Kegiatan Ekowisata di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

Kegiatan Ekowisata di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
info gambar utama

Anda mungkin sudah mengenal nama-nama taman nasional di Sulawesi seperti Bunaken, Togean, Wakatobi, Taka Bone Rate, atau Bantimurung-Bulusaraung. Selain nama-nama tersebut, masih ada taman nasional lain di Sulawesi Tenggara yaitu Rawa Aopa Watumohai.

Wilayah Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terletak di empat kabupaten yaitu Konawe, Konawe Selatan, Kolaka, dan Bombana dengan lahan seluas 105.194 hektare. Rawa Aopa Watumohai telah ditetapkan menjadi taman nasional sejak tahun 1990 dan pada tahun 2011 ditetapkan pula sebagai Situs Ramsar, wilayah lahan basah yang berguna untuk tujuan konservasi dan memiliki peran penting dalam kelestarian bumi.

Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai juga dimanfaatkan untuk wisata alam, ekowisata, penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan budidaya. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang beragam, dengan panorama alam menakjubkan, pengunjung pun bisa melakukan berbagai kegiatan rekreasi alam, dari menjelajahi padang sabana, trekking ke gunung, hingga mengamati burung.

Mengamati Keanekaragaman Hayati di Taman Nasional Gandang Dewata

Keanekaragaman hayati di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

Rawa Aopa Watumohai merupakan salah satu lahan basah dengan kondisi rawa gambut air tawar dan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat. Taman nasional ini memiliki empat macam ekosistem, dari sabana, hutan bakau, rawa, dan hutan hujan tropis. Kondisi geografis ini digunakan sebagai kawasan perlindungan bagi flora dan fauna yang hidup di sana.

Taman nasional ini memiliki vegetasi beragam dan terdapat 323 spesies tanaman yang bisa ditemukan. Pengunjung bisa melihat berbagai jenis teratai, seperti teratai merah, putih, ungu, sampai perpaduan beberapa warna yang menyesuaikan dengan cuaca. Ada pula jenis kiambang yang mengapung atau yang tegak serupa anyelir.

Tak hanya teratai, pengunjung pun bisa melihat daun talas, agel, lontar, bambu berduri, panda berduri, pudak hijau, rumput bulat, pandan, dan bunga bakung.

Selain berbagai jenis tanaman, di sana juga ada banyak satwa yang bisa dilihat, terutama burung. Rawa Aopa Watumohai memang dikenal sebagai habitat bagi berbagai jenis burung air karena ekosistemnya mendukung.

Tercatat ada 155 jenis burung dengan 32 di antaranya adalah spesies langka dan 37 burung endemik. Sekitar 23 spesies burung migran juga sering terlihat melintasi kawasan ini. Spesies burung-burung tersebut antara lain kakatua jambul, bangau susu putih, burung kacamata sulawesi, dan burung maleo.

Satwa lain yang hidup di taman nasional tersebut antara lain anoa, sapi, rusa, buaya muara, babirusa, musang Sulawesi, tangkasi, monyet hitam, soa-soa, dan kuskus kerdil. Di hutan bakau, ada berbagai spesies ikan, udang, dan kepiting.

Kancilan Flores, Burung Arwah Bersuara Nyaring di Danau Kelimutu

Kegiatan ekowisata di taman nasional

Padang sabana seluas 23 ribu hektare menjadi salah satu area dengan pemandangan indah untuk rekreasi alam. Pengunjung bisa menyaksikan hamparan padang rumput yang begitu luas dan sesekali akan muncul rusa atau sapi walau jumlahnya tak sebanyak dulu karena maraknya perburuan liar.

Selain itu, pengunjung bisa mengunjungi Pulau Harapan II, Pantai Lanowulu, dan Gunung Watumohai.Di Pulau Harapan II, pengunjung bisa melihat pemandangan rawa dan menyaksikan burung-burung sedang mengintai ikan. Sedangkan di Pantai Lanowulu, Anda bisa berlayar dan memancing, kemudian melanjutkan penjelajahan dengan mendaki Gunung Watumoha.

Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai memiliki banyak gundukan bukit nan hijau yang tersusun rapi. Di bukit-bukit itu juga tumbuh rumput hijau yang lembut dan menjadi penghubung antar bukit.

Ada juga Jalan Poros Tinanggea-Kasipute, di mana pengunjung bisa menyaksikan pemandangan indah berupa padang sabana terhampar luas dan di bagian belakangnya terdapat pegunungan, hutan bakau, dan kehidupan para satwa liar yang sedang berkeliaran. Di area ini ada menara pandang dan tempat beristirahat yang bisa digunakan pengunjung.

Kemudian ada Muara Lanowulu yang biasa dikunjungi untuk memancing dengan pemandangan sekeliling berupa hutan bakau nan rimbun. Muara ini juga suasananya sangat tenang dan bisa dijelajahi dengan naik perahu.

Selanjutnya ada Rawa Aopa yang di bagian tengahnya terdapat Pulau Harapan II, di sana aktivitas yang bisa dilakukan antara lain mengelilingi rawa dengan perahu dayung sambil menikmati pemandangan alam di sekitar.

Penemuan Terbesar, 14 Spesies Baru Celurut Ditemukan di Sulawesi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini