan kegiatan pariwisata skala internasional.

"Dengan ditetapkan tempe jadi warisan budaya dunia harapan kita akan meningkatkan pengembangan produk-produk olahan tempe sebagai produk kuliner kebanggaan bangsa dan akan membawa tempe untuk roadshow dan promosi kuliner ke internasional,” ujar Sandiaga.

Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, mengatakan sebenarnya isu tempe diajukan ke UNESCO ini sudah pernah dibahas dalam sidang tingkat nasional untuk warisan budaya takbenda. Kata Hilmar, cara ini akan membuat tempe yang awalnya dianggap makanan kelas dua mejadi sesuatu yang keren. Apalagi di luar negeri, orang menyebut tempe sebagai kategori super food.

Tempe sebagai super food

Makanan yang biasa masuk dalam kategori super food adalah yang memiliki nilai gizi tinggi. Super food dinilai mampu meningkatkan kesehatan dan jadi pilihan makanan yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh bila dikonsumsi dalam jumlah moderat dan dibarengi dengan pola makan seimbang.

Tempe sendiri disebut sebagai super food karena memiliki gizi tinggi, termasuk protein, vitamin, dan mineral. Bahkan protein pada tempe tak kalah dari daging sapi. Pada 100 gram tempe, kalorinya mencapai 201 kkal dan mengandung 8,8 gram lemak, 20,8 gram protein, serat 1,4 gram, kalsium 155 mg, fosfor 326 mg, zat besi 4 mg, dan vitamin B1 0,19 mg.

Ada juga kandungan elemen pada tempe yang baik untuk tubuh, yaitu asam lemak dan antioksidan. Tempe juga memiliki kandungan vitamuin B12 yang umumnya terdapat pada makanan hewani. Ditambah lagi, tempe mengandung probiotik yang bisa mendukung kesehatan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, hingga membantu menjaga kesehatan tulang.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini