Ubud Bali Dinobatkan Sebagai Kota Terbaik Ke-4 di Dunia

Ubud Bali Dinobatkan Sebagai Kota Terbaik Ke-4 di Dunia
info gambar utama

Ubud merupakan salah satu destinasi wisata di Gianyar, Bali, yang identik dengan panorama sawah berundak dan hutan. Biasanya, Ubud menjadi pilihan wisatawan yang menginginkan momen liburan penuh ketenangan dan jauh dari keramaian seperti daerah lain di Pulau Dewata.

Suasana berlibur di Ubud memang berbeda karena di sana tidak ada pantai dan didominasi dengan nuansa pedesaan yang asri. Alih-alih menikmati senja di pantai, kongko di beach club mewah, dan berpesta pora, wisatawan di Ubud bisa menikmati momen liburan dengan lebih santai. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan di Ubud antara lain bersepeda di tepi sawah, wisata kuliner, mengunjungi air terjun, yoga, menyusuri hutan, belajar masak masakan tradisional, hingga mengunjungi museum.

Nama Ubud masuk dalam daftar 25 Kota Terbaik di Dunia Tahun 2021 versi Travel and Leisure, majalah wisata terkemuka yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Kali ini, Ubud berada di peringkat keempat setelah San Miguel San Miguel de Allende di Meksiko, Udaipur di India, dan Istanbul di Turki.

Setelah Ubud, ada nama-nama kota yang tersohor oleh wisatanya, seperti Kyoto (Jepang), Florensia (Italia), Mexico City dan Oaxaca (Meksiko), kemudian disusul Chiang Mai dan Bangko k (Thailand).

World's Best Award oleh Travel and Leisure ini dilakukan berdasarkan pemungutan suara yang dilakukan pembaca sejak 11 Januari-10 Mei 2021. Setiap tahun, survei dilakukan dengan meminta pembaca mempertimbangkan pengalaman perjalanan mereka tentang kota, pulau, kapal pesiar, spa, maskapai penerbangan, dan lain sebagainya. Para pembaca kemudian memberi penilaian terhadap kota berdasarkan pemandangan, budaya, masakan, keramahan, belanja, dan nilai secara menyeluruh.

Karena adanya pandemi Covid-19 yang membatasi kegiatan melancong, aturan survei kali ini memungkinkan para pembaca merenungkan pengalaman perjalanan mereka dalam periode tiga tahun.

Penghargaan ini tentu menjadi sebuah kebanggan bagi Ubud karena berhasil mengalahkan kota-kota terkenal lain dari seluruh dunia, termasuk Roma, Jaipur, Taipei, Tokyo, San Sebastian, Krakow, dan Seoul.

Lantas, apa saja yang bisa wisatawan lakukan selama berwisata di Ubud?

Desa Arborek di Papua Barat, Perpaduan Apik Wisata Alam dan Budaya

Belanja di Pasar Seni ubud

Wisatawan yang hendak membeli buah tangan atau mencari barang-barang kerajinan khas Bali, bisa mengunjungi Pasar Seni Ubud. Pasar yang juga dikenal dengan nama Ubud Art Market ini sebenarnya terbagi dari dua bagian, sisi timur lebih banyak menjual kebutuhan pokok sehari-hari layaknya pasar tradisional dan sebelah barat menjual karya seni, oleh-oleh, dan kerajinan.

Menukil Kumparan.com, di pasar seni tersebut terdapat banyak kios-kios yang menjual kain Bali, tas, patung, aromaterapi, cangkir, sandal, kaus, kipas, tikar, hingga lukisan. Ada pula topeng, payung, anyaman rotan, layangan Bali, dan aneka camilan khas Bali. Barang-barang di pasar ini terbilang berkualitas dan harganya terjangkau, bisa ditawar pula.

Ragam Atraksi Wisata Menarik di Desa Sesaot Lombok Barat

Menyusuri Campuhan Ridge Walk

Campuhan Ridge Walk merupakan jalur pendakian sepanjang dua kilometer yang berlokasi di perbukitan Campuhan. Jalurnya hanya berupa jalan setapak, tetapi di kanan-kirinya menawarkan pemandangan rerumputan dan pepohonan hijau, lembah,sungai, dan pegunungan.

Lokasi ini cocok untuk berjalan-jalan santai atau jogging. Seperti dilansir Okezone.com, iasanya wisatawan mengunjungi area ini mulai pagi buta demi mengejar waktu matahari terbit dan udara pagi pun lebih menyegarkan dan nyaman untuk berolahraga. Namun, bisa juga mengunjungi Campuhan Ridge Walk pada sore hari sambil menunggu matahari terbenam.

Desa Senaru, Surga Wisata di Kaki Gunung Rinjani

Mengunjungi Museum Blanco Renaissance

Para pencinta seni jangan lupa untuk menyempatkan diri untuk mengunjungi Museum Blanco Renaissance. Museum yang awalnya merupakan rumah pribadi keluarga Blanco ini dibuka sejak 28 Desember 1998. Bangunan museum yang berarsitektur khas Bali ini lokasinya berada di atas perbukitan dan menghadap ke Sungai Campuhan.

Bagi sang pemilik, Antonio Blanco, pembangunan museum ini menjadi lambang kecintaannya kepada Bali. Antonio sendiri merupakan seorang seniman legendaris keturunan Spanyol dan Amerika yang dihormati di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di museum tersebut, ada sekitar 300 lukisan hasil karya sang legenda dan ada pula karya sang anak, Mario Blanco. Beberapa lukisan di museum ini menggambarkan keindahan para wanita Bali yang sering dianggap vulgar, tetapi bernilai seni tinggi.

Selain melihat-lihat lukisan, di museum ini juga terdapat studio, galeri, perpustakaan, kafe, toko suvenir, amfiteater, dan kuil keluarga Blanco.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini