Hebat! Brand Fesyen Lokal Indonesia Semakin Menembus Kancah Internasional

Hebat! Brand Fesyen Lokal Indonesia Semakin Menembus Kancah Internasional
info gambar utama

Penulis: Brigitta Raras

Gabung Telegram Kawan GNFI untuk dapat informasi seputar program dan tulisan terbaru Good News From Indonesia.

Para desainer anak muda Indonesia memiliki kreativitas yang tak dapat dipandang sebelah mata. Bukan hanya desainnya yang apik, dari segi kualitas juga tak kalah bagusnya dengan jenama asal luar negeri.

Tidak hanya laris di pasar domestik saja, merek-merek fesyen lokal Indonesia juga telah berhasil melebarkan sayapnya hingga menembus pasar internasional. Keren, ya! Kesuksesan dari fesyen lokal Indonesia ini tentunya berdampak baik bagi segi ekspor dalam industri kreatif di Indonesia.

Dilansir dari Kemenparekraf.go.id, jumlah ekspor produk fesyen lebih dari setengah total ekspor secara keseluruhan di subsektor ekonomi kreatif Indonesia. Tak hanya itu, bahkan nilai ekspor fesyen di tahun 2017 meningkat 9,80 persen dibandingkan 2016.

Hal ini membuktikan bahwa kualitas dan kreativitas dari fesyen lokal dapat bersanding dengan merek-merek luar negeri. Bahkan, hingga saat ini semakin banyak merek fesyen lokal yang mengundang perhatian pasar internasional berkatnya desain dan kualitasnya. Berikut ini deretan jenama lokal Indonesia yang menembus pasar Internasional.

Kabau Kreasi Kacamata Lokal dari Limbah Papan Skate

Buttonscarves

Mengawali bisnis dengan menjual kerudung secara online di tahun 2016, Buttonscarves langsung mencuri perhatian masyarakat luas. Label fesyen muslim milik Linda Anggrea ini berkembang pesat di tanah air.

Berawal dari kebutuhan pribadi sang pemilik dalam mencari hijab yang enak dipakai, Linda Anggrea akhirnya mengeksekusi idenya tersebut. Ketertarikan dan hobi di bidang tekstil, kain dan mode akhirnya dapat mewujudkan idenya dalam membuat hijab yang menurutnya enak dipakai dan desain yang bagus.

Tak hanya di Indonesia, jenama fesyen ini sudah mengekspansi pasarnya hingga ke negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura hingga Brunei Darussalam. Hingga kini, Buttonscarves sudah memiliki lebih dari 11 toko di sejumlah daerah dan Malaysia.

Batik Fractal

Berdiri di tahun 2007, tiga sekawan asal Bandung memperkenalkan jBatik. Melalui sebuah perangkat lunak, mereka menunjukkan bagaimana keunikan teknologi yang berpadu dengan seni tradisional.

Berjalan sudah cukup lama, hingga kini Batik Fractal telah memiliki lebih dari 1.400 seniman batik untuk menggunakan software jBatik. Berkat inovasi yang dilakukannya, Batik Fractal berkembang pesat dan mampu memberdayakan para perajin batik di berbagai daerah.

Keunikan corak batik yang dibuat menggunakan perangkat lunak tersebut menjadi daya tarik masyarakat domestik dan internasional. Hingga kini, Batik Fractal berhasil menembus pasar Australia, Kanada, hingga Eropa.

Made in Negara Mana: Peringkat Negara-negara dengan Label Paling Dihormati

Kami.

Jenama busana muslim ini didirikan oleh tiga perempuan, yakni Istafiana Candarini, Nadya Karina dan Afina Candarini pada tahun 2009. Berawal dari menawarkan scarf, hingga kini telah menghadirkan beragam busana muslim yang terus mengikuti perkembangan zaman.

Dalam empat tahun berdiri, tepatnya di tahun 2013, Kami. pun berhasil menembus pasar Malaysia. Tak hanya itu, mereka juga pernah memamerkan karyanya hingga ke Amerika Serikat dan Korea Selatan. Hebat, ya, Kawan!

Major Minor

Berdiri sejak 2011, Major Minor menawarkan outfit ready to wear untuk perempuan dengan gaya yang unik dan segar. Major Minor mengedepankan desain dengan detail colour block dan cutting asymmetrical pada setiap pakaian yang mereka tawarkan.

Produk lokal yang diinisiasi oleh pasangan Ari dan Sari Seputra serta dua desainer muda, Inneke Margarethe dan Ambar Pratiwi ini berkembang dengan pesar dan menarik perhatian masyarakat luas. Tampilan produk yang simpel memberikan daya tarik hingga masyarakat luar negeri.

Berkat kualitasnya dan desainnya yang menarik tersebut, Major Minor berhasil memamerkan karyanya pada Tokyo Fashion Week dan Paris Fashion Week.

Satu Lagi Jenama Fesyen Lokal yang Siap Melantai di New York Fashion Week

Erigo Apparel

Merek yang satu ini pasti sudah tak asing di telinga Kawan GNFI, ya jenama fesyen lokal yang didirikan oleh Muhammad Sadad ini mengincar pasar generasi Y dan Z.

Bermula dengan nama “Selected and Co” dengan menawarkan konsep batik ikat. Seiring berjalannya waktu, mereka melakukan re-branding menjadi “Erigo” di tahun 2014. Sejak itulah konsep pakaiannya berubah menjadi lebih kasual, seperti street style dan travelling.

Erigo saat ini memiliki berbagai macam koleksi, mulai dari t-shirt, hoodie, tas, celana, dan berbagai aksesoris lainnya. Pada tahun 2015, Erigo berhasil meraup omzet hingga Rp22 miliar, kemudian di tahun 2020 kemarin mengalami peningkatan pesanan lebih dari 10 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Erigo saat ini telah siap untuk berekspansi menuju pasar internasional. Hal tersebut ditunjukkan dengan hadirnya Erigo Apparel di videotron Times Square New York. Mereka merilis beberapa koleksi terbarunya di Amerika dengan mengusung campaign #stopasianhate.

Nah, itu tadi beberapa merek fesyen lokal Indonesia yang sudah menembus kancah internasional. Hebat ya Kawan, ternyata produk asal Indonesia mampu bersanding dengan merek-merek internasional. Yuk, jangan lupa untuk tetap dukung produk lokal Indonesia!*

Referensi: detik | Kompas | Kemenparekraf

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini