Dalam keberlangsungan suatu perusahaan terutama dengan skala besar, ada satu jenis tanggung jawab yang tidak pernah bisa dilepaskan sepanjang eksistensi perusahaan tersebut masih terus berjalan, yakni program sinergi dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Sejalan dengan hal tersebut, di Indonesia sendiri sejak lama telah diberlakukan program yang mendorong adanya upaya untuk menjalankan sinergi pelestarian lingkungan, yaitu Program Kinerja Penilaian Peringkat Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER).
Berdampingan dengan program terseut, terdapat penghargaan Proper Emas yang merupakan penghargaan tertinggi dari penilaian terhadap bukti upaya berkelanjutan tiap perusahaan dalam bidang lingkungan, baik itu dalam bentuk melakukan inovasi dalam aspek pemberdayaan sumber daya, serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Mengutip penjelasan dari laman resmi Proper KLHK, program ini sudah berjalan selama 26 tahun yang dimulai sejak tahun 1995. Adanya program ini diposisikan sebagai upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menerapkan sebagian dari prinsip-prinsip good governance (transparansi, berkeadilan, akuntabel, dan pelibatan masyarakat) dalam pengelolaan lingkungan.
Di tahun ini, Proper Emas kembali dianugerahkan kepada sebanyak 47 perusahaan yang memiliki peringkat paling tinggi dalam penilaian yang dimaksud, pemberian penghargaan tersebut telah berlangsung pada hari Selasa (28/12), bertempat di Istana Wakil Presiden RI Jakarta.
Mencermati Peta Jalan Bahan Bakar Nabati di Indonesia
Kriteria Penilaian dan kinerja Proper Emas 2021
Dihadiri oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri LHK Siti Nurbaya, terungkap bahwa di bawah kategori Emas sejatinya terdapat kategori lain yakni Proper Hijau, Biru, Merah, dan Hitam.
Sebelumnya, diketahui bahwa ada sebanyak 84 perusahaan yang memenuhi nilai passing grade Emas dan telah menunjukkan konsistensi meraih peringkat Hijau pada 2 periode penilaian Proper sebelumnya, serta menunjukan satu program inovasi sosial yang dimiliki.
Namun pada akhir penilaian yang dilakukan Dewan Pertimbangan Proper, terdapat sebanyak 47 perusahaan yang mendapat anugerah Proper Emas, 186 perusahaan di kategori hijau, 1.670 perusahaan di kategori BIRU, 645 perusahaan kategori MERAH, nol perusahaan untuk kategori HITAM, dan 45 perusahaan tidak masuk peringkat karena tidak beroperasi atau sedang dalam penegakan hukum/ditangguhkan.
Dalam keterangan resmi yang dirilis KLHK, Ma’ruf Amin mengungkap bahwa kriteria atau penilaian yang diterapkan dalam program anugerah Proper Emas saat ini telah berkembang menjadi lebih kompleks, sejalan dengan keseriusan aspek lingkungan yang ditekankan oleh pemerintah kepada seluruh perusahaan yang beroperasi di tanah air.
“PROPER telah bertransformasi dari kriteria sederhana, yaitu penilaian pengendalian pencemaran air, kemudian berkembang menjadi kriteria yang mengusung perbaikan berkelanjutan, hingga sekarang mencakup kriteria daya tanggap kebencanaan,” jelas orang nomor dua di Indonesia tersebut.
“Berbagai kriteria tersebut diharapkan menjadi indikator bagi perusahaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan yang berkelanjutan bukan hanya terfokus pada pencapaian profit, namun dunia usaha harus memperhatikan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik, non-fisik, maupun lingkungan sosial,” tambahnya.
Lewat kebijakan tersebut dilaporkan bahwa PROPER 2021 telah menghasilkan kinerja yang diberikan oleh sejumlah perusahaan berupa efisiensi air sebesar 215.089.580 meter kubik, efisiensi energi sebesar 392.764.490 Gigajoule (GJ), 3R Limbah B3 sebesar sebesar 21.543.438 ton, dan 3R Limbah Non-B3 sebanyak 6.593.294 ton.
Selain itu, PROPER 2021 juga menghasilkan inovasi dalam pengelolaan lingkungan yang terdiri dari 117 inovasi dalam bidang keanekaragaman hayati, 129 efisiensi energi, serta 103 penurunan emisi.
Tahun Depan, BBM Ramah Lingkungan Bakal Gantikan Premium dan Pertalite
Daftar perusahaan yang menerima penghargaan Proper Emas 2021
Masih berdasarkan sumber yang sama, dijelaskan bahwa sebenarnya terdapat sebanyak 2.593 perusahaan yang menjadi peserta PROPER Tahun 2020-2021, di mana terdiri dari sebanyak 299 jenis industri.
Jumlah tersebut meningkat sebanyak 555 perusahaan dibanding peserta PROPER tahun 2019-2020.
Menyoal Investasi Berkelanjutan, Nicky Hogan: Masih di Tahap Awal, Tapi Arahnya ke Sana
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
