Mari Tanamkan Budaya 5S si Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun

Mari Tanamkan Budaya 5S si Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun
info gambar utama

Penulis: Ega Krisnawati

Pernahkah Kawan mendengar tentang pendidikan karakter? Pendidikan karakter di Indonesia umumnya diterapkan dalam budaya senyum, salam, sapa, sopan, dan santun (5S). Pendidikan memiliki enam makna, yaitu memberi pengetahuan, membentuk keterampilan, membentuk sikap, mewujudkan tuntutan hidup pribadi dan sosial, sarana persiapan kehidupan yang akan datang, dan memenuhi kebutuhan perkembangan manusia.

Menurut ahli filsafat dari Kedunggubah Driyarkara, pendidikan adalah upaya yang digunakan untuk memanusiakan manusia lain. Tidak jarang, seseorang menjalani pendidikan bertujuan untuk menyempurnakan dirinya.

Selain Driyarka, Ki Hadjar Dewantara sang Bapak Pendidikan Indonesia juga menjabarkan pandangannya terkait pendidikan. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh manusia.

Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Keamanan Siber Tinggi di Asia Pasifik

Pendidikan dalam arti yang lebih luas didefinisikan sebagai upaya mengembangkan potensi menjadi prestasi. Upaya tersebut diwujudkan dengan pemberian fokus stimulasi yang tujuannya untuk membangun kompetensi, dan reputasi kepada seseorang. Maka itu, pendidikan tidak hanya berbicara tentang materi ataupun penguasaan teori saja, tapi juga tentang penguasaan karakter.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, karakter dipahami sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang menjadi ciri khas Kawan. Melalui karakter, maka kepribadian Kawan akan tampak secara utuh.

Karakter yang baik meliputi aspek mentalitas, sikap, dan perilaku. Pendidikan berbasis karakter akan membuat Kawan menemukan jati diri sebagai mahluk sosial.

Seberapa Rendah Latensi untuk Game Online di Indonesia?

Manusia yang berperan sebagai mahluk sosial, berarti manusia yang mampu berinteraksi dengan manusia lainnya. Apabila Kawan telah memahami pentingnya nilai-nilai dalam diri, maka akan tercipta pemikiran yang objektif, terbuka, dan kritis.

Pemikiran tersebut akan membuat Kawan lebih memahami harga diri manusia yang utuh. Atas munculnya tujuan tersebut, akhirnya pendidikan di Indonesia menerapkan lima budaya 5S.

Apa saja budaya 5S?

Smile | Foto: Pixabay
info gambar

1. Senyum

Senyum adalah gerak tawa tanpa suara dan tercermin pada bibir yang sedikit mengembang. Tersenyum seringkali dipahami sebagai bagian dari ibadah.

Pemahaman tersebut bisa saja benar, karena saat tersenyum Kawan pastinya membawa kebahagiaan dan suasana positif kepada orang lain. Maka itu, senyuman adalah awal dari langkah yang penting untuk membangun hubungan yang positif bersama individu lain.

2. Salam

Salam seringkali dijadikan sebagai pernyataan hormat, selamat, sejahtera, damai, dan tentram. Ketika Kawan memberikan Salam, berarti komunikasi yang terbangun adalah rasa hormat terhadap kehadiran orang lain dan sebagai bentuk perhatian kepada orang tersebut.

Salam yang dilakukan dengan penuh ketulusan, mampu mencairkan suasana yang kaku atau asing. Dalam hal ini salam bukan hanya berarti berjabat tangan saja, tapi juga mengucapkan salam berdasarkan kebiasaan di dalam kepercayaan masing-masing individu. Pasalnya, memberikan salam mampu mempererat persaudaraan Kawan dengan individu lain.

Pertama di Asia Tenggara, Mengenal 10 Generasi Satelit Palapa di Indonesia

3. Sapa

Sapa dipahami sebagai perilaku penuh kasih untuk menegur seseorang. Penuh kasih berarti, sapa diucapkan dengan ramah dan membuat situasi semakin akrab. Dengan menyapa, maka Kawan dinilai mampu menunjukkan perhatian, respon, dan simpati terhadap orang lain.

4. Sopan

Hampir sama dengan sapa, sikap sopan merupakan cermin dari rasa hormat dan tertib kepada orang lain. Sopan tidak hanya dari tutur kata, tapi juga dari perilaku kepada orang yang lebih tua.

Tidak hanya itu, berpakaian dengan sopan juga menjadi ciri suksesnya pendidikan karakter. Dengan berucap dan berperilaku sopan, maka Kawan dinilai bisa menghargai orang lain dan diri sendiri.

5. Santun

Santun dipahami sebagai perilaku sangat sopan, lemah lembut berbudi bahasa, penuh rasa belas kasihan, suka menolong, dan berakhlak mulia. Selain itu, santun juga memiliki makna tentang cara Kawan mampu mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri.

Lima pendidikan karakter di atas sangat penting untuk diterapkan. Sudahkah Kawan menjalankan 5S?*

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini