Mugiyono, Teknisi Helm Asal Indonesia di Ajang MotoGP

Mugiyono, Teknisi Helm Asal Indonesia di Ajang MotoGP
info gambar utama

Kejuaraan Dunia MotoGP 2021 resmi berakhir dan telah ditutup oleh Grand Prix Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, pada Minggu (14/11/2021).

Pada klasemen akhir MotoGP 2021, pebalap asal Perancis Fabio Quartararo keluar menjadi juara dunia musim ini dengan 278 poin. Kemudian di peringkat 2 dan 3 ada Francesco Bagnaia (252 poin) dan Joan Mir (208 poin), disusul oleh Jack Miller (181 poin) dan Johann Zarco (173 poin), di klasemen 4 dan 5.

Pebalap senior Valentino Rossi harus puas berada di peringkat ke-18 dengan 44 poin, yang menjadi poin terakhirnya dalam kejuaraan dunia MotoGP. Ya, ia telah resmi pensiun setelah musim 2021 ini dan tidak lagi akan melakukan balap di pentas selanjutnya.

Di ajang kejuaraan bergengsi ini, rupanya ada satu nama orang Indonesia yang ikut berpartisipasi. Bukan sebagai pebalap, tetapi menjadi teknisi helm yang digunakan oleh beberapa pebalap.

Ialah Mugiyono, pria asal Kebumen, Jawa Tengah, yang bekerja untuk perusahaan produsen helm KYT. KYT sendiri merupakan perusahaan helm asal Indonesia yang pada tahun 2014 mengakuisisi merek helm asal Italia, Suomy.

Pada ajang MotoGP 2021, diketahui ada empat orang pebalap yang menggunakan helm KYT dan Suomy, yaitu Aleix Espargaro (Aprilia/KYT), Lorenzo Savadori (Aprilia/KYT), Enea Bastianini (Esponsorama Racing/Suomy), dan Francesco Bagnaia (Ducati/Suomy). Nama Mugiyono adalah sosok di balik pembuatan helm yang dipakai empat pebalap tersebut.

Sirkuit Mandalika Resmi Masuk Kalender MotoGP 2022, Jadi Tuan Rumah Seri Kedua

Mengenal sosok Mugiyono

Mugiyono | Facebook Nathania Mugiyono
info gambar

Mugiyono mengawali kariernya sebagai Engineering Research and Development (R&D) di perusahaan helm asal Indonesia, KYT. Ia pun turut menangani helm-helm para pebalap dunia.

Kepada detikOto, ia mengatakan bahwa dirinya menjadi perwakilan dari KYT Indonesia untuk belajar dan diperbantukan untuk menangani helm para pebalap di Moto3, Moto2, hingga MotoGP. Tugasnya adalah membuat helm-helm yang digunakan oleh para pebalap tetap nyaman sehingga mereka dapat berkonsentrasi dalam balapan.

Setelah MotoGP di Malaysia musim 2016 dan 2017, Mugiyono juga terlibat dalam penanganan helm di MotoGP Qatar tahun 2018. Pada tahun 2019, ia pun pernah bertugas di Brno, Republik Ceko untuk penanganan helm Andrea Dovizioso (Ducati), Aleix Espargaro (Aprilia), dan Francesco Bagnaia (Ducati).

“Setelah helm dipakai, rider ke tempat saya buat service. Saya lepas kacanya, lalu saya cek pinlock setelah itu kalau masih bagus tidak saya ganti,” kata Mugiyono, seperti dikutip Indosport.com.

Menjadi seorang teknisi helm pebalap MotoGP, Mugiyono merasakan banyak suka dalam menjalankan pekerjaannya. Ia begitu mencintai pekerjaannya.

“Alhamdulillah tidak ada duka karena saya suka pekerjaan saya. Berkat kerja di R&D, jadi bisa service helm balap MotoGP dan bisa lihat langsung rider-rider.

Kini, ia pun sering membagikan kisahnya sebagai teknisi helm melalui saluran Youtube pribadinya yang bernama Nathania Mugiyono. Ia cukup rutin mengunggah video-video yang berkaitan dengan helm, mulai dari perawatan hingga menyiapkan helm untuk digunakan pebalap.

Motor Buatan Indonesia Resmi Jadi Motor Paddock MotoGP 2021

Perjalanan karier Mugiyono sampai ke MotoGP

Kisah Mugiyono berawal dari pekerjaannya di bagian produksi helm KYT dan tahun 2010 ia mulai bekerja di divisi balap. Seiring berjalannya waktu, Mugiyono pun semakin berpengalaman di kancah balap nasional sampai akhirnya dipercaya untuk melebarkan sayapnya di bagian servis helm khusus MotoGP.

Pada tahun 2016, ia membuat helm yang dipakai oleh Andrea Iannone, pebalap Ducati. Terlibat dalam proses pembuatan hingga perawatan helm untuk level pebalap tentu bukan pekerjaan yang mudah. Ia harus memerhatikan kualitas helm dengan sungguh-sungguh karena berkaitan dengan keselamatan para pebalap.

Mugiyono bersama KYT fokus di pembuatan helm sampai berbentuk sempurna, tetapi masih dalam kondisi polos. Setelah jadi, helm-helm yang ia buat akan dikirim ke kantor KYT dan Suomy di Italia untuk dibuatkan livery atau desain.

Kepada Kompas.com, ia mengatakan bahwa dalam satu tahun bisa membuat tujuh buah helm untuk satu pebalap, dari Moto3, Moto2, hingga MotoGP.

Ia adalah satu-satunya orang dari KYT Indonesia yang dikirim ke MotoGP 2021. Pada kesempatan kali ini, ada empat pebalap yang mendapat dukungan dari KYT yaitu Aleix Espargaro, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Lorenzo Savadori.

Sejak awal sudah bekerja sebagai teknisi helm, dirinya mengaku tak menyangka bisa sampai terlibat di MotoGP. Di MotoGP 2021, ia memiliki tempat sendiri untuk servis helm bagi para pebalap dan melakukan pengecekan terhadap helm-helm yang digunakan para pebalap.

Usai MotoGP tahun ini berakhir, ia pun akan mulai pembuatan helm-helm yang bakal digunakan pada MotoGP 2022 mendatang.

Dua Pebalap Bakal Pakai Helm Buatan Indonesia di MotoGP 2021. Siapa Saja Mereka?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini